●♡●
Siapa sih yang tidak ingin menikah, tentu saja semua orang yang ada didunia ingin memiliki kekasih dan menikah sesuai keinginan mereka, namun sepertinya bagi Alisa pernikahan yang ia alami adalah sebuah keadilan yang ia dapat karna kebodohannya.
Dia menatap jendela semua orang sibuk karna pernikahannya, Jennie juga Rose yang sudah dekat dengan mereka pun juga ikut memilih gaun untuk pesta pernikahannya.
"Gimana kalau ada corak biru, putih biru not bad." Kata Jennie pada Rose, dia menawarkan dirinya sendiri menjadi pemimpin baju untuk menebus kesalahannya.
"Bagus, pitanya memadai juga kau begitu fasionebel Jane." Ucap Rose melihat sahabatnya begitu senang Alisa tersenyum kemudian mendekat kearah Jennie dan juga Rose.
"Kalian begitu semangat." Tentu saja Jennie dan juga Rose saling tersenyum kemudian Jennie mendekat kearah Lisa dan berkata.
"Tentu, ini adalah pernikahanmu, tentu saja kami sangat bahagia, aku sudah menyiapkan bunga yang sangat indah untukmu." Ungkap Jennie membuat Lisa lagi lagi tersenyum, dia bersyukur, karna dia diperbolehkan mengunjungi istana, beruntung Duke Eunwoo mengatakan hal itu tadi pagi.
Disaat Jennie dan Taehyung menikmati makanan bersama, Eunwoo menemui putri Lisa kemudian berkata.
"Kita akan menikah 1 minggu lagi, dan setelah itu aku akan menjagamu, karna kau sudah bagian dari diriku. Aku tidak akan memaksamu memberikan hakmu atau memaksamu mencintaiku, aku ingin kau bebas dari hal ini dan.. dan jika kau menemukan seseorang yang lebih baik dibandingkan diriku maka aku akan melepaskanmu saat itu juga." Ucapnya.
"Apa saya tidak akan dikurung?" Tanya Lisa kepada Eunwoo.
"Tidak, aku tidak akan mengurungmu, kau boleh melakukan apa saja, dan tentang tanggung jawabmu sebagai seorang Grand duchess kau boleh tidak melaksanakannya."
"Aku akan melakukannya, tentu aku akan melakukan tugasku sebagai seorang duchess, terimakasih."
Begitulah mereka melakukan ini hanya sebatas kesepakatan, Jennie tak tau betapa lemasnya Alisa mendengar hal itu, entah kenapa tubuhnya terasa berat dan juga letih padahal dia juga ingin membantu kedua sahabatnya menyiapkan pernikahan ini.
Mereka kembali berbincang, kini Lisa pun mengingat seseorang yang sangat ia sayang. Lisa pun mengatakan hal itu kepada Jennie.
"Jane, apa aku boleh meminta bantuanmu." Tanya Lisa sedikit merendahkan suaranya.
"Apa ada yang kau inginkan Lis?"
"Iya, kau pasti tau kalau aku bukan hanya seorang putri melainkan putri yang tak sah, dulu aku diasuh oleh pengasuh yang baik hati bernama Sandara, aku ingin dia datang ke pernikahanku."
Sebelum Lisa menyelesaikan perkataannya tiga orang pria datang dari arah pintu, dan itu adalah Kaisar Victor, Duke Eunwoo dan juga Jendral Jimin mereka masuk kemudian sang kaisar langsung berkata.
"Tentu saja kau boleh meminta hal itu putri." Jennie, Rose dan juga Lisa membungkuk bersamaan dengan datangnya mereka.
"Salam yang mulia."
"Santai saja, anggap saja aku sebagai sahabatmu sama seperti mereka berdua bukan begitu?" Ucap Victor merangkul pundak Eunwoo dan juga Jimin, Jimin yang punya sifat begitu ceplas ceplos langsung saja berkata.
"Yaish apa kau belum mandi? Ketekmu asem banget oi!" Katanya melepaskan rangkulan itu, mending Jimin melakukan itu Eunwoo malah lebih memeragakannya dengan tingkah laku.
Dia menjauhkan tangan Victor dan menutup hidungnya.
"Enak saja kalian aku sudah mandi!"
Jennie yang melihat itupun ingin sekali tertawa, Victor menjadi menjadi ingin sekali meledeknya balik.
"Tapi yang mulia, saya ingin Jennie menyampaikan pesan rahasia saya kepada pengasuh saya, lagipun rumah pengasuh daya begitu jauh." Kata Lisa, karna ini memang benar benar sangat rahasia sehingga dia tidak bisa memberikannya kepada siapapun.
Eunwoo sadar kalau Lisa belum sepenuhnya mempercayai semua orang yang ada di istana ini karna kejadian itu, dia pun juga meminta Jennie melakukan itu karna Jennielah yang Lisa percaya.
"Baiklah karna kebetulan aku akan mengunjungi perbatasan, tuan putri Jennie akan ikut bersamaku dalam hal ini? Bukankah kau tadi bilang bibi pengasuhmu ada di perbatasan?"
Jimin yang mendengar hal itu melototkan matanya, omong kosong macam apa itu! Kaisar sendiri sudah sangat sering pergi ke perbatasan menggunakan helikopter, kini dia ingin pergi lagi, pekerjaan duke Eunwoo yang dititipkan kepadanya akan ditambah dengan tugas kaisar jika benar dia akan pergi ke perbatasan, maka tugas Jimin akan bertambah berlipat.
"Omong kosong macam apaa itu!" Protes Jimin.
Victor menatap Jimin dengan datar kini keduanya saling beradu tatap seperti anak kecil.
"Kalau kau pergi ke perbatasan aku bisa mati karna bengek dengan semua tugas yang kau berikan! Belum lagi dengan tugas si Eunwoo! Kau ingin membunuhku." Kata Jimin.
"Kau tidak punya pilihan untuk mengerjakan hal itu!"
"Tapi kau tidak berperasaan, masa aku dikasih tugas segunung sedangkan kau dengan wanita yang kau suka hmm mhmm." Sebelum Jimin berbicara omong kosong sang kaisar itu lebih dulu membekap mulutnya."Kau akan mendapatkan gaji sepuluh lipat." Victor melepaskan tangannya dari mulut Jimin kemudian dia mengelap tangannya pada pundak Eunwoo.
"Yaish, apa yang kau lakukan!" Tegur Eunwoo.
"Mulut Jimin bau gila." Kata Victor mengelap tangannya lagi.
"Huuh, kalian begitu tega, kalian bisa bersenang senang dengan para tuan putri, sedangkan aku! Aku akan mati karna berkas yang menggunung, melihatnya saja sudah membuatku muntah!" Jimin benar benar tak menyangka Victor akan menawarkan diri seperti itu, dia benar benar mati karna setumpuk berkas.
"Kau bisa dibantu oleh Rose, bagaimana kalau kita bagi tugas anggap saja kita adalah teman tanpa embel embel status bagaimana?" Tawar Victor.
Kini Rose dan Lisa yang dulu melihat bagaimana kaisar berperang melawan negera mereka bertatapan, mereka bingung apa mereka salah lihat, mengapa kaisar yang disebut tiran ini sangat santai. Bahkan jennie juga bingung mengapa orang se gila Taehyung bisa disebut sebagai tiran.
"Itu ide yang bagus." Ucap Eunwoo setelah dia memperhatikan ternyata ada 3 pria dan juga 3 wanita. Mereka bisa membagi tugas untuk hal ini, karna adat dan tradisi yang harus ia lakukan dengan Lisa pun juga ada banyak akan lebih bagus kalau semua ikut membantu.
"Vic, kau bisa menemani tuan putri Jennie ke perbatasan, aku dan Lisa akan belajar menari untuk pernikahan kami, dan dia tuan putri Rose akan membantu Jimin menyiapkan berkas sebagai asisten, kita akan sama sama bekerja keras?! Apa kalian mau membantu kami?" Tanya Eunwoo dengan begitu semangat.
Ketiga tuan putri saling bertatapan dan juga mengangguk, segera setelah hal itu Eunwoo dan juga Victor saling bersorak senang karna mereka mempunyai waktu berdua dengan seseorang yang sudah mengisi hati mereka, sementara Jendral Jimin mungkin akan meraskaan hal itu juga setelah mengenal tuan putri Rose.
"Jadi kemana kita harus pergi?" Tanya Victor kepada tuan putri Alisa sementara Jennie mendengadkan saja.
"Kalian hatus pergi ke Granula, disanalah ibu pengasuh tinggal."
"Lalu apa yang harus aku lakukan? Masa aku hanya mengecek berkas saja." Kata Jimin, dia tidak ingin hanya mengoreksi berkas, dia juga ingin melakukan hal lain.
"Rose, dia seorang yang berbakat membuag baju, anda bisa membantu dia untuk membuay baju pernikahan setelah berkas anda selesai." Kata Jennie.
Bagaikan sahabat yang sudah akrab mereka saling bercanda dan juga tertawa bersama, tak tau kalau besok seseorang juga akan pergi ke istana untuk meluncurkan aksinya.
"Jadi besok kita akan memulai hari bersama, lakukan saja seperti seolah kita sahabat, jangan memandang status karna kita sama." Ungkapan Jennie mengakhiri semuanya, menjadi akrab seperti ini merupakan hal yang menyenangkan.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Selir Yang Terabaikan [Taennie]
FanfictionJennie sangat suka dengan cerita novel fantasi, apalagi novel yang berjudul The King Of Dead, itu adalah salah satu novel yang paling ia suka, novel itu menceritakan tentang seorang gadis pemberani yang menjadi seorang prajurit dan memikat hati sang...