part 38

1.5K 285 6
                                    

Jennie menyiapkan kopernya, Taehyung yang melihat Jennie begitu semangat kembali ke negaranya Denebola menjadi sedih. Ia bersendeh pada jendela dan menatap Jennie seolah olah tidak ingin Jennie pergi.

Pernikahan Lisa telah selesai, itu artinya baik Jennie dan Rose juga harus pergi ke negara mereka untuk bertemu dengan orang tua mereka.

"Kenapa kau terlihat sedih seperti itu Tae?" Tanya Jennie.

"Kau akan meninggalkanku bagaimana aku tidak sedih?"

"Kan hanya sebentar." Ucap Jennie.

"Yah, sebentar itu beberapa bulan." Keluh Taehyung.

"Lalu setelah itu kita akan bersama selamanya." Senyum Jennie merekah bahkan membuay Taehyung tak bisa marah semudah itu.

"Benar, akan ku siapkan lamaran yang begitu baik untukmu." Dia mendekat kearah Jennie, kemudian memeluk tubuh Jennie sebelum akhirnya keduanya saling berpelukan malam itu.

"Huuh, akankah ini semua bertahan lama, aku menantikan saat saat berkeluarga denganmu." Kaya Taehyung.

"Maksudmu?" Bodohnya Jennie malah tidak tahu kata kata itu.

"Tentu saja, kita berdua bersama kemudian menikah dan setelah itu membuat putra mahkota bukankah itu lucu, setelah putra mahkota maka kita akan memberi kekaisaran seorang putri." Terang Taehyung panjang lebar kali tinggi.

"Kau ingin melakukan hal itu denganku?" Tanya Jennie.

"Tentu, itu yang aku nantikan."

"Aku juga akan menantikannya, buatlah sesuatu yang bisa memenangkan hati kedua orang tuaku, kau mengerti?" Tanya Jennie.

"Sangat." Gisel kini membantu Jennie untuk mengangkat kopernya, Taehyung juga ikut mengiringi kepergian Jennie menuju helikopter.

Di arena landasan disana ada Rose dan juga Jendral Jimin yang sedang menunggu mereka, tampaknya baik Jimin dan Rose begitu sedih berpisah, bukan lebih tepatnya hanya Jimin yang menekuk mukanya seperti tak rela.

Jennie dan Taehyung dapat melihat benih benih cinta mulai keluar di diri Jendral gila itu, Jimin dengan kegilaannya mampu murung seperti anak kecil yang kehilangan mainannya sangat lucu.

"Kau sekarang sangat mirip dengan anak Tk yang masih ingusan." Ucapan Taehyung kepada Jimin yang menohok membuatnya menjadi menatap Taehyung tajam.

"Apa kau bilang! Sembrono sekali kau!" Marahnya.

"Kau yang lebih sembrono! Dasar cupu mengungkapkan saja butuh waktu!" Ledeknya lagi.

"Sudah berhenti Tae." Karna Jennie menyela tentu saja membuat Taehyung diam.

"Kami akan segera berangkat." Kata Rose membuat Jimin diam dan tenang kembali.

"Hey, bolehkah aku meminta kau berjanji satu hal untukku?" Tanya Jimin tiba tiba pada Rose, bahkan Taehyung yang berdiri disamping Jennie kini menganga dengan ucapan lembut yang keluar dari mulut Jimin.

"Aku pikir otak Jimin sudah konslet." Bisik Taehyung membuat Jennie terkekeh, dia menatap Taehyung membuaf Taehyungpun menatapnya balik bingung.

"Janji apa?" Tanya Rose.

"Jaga tangan kananmu agar tetap kosong, aku akan segera mengisinya dan membawamu kembali kesini." Ucapnya, pipi Jimin memerah detik itu, ia sudah bertekad bahkan Rose sampai melebarkan matanya melihat Jimin seperti itu.

"Ya! Tentu saja akan ku jaga." Kata Rose dengan tawa yang manis, Jennie tersenyum melihat bagaimana Rose mendapatkan jawaban atas semua doa doanya.

Selir Yang Terabaikan [Taennie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang