part 41

1.8K 299 17
                                    

Jennie kini melihat pegunungan yang indah dari jendela mobilnya, ia memutuskan untuk pergi ke Pulau pribadi milik keluarganya, disana ia akan menjernihkan pikirannya dari segala hal yang mengusiknya beberapa bulan ini.

"Tuan Putri, kita akan sampai di mension sebentar lagi, dan didepan ada sebuah mini market apa anda ingin pergi kesana?" Tanya sang sopir.

"Tidak usah Pak, kita lanjut saja ke mension, aku sudah sedikit lelah."

"Baik tuan putri."

Mobil milik keluarga Jennie kini melahu memasuki pekarangan mension besar itu, Jennie keluar dari dalam sana dan disambut oleh Butler yang mengurusi keseluruhan mension itu.

"Selamat datang tuan Putri." Kata semua pelayan menunduk memberi hormat, Jennie menganggukkan kepalanya tanda dia juga menghormati mereka.

"Silahkan masuk Tuan Putri, kami akan menyediakan segala sesuatu yang anda butuhkan disini."

"Tentu terimakasih."

Masuklah Jennie ke mension itu, dia terpesona ketika melihat kamar atasnya dimana ketika dia membuka balkon suasana pantai telah terlihat begitu indah.

Laut biru berpadukan pasir putih, dan juga laut yang begitu indah seperti berlian biru kini memanjakan matanya.

Berbeda dengan Jennie kini Taehyung disibukkan dengan berbagai hal, dari mulai persiapan lamaran sampai barang barang yang akan dia bawa.

Hendry yang merupakan salah satu tangannya kini datang membawakan sebuah kotak dengan sangat hati hati.

"Yang mulia, saya telah membawakan apa yang anda pesan." Ucap Hendry.

"Benarkah? Mana?"kata Taehyung bahkan sampai terhenti melanjutkan semua berkas yang harus ia kerjakan sebelum berangkat ke Kerajaan Denebolla.

"Waw, ternyata masih saja utuh seperti yang dulu." Ucap Taehyung membuka kotak perhiasan yang berisikan batu Alexadrite milik ibunya.

"Kami menjaganya dengan sangat baik." Kata Hendry.

"Ya terimakasih untuk itu Hendry, aku harap jari manisnya akan sangat pas dengan cincin ini." Kata Taehyung.

"Tentu saja, pasti Tuan Putri Jennie akan menerima itu dengan sepenuh hati yang mulia."

"Aku harap juga begitu, akan ku bawa kembali dia ke kekaisaran ini."

Taehyung telah mempersiapkan semuanya, dia telah memberi kabar ke Kerajaan Denebolla, mereka berkata kalau Jennie saat ini sudah berada di pulau milik keluarga mereka.

Taehyung berangkat dengan rombongannya ke pulau itu, Jennie menikmati setiap inci dari keindahn pulau itu.

Dia sempat berenang dan juga melakukan spa, serta bermain.

Dan ketika waktu sudah mulai sore, dia menimmafi keindahan sunset yang begitu indah.

Memakai baju yang cukup feminim ke pantai, dia jadi merindukan seseorang.

"Andaikan Taehyung disini, pasti liburannya akan semakin menyenangkan." Balas Taehyung.

Ia pun berjalan menelurusi pantai, dengan menapakkan jalannya dipasir putih yang mencetak kakinya.

Menatap kebawah tanda dia merindukan seseorang, ketika kepalanya ia naikkan, seperti sebuah bayangan dia tiba tiba saja melihat Taehyung didepannya, berjarak sekitar 20 langkah.

"Huuh! Apa mataku baik baik saja? Apa ini halusinasi?" Tanya Jennie.

Membeku ditempatnya, Taehyung kini mendekat dengan senyum dan mata tajamnya. Dia menggunakan kemeja putih yang sedikit terbuka dan celana hitam.

Rupawan sekali, Taehyung terlihat seperti orang yang begitu tergesa gesa. Jennie bahkan tidak mampu menggerakan kakinya, atensi Taehyung terus mendekat.

Angin juga menerbangkan rambut milik Taehyung yang semakin cerah saja, ah benar kini Jennie tau mengapa ini semua tidak menyenangkan.

Semakin dekat dan dekat, kini Jennie menunduk tak sanggup membayangkan kalau ternyata ini semua hanya ilusinya saja yang tidak mungkin.

Mana ada seseoranh yang bisa datang kemari secepat ini, bukankah itu mustahil. Karna Jennie yakin ia pasti hanya berhalusinasi.

Kini mereka hanya berjarak satu langkah, Jennie yang masih menunduk dengan rambutmya yang terbawa angin kedepan membuat atensi Taehyung itu mengulurkan tangannya.

Ketika sentuhan Taehyung terasa nyata menyelampirkan rambut Jennie ke telinga kini suara hanga Taehyung pun berkata.

"Apa kamu merindukanku Jane?" Tanya Taehyung, suara Taehyung membuat Jennie tidak bisa menyembunyikan lagi tangis bahagianya.

"Tentu, aku sangat merindukanmu." Detik itu ketika Taehyung menarik Jennie kedalam pelukannya, Jennie benar benar memutuskan untuk tidak akan melepaskan Taehyung.

"Aku juga, aku sampai gila karna kau tidak ada." Balas Taehyung.

Perlahan Taehyung melepaskan pelukannya, ia menghapus air mata Jennie yang sedikit menggenang.

"Bagaimana kau bisa sampai disini!? Kenapa kau tidak mengabariku!?" Kata Jennie bahkan sampai tidak percaya kalau Taehyung kini benar benar berada didepannya.

"Yah, apa yang tidak bisa aku lakukan didunia ini? Tentu saja aku bisa kalau aku mau." Ucap Taehyung dengan tersenyum membuat Jennie terkekeh.

"Benarkah? Kau sangat percaya diri yang mulia." Taehyung membeku ketika Jennie memanggilnya dengan sebutan Yang mulia lagi.

"Apa? Apa yang baru saja kau katakan."

Jennie kini jadi semakin ingin menggoda pria ini saja.

"Kau sangat percaya diri."

"Bukan, sesudah itu, sesudah itu apa yang kau katakan."

"Yang mulia?" Jennie kini tersenyum lebar ketika Taehyung menampilkan ekspresi julid yang bahkan tidak pernah Jennie lihat.

"Oh, sekarang manggilnya itu?"

"Ya, aku kan tidak salah, memangnya aku harus memanggilmu apa?"

Terdiam sejenak kini malah kesempatan Taehyung dapatkan membuat Jennie lagi lagi merasa kalah.

"Bagaimana kalau sayang? Aku ingin kau memanggilku itu, akan lebih baik kalau kau memanggilku dengan tambahan suamiku sayang."

Blush.

Pipi Jennie kini sudah semerah warna senja saja, Jennie jadi tidak bisa mengatakan apapun lagi, niat hati membuat Taehyung marah Jennie malah membeku.

Perlahan lahan kini Taehyung mendekatkan kepalanya ke telinga Jennie dan berkata.

"Maaf sekali yang mulia tapi kau belum bisa untuk itu." Mendengar itu tentu saja Taehyung terkejut.

"Kenapa?! Kenapa aku tidak bisa!?" Marahnya.

"Karna____kau belum bisa untuk menangkapku!" Seperti seekor kelinci kini Jennie berlari menjauh dari serigala bernama Taehyung.

Dibawah sinar matahari terbenam, Taehyung dan Jennie kini benar benar seperti seorang pasangan yang sedang dimabuk asmara.

Selesai itu, Jennie yang berlari kini mulai tertangkap karna ia kalah cepat.

Namun ketika ia tertangkap, Taehyung yang sengaja tidak menahan keseimbangannya.

Kini keduanya terjatuh di pasir pantai. Dengan posisi dimana Taehyung diatas dan Jennie dibawahnya.

"Auch, Tae! Apa yang kau lakukan?!" Marah Jennie karna Taehyung memnbuat keduanya jadi kotor sekarang.

Namun tanpa mengatakan apapun Taehyung malah membungkam mulut Jennie dengan mulutnya.

Sebelum akhirnya.

"Yaaaaaaak!" Suara itu membuat baik Jennie dan Taehyung terkejut.

Selir Yang Terabaikan [Taennie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang