○●♡●○
Pagipun menyingsing, kini cahaya matahari menembus ke sela sela kamae kaisar membuat seorang wanita yang sedang tertidur di ranjang itu mengerjapkan matanya, tenggorokkannya terasa sakit dan kini ketika dia bangun dia kebingungan dimanakah dia berada saat ini.
"Dimana aku." Batin wanita itu kini melihat kearah samping dimana dia dapat melihat tukang kebun yang membantunya kemarin tertidur disampingnya.
Merasakan pergerakan Taehyung yang dari tadi malam khawatir dengan keadaan Jennie mulai perlahan lahan membuka matanya, kini ia dapat melihat Jennie yang tengah kebingungan dengan semua ini.
"Kau sudah bangun, tunggu sebentar akan aku panggilkan dokter!" Dengan tergesa gesa Taehyung pergi dari sana dan memanggil seorang dokter.
Jennie masih kebingungan, disana dokter langsung datang dan memeriksa Jennie sesuai perintah kaisar Alexandrite itu.
"Apa tenggorokan anda masih sakit?" Tanya sang dokter kemudian Jennie dengan lirih berkata.
"Benar, tenggorokan saya masih sakit." Ungkap Jennie.
"Saya akan memberikan salep ini untuk bekas luka anda, dan dua pil ini untuk pereda rasa nyeri, saya harap anda beristirahat dengan cukup." Perintah dokter pun diangguki oleh Jennie, dia masih bingung dengan keadaan ini.
Hingga ketika dokter itu memberi salam hormatnya kepada Taehyung si tukang kebun Jennie baru sadar akan sesuatu.
"Yang mulia, saya sudah memeriksa gadis itu, saya harap anda akan menjaganya karna dia tidak boleh memaksakan diri." Perkataan itu tentu membuat Jennie terperangah, terkejut dia langsung saja turun dari ranjang dan memberi salam dengan benar kepada Taehyung dimana bersamaan dengan itu pula dokter yang memeriksanya pergi dari sana.
"Apa yang kau lakukan!?" Marah Taehyung melihat Jennie yang berusaha turun dari ranjang dan memberi salam kepadanya.
"Maafkan saya yang mulia, tetapi saya harus memberi salam dengan benar." Mendengar perkataan Jennie yang begitu formal membuat Taehyung menjadi aneh, dia lebih suka Jennie memanggilnya dengan lembut atau mengumpatnya dengan kata aneh.
"Huuh, kau tidak boleh memaksakan diri, lebih baik kau tidur dengan tenang disana." Taehyung mendekat kearah Jennie, kini bayang bayang kematian membuat Jennie gemetar takut, Taehyung yang melihatnya merasa gagal.
"Kau, kau sangat berbeda dengan saat pertama kali kita bertemu, lebih baik kau anggap aku sebagai tukang kebun bukan seorang kaisar karna kita sama." Ucap Taehyung, memang benar dia sama sekali tak menyembunyikan sifat ketika Jennie mengira kalau dirinya adalah tukang kebun, semua sifat yang ia tunjukan kepada Jennie itu sama.tak ada yang ia ubah.
"Saya tidak pantas melakukan itu, itu hanya sebuah kesalah pahaman yang terus berlanjut." Kata Jennie dengan pelan Taehyung terus mendekat kearah Jennie, kemudian dia memegang kedua pundak Jennie mengakibatkan Jennie yang memunduk menatap mata Taehyung.
Ketakutannya perlahan hilang, digantikan dengan pandangan lembut yang Taehyung tunjukan kepadanya.
"Siapa yang mengatakan hal itu, pantas atau tidaknya seseorang dalam hal ini tergantung pada penilaian diri sendiri. Kau terluka karnaku, maka aku akan menebusnya setidaknya izinkan aku menebusnya dengan ini."
Jennie yang melihat itu pun diam, dia hanya menurut ketika Taehyung mengarahkannya untuk duduk. Kemudian baru setelah itu Taehyung memanggil pelayan dari telpon genggam didekat ranjangnya, yang menghubungkan saluran dari kamarnya ke tempat para pelayan.
"Hendry, katakan pada pelayan untuk mengantarkan makanan ke kamarku pastikan makanan itu aman." Taehyung memerintahkan kepala pelayan istana untuk mengantarkan makanan kedalam kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selir Yang Terabaikan [Taennie]
FanfictionJennie sangat suka dengan cerita novel fantasi, apalagi novel yang berjudul The King Of Dead, itu adalah salah satu novel yang paling ia suka, novel itu menceritakan tentang seorang gadis pemberani yang menjadi seorang prajurit dan memikat hati sang...