part 12

4.4K 753 47
                                    

●○♡○●

Disaat bersamaan tepatnya pada sore hari ketika Jennie berpapasan dengan Gisel, putri Irene dan juga komplotannya memberikan perintah kepada seorang pria yang akan membuat Putri Alisa di permainkan. Kini mereka menatap pemuda itu dan berkata.

"Pergi lah ke gudang belakang, disana akan ada seorang wanita yang menunggumu, lakukan apapun padanya sampai kehormtannya dipertaruhkan maak aku akan memberikanmu banyak uang. Ini suntikan ini kepadanya didalamnya ada obat yang akan membantumu, kau juga bisa menggunakannya untuk dirimu sendiri." Ucap Irene dari balik kipas yang selalu ia bawa.

"Baik tuan putri Irene."

Begitulah perintahnya, kembali kesaat ini Jennie merasakan firasat aneh, dari tadi dia terus kepikiran dengan Alisa. Apakah Alisa mendengarkan permintaannya, dia harap begitu kini selesai makan malam ia berencana pergi ke kastil Alisa.

"Gisel tolong siapkan makanan ringan, aku ingin memberikan kepada Alisa, malam ini aku berniat untuk menginap disana." Ungkap Jennie, setidaknya dia dapat menjaga Alisa dari firasat buruk yang selalu menghantuinya.

Ia tak tahu, kalau malam itu diseluruh kekaisaran sedang gempar karna pembunuh yang berlari kearah kastil dekat dengan perpustakaan, dimana disana Alisa tengah bersiap untuk bertemu dan lari karna terbujuk rayuan oleh surat yang mata mata Irene yang dikirim.

Taehyung sendiri tengah berlari mengejar pria itu "berhenti disana atau kau tidak akan selamat!" Begitulah Taehyung berteriak sembari melakukan atraksi akrobatik dimana pembunuh itu menaiki setiap tiang seperti monyet yang bergelantungan, Jimin dan Eunwoo yang mendapatkan pesan itu segera siaga di perpustakaan, tetapi tiba tiba saja seseorang datang menuju ke arah gudang pendingin didaerah belakang perpustakaan, itu membuat Eunwoo dan Jimin menjadi bingung, mereka belum mendapatkan sinyal dari Taehyung.

"Apa kau melihatnya?" Tanya Jimin.

"Ya aku melihatnya." Ungkap Eunwoo.

"Coba kau lihat, siapa tau dia adalah salah satu komplotan pembunuh itu." Suruh Jimin kepada Eunwoo.

"Kenapa aku bukan kau saja!?" Marah Eunwoo karna seenaknya saja Jimin memintanya untuk pergi melihat kesana.

"Aku yang memegang kendali sinyal, jadi lakukan saja."

"Tidak, bagaimana kalau kita suit."

Disaat bersamaan pula Lisa tengah berjalan mengendap ngendap kearah tangga, dia sudah bertekad akan ikut bersama Jaehyun. Dia tak tahu kalau orang yang ia cintai saat ini sedang melawan sang kaisar, bahkan yang ia harapkan hanyalah bualan belaka karna Jaehyun yang asli sama sekali tidak mengenalinya.

"Aku ingin bahagia, aku ingin bebas, aku tidak ingin menikah dengan orang yang tidak aku cintai." Gumam Lisa kini Lisa berjalan, para pelayan yang belum tidur lengah dengan persembunyian Lisa sehingga tidak ada yang tahu kalau dia saat ini sudah pergi ke gudang dengan berlari menjauh dari kastilnya.

Ditengah jalan kini ia bertemu dengan pelayan yang memberikan surat kepadanya.

"Salam tuan putri, apa anda berniat untuk lari, saya akan membantu anda." Ucapnya sembari tersenyum, karna kepolosannya Lisa pun berkata.

"Tolong bantu aku menemuinya." Jelas itu yang diinginkan oleh pelayan yang dikirim oleh Irene agar tugasnya cepat selesai.

"Baik mari tuan putri." Sesuai perintah kini pelayan itu mebimbing Lisa, begitu sampai di tempat tujuan dengan polosnya Lisa malah memanggil Jaehyun agar dia keluar.

"Jaehyun." Beberapa kali ia memanggil tak ada seorang pun disana.

"Tuan putri mungkin saja dia ada didalam." Kata pelayan itu.

Selir Yang Terabaikan [Taennie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang