●♡●Pagi ini indah, jujur saja Jennie merasakan udara hanganlt menerpa kulitnya yang putih bak susu itu. Kini dia berdoa agar hari hari yang ia jalani bisa berjalan tanpa suatu hambatan apapun. Ini masih pagi, persiapan pernikahan Alisa masih sangat lama. Dia memutuskan untuk bersiap dan turun kebawah.
Tamannya sudah mulai tumbuh dia bersiap untuk merawatnya lagi. Berjalanlah ia ke luar tamannya membawa keranjang bunga didalamnya berisi sekop dan beberapa garpu penggaruk tanah yang kecil. Juga ada alat penyiram bunga tak lupa pupuk.
"Haloo." Sapa Jennie kepada para tanaman itu, seakan mengerti para tanaman itu bergoyang bersamaan dengan angin yang sepoi sepoi menerbangkan dedaunannya.
"Haloo juga." Sapaan balik itu membuat Jennie yang sedang mengambil sekopnya kembali menatap tanaman itu.
"Apa? Apa kamu bisa bicara?" Tentu saja dia terkejut, dia mengira kalau tanaman itu dapat bicara, Pasalnya ada jawaban ketika dia menyapa tanaman itu.
"Tentu saja aku bisa bicara aku juga punya mulut." Ungkapan itu lagi lagi membuat Jennie membelalakan matanya, sekali lagi dia mengira kalau tanaman itu dapat bicara.
"Kau bisa bicara tanaman? Tunggu sebentar sepertinya suaramu tak asing."
"Enak saja kau mengataiku sebagai tanaman, aku ini manusia tau!"
"Huaa kamchagiyaa!" Teriak Jennie ketika tiba tiba disana Taehyung berdiri tepat disamping melipat kedua tangannya di dada memperhatikan Jennie dengan kebodohannya menyapa tanaman.
"Aissh gendang telingaku pecah karna teriakanmu." Katanya sembari mengusap telinganya yang masalahnya juga tampan.
"Apa yang anda lakukan disini!" Kini Jennie berteriak dengan perkataan yang sopan, tetapi tetap saja berteriak kepada seorang kaisar itu bukan lah hal yang sopan.
"Tentu saja menemuimu!" Katanya langsung pada inti pembahasan, sejujurnya tadi malam kutukan itu membuat Taehyung sama sekali tidak bisa tidur, dia bergadang semalaman itu sudah hal biasa hingga dia ingat kepada Jennie, ketika dia ingat wajah Jennie entah kenapa dia mengantuk, itu sangat aneh pada seharian penuh dia tidak pernah menguap kalau lelah.
"Ada urusan apa anda menemui saya?" Tanya Jennie dengan ketus tanpa mau menatap wajah Taehyung, kalau diibaratkan kini mereka bak kucing dengan tikus atau sebaliknya kucing dengan guguk. Sama sekali tak akur walau saling menghormati sebagai pemimpin dan juga bawahan.
"Hahahaha tentu saja untuk berkebun, bukankah kau selalu menganggapku tukang kebunmu?" Tanyanya dengan jail, sementara Jennie menatapnya dengan datar, karna lelucon Taehyung sama sekali tidak lucu.
"Saya yakin anda bukan datang untuk bercocok tanam, katakan dengan jelas kenapa anda datang kesini." Ucap Jennie, tanpa memperdulikan sang kaisar yang menggaruk tengkuknya yang tak gatal Jennie berjalan menuju danau dan mengambil air.
"Hey aku lapar, bisakah kau membuatkan makanan yang enak untukku?" Nada yang sangat melas itu sangat mengganggu telinga Jennie, melihat sang kaisar melakukan Aegyo dan menampilkan keimutan seperti anak kecil membuatnya menjadi.
"Bisakah anda jangan memasang ekspresi itu." Karna perutku mual melihatmu memasang muka seperti itu lanjut Jennie dalam hatinya.
"Apa hati terasa tercabik cabik melihat keimutanku?" Kembali dia memasang waajh memeladnya dengan imut.
"Tidak saya mual melihat anda seperti itu." Kata Jennie langsung pada point utama membuat Taehyung tertampar kenyataan kalau susah meluluhkan Jennie yang seperti ini.
"Teganya." Lirih Taehyung, kembali dia berkata.
"Apa kau sudah sarapan? Ayo sarapan denganku aku ingin memakan makananmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Selir Yang Terabaikan [Taennie]
FanfictionJennie sangat suka dengan cerita novel fantasi, apalagi novel yang berjudul The King Of Dead, itu adalah salah satu novel yang paling ia suka, novel itu menceritakan tentang seorang gadis pemberani yang menjadi seorang prajurit dan memikat hati sang...