part 16

4.3K 637 58
                                    

●●♡○○

Lupakan tentang pernikahan, kali ini di meja bundar kelompok dengan pakaian serba hitam dengan seorang gadis cantik sedang duduk membahas sesuatu, bisa dibilang ini semua adalah siasat, dibandingkan siasat Raja Gandara Sangkuni, siasat ini tidak terlalu berbahaya sampai membuat perang saudara, tetapi yang namanya siasat pasti ada yang namanya pengorbanan, entah pengorbanan itu akan mengakibatkan kematian ataupun tidak itu sama saja.

Gadis cantik itu memegang sebuah panah kecil ditangannya, ketika seseorang membuka pintu ruangan gelap itu, sang gadis melemparkan panahnya tepat diatas kepala pria itu membuat pria itu langsung gemetar ketakutan.

"Kau lama sekali Grisot! Apa kakimu itu tidak bisa kau gunakan dengan baik! Atau kau sudah tidak menyayangi kakimu itu!" Ucapnya sembari menatap dingin bawahannya.

"Maaf nona Tzuyu, tolong jangan apa apakan saya!" Kata bawahan itu sembari memelas.

"Huh tentu, aku tidak akan melakukan apapun padamu, jadi cepat katakan apa yang disampaikan raja kerajaan Wolf dan apa yang terjadi pada Jaehyun." Tatapan itu lagi lagi membuat semua yang ada disana gentar ketakutan, suatu aura yang menakutkan keluar dari sana, seakan mencekik mereka dengan kuat dan kaku.

"Yang mulia kerajaan Wolf berkata, kalau anda akan memasuki istana Alexandrite ketika pesta pernikahan Duke Eunwoo dan juga putri Alisa, sebagai seorang tamu, anda akan masuk sebagai sahabat dekat tuan putri Irene dan juga tamu undangan pesta, beliau memerintahkan anda untuk menggoda kaisar Taehyung dengan ramuan ini." Laki laki tua itu memberikan sebuah tabung kecil dimana disana adalah ramuan cinta yang ada di legenda. Sang gadis menerimanya dan mengangkat ramuan itu kemukanya.

"Hmm, trik kotor yang sangat murahan. Tetapi aku suka." Katanya dengan smirk di wajahnya yang cantik.

"Lalu apa yang terjadi pada Jaehyun?" Tanyanya.

"Dia telah mati nona."

Kemudian tawa menggelegar keluar dari mulur wanita itu, dia sangat meremehkan Jaehyun dan sekaligus bahagia, mendengar kata mati dia bagaikan psikopat yang tertawa diatas kehendak yang telah dia ketahui.

"Hahahah, aku sudah bilang dia itu sangat bodoh sehingga tertangkap, hal ini malah mengakibatkanku masuk dengan sempurna, Victor tidak akan pernah bisa lepas dari genggamanku."

"Tentu saja nona huk." Tiba tiba saja panah menancap didada pria pembawa pesan, pelakunya tersenyum ketika berdiri dan mengambil panah dari dada sang pembawa pesan.

"Dia sangat lambat dan bodoh, bawa mayatnya!" Semua orang yang ada disana meninggalkan Tzuyu seorang disana, si gadis pemenang lomba panagan di alun alun itu begitu mengerikan melihat darah di panah yang telah ia cabut.

"Tunggu aku Victor, kau pasti akan mati."

Tzuyu pun pergi dari sana, kemudian dia mengendarai mobilnya, malam gelap ini semua orang terlelap tetapi penjahat sepertinya mencari mangsa untuk dihabisi.

Setelah selesai menghabisi semua musuhnya, dia datang ke sebuah gua. Berjalan menggunakan sebuah obor dilorong yang gelap dia datang ke ujung gua itu.

Hutan bukan tempat yang mengerikan untuknya, karna dia sudah mengerikan untuk apa dia takut kepada kegelapan kalau kegelapan adalah bagian darinya.

Ujung gua itu menampilkan cahaya bulan, seorang pria tampan dengan luka luka diseluruh tubuhnya diikat dengan rantai besi, sayapnya yang bewarna putih telah patah dan juga meninggalkan satu sayap.

"Bagaimana kabarmu Arthur?" Tanyanya pada orang itu.

Kini Tzuyu mendekat kearah pria itu dan menyalakan lampu lampu disekitar ruangan.

Selir Yang Terabaikan [Taennie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang