Kereta telah tiba di stasiun hogsmade. Seperti biasa aku dan sahabat ku berjalan beriringan. Draco sempat menghampiri kami dan menyapa. Lalu mengacak rambut ku dan pergi bersama atek atek nya.
"Malfoy memiliki sifat yang menggemaskan juga ternyata" gurau ron membuat kami terkikik.
pidato dumbledore cukup lama, kami kedatangan murid baru. Laki laki dan perempuan. mareka menginjak tahun ke lima sama seperti kami.
"William xander" panggil prof mcgonagal.
"RAVENCLAW" sorakan meriah dari murid ravenclaw. Pria itu cukup tampan.
"Samara haider"
"SLYTHERIN"semua murid slytherin berbisik, haider? Bukan nya itu marga muggle. Dia half blood.
"ewh, dasar half blood" cibir pansy. Gadis itu tampak tak peduli dan duduk di dekat draco.
"hai samara haider" kata gadis menjulurkan tangan nya pada draco, pria itu tampak tak peduli sama sekali.
Lihat lah, ku pastikan kau menyukainku. Batin samara
di meja gryffindor hermione menyanggol lengan alina dan mengisyaratkan gadis itu untuk menoleh ke meja slytherin.
"Aku rasa gadis itu menyukai draco" bisik hermione, alina menganguk setuju. "Aku yakin draco tak akan berpaling dari ku" ujar alina. Walaupun persaan nya berkata lain.
mereka kedatanaan guru pertahanan ilmu hitam yang baru, dari kementian. Berpakaian serba pink. Dan yang membikin murid menjadi kesal dengan nya adalah. Ia memotong ucapan profesor dumbledore.
"Hai" panggil seseorang. William xander alina berbalik menoleh.
"Seperti nya kita pernah bertemu?" Tanya pria itu.
"Umm yea, ku rasa pernah" jawab alina ramah.
"William xander" pria itu menjulurkan tangan nya. "Alina scamender" gadis itu menjabat nya.
"owhh sepupu rolf dan edmund, ehh?" tanya william. Alina menganguk heran.
"wait, kau kenal mereka?" Tanya al. William menganguk. "Kami berteman dekat, kami satu asrama saat di ilvermorny" jawab william. Alina menganguk mengerti.
"well, apa yang di lakukan dua orang berduaan saat malam hari" entah dari mana draco muncul.
"Drake, apa yang kau lakukan di sini?" Tanya alina bingung.
"ekhem, aku kan perefek" jawab draco sombong menatap william.
"detensi xander, bersihkan toilet perfek besok. Sana pergi" usir draco, william hanya tersenyum kecut. Baru hari pertama saja sudah dapat detensi
"Ayo sayang, kau juga kena detensi"
jadi pria pirang itu pacar nya. Batin william.
draco mencengram erat tangan alian menuju menara astornomi. "Auchh drake sakit tau" ringis al. Draco tak memperduli kan nya.
"Aku tak suka kau dekat dengan xandar itu" ucap draco to the point. Alina menunduk tak berani menatap draco, gadis itu diam menatap tangan yang merah.
"Sorry love" lirih draco meraih tangan alina mengelus lalu mengecup nya. Alina menganguk pelan.
"Kami hanya berbincang biasa" cicit alina. Draco mengendus pelan mendekap kepala alina di dada nya.
"jangan terlalu dekat dengan nya" gumam draco alina menganguk, draco menarik kepala alina lalu mengecup dahi nya.
"kau juga jangan dekat dekat dengan gadis baru itu" peringat alina sedikit kesal mengingat gadis itu gatal.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐬𝐡𝐞'𝐬 𝐃𝐢𝐟𝐟𝐞𝐫𝐞𝐧𝐭 | D.M
FantasyKepergian wanita yang ia cinta membuat draco terpuruk. Draco tidak mau menerima kenyataan bawah orang yang ia cintai sudah pergi untuk selama nya. •the girl who has it all •the boy who lived •the boy who had no choice •the girl who shines the light ...