alina, harry, ron, hermione, ginny, fred, george dan arthur berjalan menelusuri pohon pohon. Mereka bertemu pak tua, dia teman arthur. Lalu laki laki yang meloncat dari pohon, cedric diggory.
"Ini anak ku cedric diggory" astaga pak tua itu adalah bapak cedric, amos diggory.
cedric tersenyum ke arah alina dan menggandeng nya untuk berjalan.
"bagaimana liburan mu?" Tanya cedric.
"sangat menyenangkan" ucap alina dengan girang.
mereka berbincang sepanjang perjalanan, dan stop di sebuah sepatu bots tua.
"ini bukan sembarang sapu, ini portkey" jelas arthur.
semua nya berpegangan di sepatu tua itu lalu mereka terbang.
"lepas anak anak!" Seru arthur.
"APA!!" pekik hermione.
"Lepas!" Ucap nya sekali lagi.
"apa ayah sudah gila!" Sarkas ron mengejek ayah nya sendiri.
mereka melepas pegangan pada sepetu bots itu, hermione berteriak paling melelengking, entah kenapa suara gadis itu sangat nyaring.
mereka terjatuh di lantai, kecuali cedric, arthur dan amos. Cedric menjulurkan tangan nya membantu alina berdiri.
"thanks"
"anything for my sister" alina tersenyum.
mereka berpisah tenda. Di sini sangat menabjukkan. Bahkan harry bilang 'i love magic'.
mereka berjalan lebih dahulu dari alina, gadis itu berjalan di belakang, mereka menaiki tangga yang sangat amat tinggi itu, karena keluarga weasley hanya bisa membeli tiket di paling atas saja, namun itu sudah lebih dari cukup, mereka mau mengajak harry, alina, hermione.
mereka tampak sedang berbincang, alina mendengar suara yang ia kenali dari bawah mereka ternyata itu draco dan ayah nya yang sedang menyombong.
"cih tidak ada yang mau tau" tetus alina muncul di belakang ron. Bukan nya marah. Draco dan ayah nya tersenyum ke arah gadis itu.
"kau kenapa tidak duduk di kursi ministry box bersama ku?" Tanya draco menyeringai.
"kau pikir aku kau duduk dekat orang menyebalkan, pengadu seperti mu" kata alina yang membuat kelaurga weasley, harry, hermione, cedric, amos terkikik pelan.
"ayo draco, selamat bersenang senang senang" lucius menarik draco sambil tersenyum ke arah al.
"maafkan mereka mr. Weasley" kata alina tak enakan.
"tak apa, ayo"
Mereka sudah sampai di kursi tertinggi, tak buruk. Dari atas sini mereka lebih bisa melihat leluasa pertandingan, semua tampak jelas dari atas.
ron sangat tergila gila dengan victor krum, sampai sampai fred dan george mengejek nya. Tidak- tidak alina juga mengejek nya.
"Wah tim irlandia sangat meriah ya"
"itu bukan tim irlandia, ayo pergi dari sini"
mereka bergegas keluar tenda, harry dan alina berpegangan tangan, namun tautan mereka terlepas. kepala alina terasa sakit, perlahan dia membuka mata nya melihat iris mata berwarna abu abu dan berambut pirang.
"d-draco..."
"syukur lah kau sudah sadar! Kenapa kau tidak pergi dengan yang lain" draco memeluk khawatir gadis itu.
"Badan ku terinjak bodoh" alina mengusap tubuh nya terasa sakit.
Draco terkekeh pelan " makanya punya badan jangan kecil kecil bener"
"apa!! Badan ku ini sudah sesuai tau" kesal alina, draco mencubit pipi nya gemas.
"harry!" ucap alina panik.
"potter? Kenapa dia"
"tadi dia bersama ku!" Alina beranjak pergi namun di tahn draco.
"ayo lah drake,aku tak mau harry kenapa kenapa!" Seru alina.
Draco menarik alina dan mencari harry. Dari kejauhan ia melihat seorang pria yang tengah ingin menyerang harry.
"harry!" Alina melempar wand nya.
"stupefy" pria itu hilang entah kemana.
namun di sisi lain, ada yang ingin menyerang gadis itu.
"Cru-"
"Portego!" rapal draco cekartan, alina terkejut dan berbalik ke arah draco."thanks drake" pria itu tersenyum.
"pergi lah bersama potter ini sudah bahaya! Jangan kemana mana lagi ok" final draco.
"tapi kau drake"
"aku akan baik baik saja, percayalah" alina menganguk menghampiri harry yang terjatuh di tanah.
Mereka melihat tanda kepala tengorak dang ular di langit.
"apa itu?" Tanya harry memicibgkan mata nya.
"tanda death eater, pengikut volemort" jelas alina, harry menagnguk mengerti.
Arthur, hermione, ron menghampiri mereka dengan khawatir. Lalu datang kepala mentri yang menuduh mereka tidak tidak.
"Cornelius, mereka hanya anak anak" jelas arthur.
"tadi kami melihat seorang pria" ucap alina dan harry.
"di mana?"
"sana"
Keempat orang itu berdebat di kopartemen, tentang apa yang terjadi piala dunia quidditch kemarin.
"Btw al, inti tongkat mu apa?" Tanya harry tiba tiba.
"hmmm, trunderbird dan naga air" mione membelakkan mata nya terkejut. tongkat langka itu hanya ada saty di dunia, dan di milki oleh sahabat nya.
"astagaa!! Kau sangat beruntung. Tongkat itu sangat hebat!!" Di buat langsung oleh merlin, dan hanya 3 orang yang pernah memiliki nya, namun mereka sudah meninggal" jelas hermione.
harry dan ron membelakan mata nya "astaga!! Pantas saja kekuatan nya dangat besar!" kata harry kagum.
"tongkat itu hanya bisa di gunakan oleh orang orang tertentu, tongkat itu sangat susah di kendalikan, bahkan albus dumbledore tidak bisa, kau beruntung harry" jelas alina tersenyum.
tahun ke empat ini juga alina membawa koper yang berisi hewan magis milik kakek nya, albus juga mengizin kan nya, asal dia harus hati hati menjaga nya.
"Koper apa ini" tanya ron memastikan.
"koper ku! Tak penting. Hanya pakaian" ron ber-oh ria saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐬𝐡𝐞'𝐬 𝐃𝐢𝐟𝐟𝐞𝐫𝐞𝐧𝐭 | D.M
FantasíaKepergian wanita yang ia cinta membuat draco terpuruk. Draco tidak mau menerima kenyataan bawah orang yang ia cintai sudah pergi untuk selama nya. •the girl who has it all •the boy who lived •the boy who had no choice •the girl who shines the light ...