Sepanjang malam alina tidak bisa tertidur memikirkan ia akan di jodohkan dengan si pirang sialan itu.
Semoga saja tidak.
Alina menyelinap keluar asrama dan berkeliling hogwasrt.angin malam menembus wajah alina.sejuk sekali rasa nya.
Alina berjalan menelusuri lorong lorong.cayaha semakin meggelap alina masuk ke sebuah ruangan.
Alina marasa ada yang merayap di kaki nya saat ia melihat.
"WAAAAA!!!"
seekor cicik yang cukup besar merayap di kaki nya.
Alina melompat lompat tidak karuan dan berlari tidak tau arah.
Brugg.
Tubuh alina menabrak tubuh seseorang semoga saja bukan filch dan kucing nya.
"Hei sedangapa kau disini" ucap orang itu.
Alina membuka mata nya "e-eeh maaf,aku hanya berkeliling".
"Ini sudah larut kau masuh berkeliaran sendirian,kau seorang perempuan bahaya"
"Kenapa tadi berteriak"
Tanya laki laki itu yang tampak sangat peduli dengan alina.
"C-cic-cak" jawab alina gugup.
Laki laki itu tampak menahan tawa nya,wajah nya sudah memerah menahan tawa "kau takut ciciak".
Alina menganguk.
"Ada ada saja.oh ya nama ku cedric diggory...kauu si veel-"
"Aku al scamender,bukan teturunan veela sama sekali" jelas alina.
"Baiklah,ini sudah larut aku antar ke asrama mu"
Alina menganguk.
Alina dan cedric berjalan menelusuri lorong.sekarang alina dan cedric sudah sampai di depan asrama gryffindor.
"Sudah masuk sana jangan berkeliaran lagi.nanti kena detensi" cedric mengacak rambut alina.
"Baiklah terima kaish diggory"
"Cedric saja"
"Baiklah cedric" alina tersenyum tulus lalu mengatakan kata kunci asrama.
--
"Alina bangun!" Hermione menggoncangkan tubuh alina yang tertidur lelap.
"Hmm"
"Bangun" mione menepuk nepuk tubuh alina pelan.
"Kenapa mione" alina mengucak bola mata nya.
"Hari ini kau latihan quidditch.cepat sana bangun nanti oliver marah" ujar hermione.
"Ohh iya latihan quidditch aku lupaa" alina langsung bergegas bangun dan mandi lalu memakai perlengkapan quidditch nya.
Alina langsung berlari ke lapangan di sana sudah ada tim gryffindor dan beberapa tim asrama lain.
Oliver sudah menunggu alina dari tadi ia menyilangkan tangan nya di dada.
"Mampuss,pasti kena marah" batin alina.
Alina menghampiri oliver sambil menundukan kepala nya.
"Kenapa bisa telat!" Oliver menatap alina tajam.
"E-eh ollie,kesiangan maaf" ucap alina hati hati.
Oliver terkekeh "kau ini ada ada saja sudah sana pergi latihan bersama yang lain" oliver mengacak rambut alina.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐬𝐡𝐞'𝐬 𝐃𝐢𝐟𝐟𝐞𝐫𝐞𝐧𝐭 | D.M
Viễn tưởngKepergian wanita yang ia cinta membuat draco terpuruk. Draco tidak mau menerima kenyataan bawah orang yang ia cintai sudah pergi untuk selama nya. •the girl who has it all •the boy who lived •the boy who had no choice •the girl who shines the light ...