Pagi yang cerah telah menyapa, kaki yang berbalut sneakers warna putih seputih kapas itu terlihat sedang melangkah menyusuri taman bunganya yang penuh akan bunga berwarna-warni dan berbagai macam jenis.
Bunga-bunga di sini tampak sedikit basah karena embun di pagi hari, hal itu membuat mereka terlihat lebih segar daripada saat waktu siang atau sore hari.
Keiza menghirup udara dalam-dalam, aroma dari berbagai macam bunga ini segera menusuk ke hidungnya membuat suasana hatinya sedikit membaik.
Sembari sesekali menyentuh bunga-bunga yang mekar, Keiza masih terus melangkahkan kakinya menjelajah kebun bunga yang begitu luas ini, hingga akhirnya dirinya sampai di sebuah ayunan yang langsung menghadap ke arah ratusan bunga viola, dan di samping kirinya terdapat sekelompok bunga lily yang berwana-warni, lalu di sebelah kanannnya yang dipenuhi oleh bunga tulip semper augustus, serta di belakang ayunan tersebut terdapat ratusan bunga dahlia yang mekar dengan indah.
Membuat siapapun yang duduk di ayunan itu akan merasa nyaman dan tidak akan pernah berpikir untuk meninggalkan tempat itu karena banyaknya warna dari ratusan bahkan ribuan bunga yang mengelilingi ayunan tersebut, sehingga membuat aroma harum yang pekat dari bunga yang bermacam-macam itu segera memanjakan indera penciuman siapapun yang berada di tempat itu.
Ketika Keiza mulai mengayunkan ayunan tersebut dengan perlahan seulas senyum semakin terlihat lebar di bibirnya, membuat wajah cantiknya seketika bersinar kembali tatkala senyuman itu terpancar keluar di antara ribuan bunga yang mengelilinginya.
Namun, beberapa detik kemudian tiba-tiba ponsel yang ia pegang tampak bergetar dan menampilkan sederet nama yang sangat ia kenali.
"Deandra?". Keiza terlihat berpikir sejenak. "Apa mungkin dia sudah menemukan keberadaan David?". Ketika hal itu terlintas dipikirannya, spontan Keiza segera mengangkat panggilan tersebut, karena dirinya tidak ingin jika sampai kehilangan kabar terbaru mengenai David.
"Halo Ra?".
"Kei, ada berita penting". Mata Keiza tampak berbinar kala mendengar kalimat yang diucapkan Deandra di seberang sana, dirinya sangat berharap jika berita penting itu mengenai sosok David.
"Berita apa Ra?". Tanya Keiza antusias.
"Pagi ini, saat gue mau ke toko buku yang berada didekat gedung tua tepatnya di Jl. Gardenia, gue menemukan sebuah ponsel di dekat pohon besar yang berada tak jauh dari gedung tua tersebut, dan ketika gue ambil ponsel itu, ternyata--".
"Ternyata apa?".
"Ternyata ponsel itu milik Mr. David".
"Apa? Ponsel milik Mr. David? Lalu setelah itu lo bisa menyelidiki keberadaannya?".
Helaan napas terdengar dari seberang sana. "Awalnya gue mau samperin gedung tua itu, tapi gedung itu terlalu seram Kei, gue takut, gue butuh lo untuk pergi ke sana".
Keiza tampak menghela napas panjang, pasalnya pagi ini tepatnya pukul sembilan nanti, dirinya akan pergi bersama Alston untuk fitting baju pernikahan, dia tidak mungkin menunda acara itu, karena jika hal itu sampai terjadi, maka Darla serta Alston pasti akan kecewa nantinya.
"Maaf Ra, tapi pagi ini gue nggak bisa, karena ada acara yang begitu penting". Ucap Keiza dengan nada yang sedikit tidak enak.
"Nggak papa gue ngerti, kalau begitu kita ketemu jam satu siang nanti, dan kita akan langsung meluncur ke gedung tua itu". Keiza tampak menganggukkan kepalanya mengiyakan.
"Baiklah, kita nanti bertemu di depan toko buku".
"Oke". Lalu setelah itu Keiza pun mengakhiri panggilan tersebut dan segera bangkit dari ayunan untuk kembali ke dalam rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEIZA✔ [END]
Teen Fiction[COMPLETE] Perhatian! Baca cerita High School Married dulu, baru baca cerita ini! Biar nyambung. 🚫Plagiathor diharap menjauh🚫 Rank 1 #Louise tgl 4 Mei 2020 Rank 1 #Keiza tgl 19 Juli 2020 Rank 2 #Gamma tgl 24 Juli 2020 "Mas David bisa sebutkan plan...