Pagi ini merupakan pagi pertama bagi Keiza yang menyiapkan sarapan untuk sang suami tercinta beserta keluarga besarnya yang saat ini masih berada di rumah kediaman Aldevano.
Dengan statusnya, yang saat ini telah menjadi seorang istri dari dosennya sendiri, Keiza harus mengubah pola hidupnya, dia harus rajin, dengan bangun lebih pagi, menyiapkan sarapan, mengurus sang suami, mengurus kebutuhan rumah tangga, serta mengurus pekerjaan rumah, hal itu akan menjadi kebiasaannya mulai hari ini, dan Keiza akan sangat menikmati hal itu.
Senyum yang manis masih belum memudar dari bibir Keiza sejak ia bangun tadi, sungguh, tidak bisa dijelaskan lagi, intinya saat ini hatinya sedang dipenuhi oleh milyaran bunga mekar yang berbau sangat harum. Menggembirakan.
Saat dirinya baru saja memasukkan ayam beserta segenap bumbunya ke penggorengan, tiba-tiba saja ia merasakan ada sesuatu yang melingkar di pinggangnya, membuat tubuhnya menegang sesaat akibat terkejut.
Setelah sadar siapa pemilik tangan yang melingkar di pinggangnya ini, senyum Keiza semakin melebar, seiring dengan pipinya yang memerah panas. "Sir, lepasin Kei, ada Bunda di sana, malu tahu!" Ucap Keiza malu-malu sembari melirik ke arah bundanya yang saat ini sedang mencuci sayur di wastafel.
Sementara Allea yang dapat mendengar itu semua hanya bisa tersenyum geli seraya menggelengkan kepalanya. Pengantin baru memang selalu menggemaskan. "Tidak apa-apa Kei, hal seperti itu sudah wajar," ujar Allea lalu beralih memotong wortel berbentuk dadu-dadu.
"Tuh, Bunda tidak masalah Kei," David semakin mengeratkan pelukannya pada Keiza, membuat jantung Keiza semakin tidak bisa dikondisikan, serta fokusnya untuk memasak semakin berkurang. "Tapi sir--"
"Kei, kenapa kamu masih memanggilku sir? Come on, aku suami kamu, jadi panggil aku dengan sebutan Mas." Potong David cepat, membuat mata Keiza terbelalak, dia menelan salivanya dengan susah payah. Mas? Dia sangat asing jika harus memanggil David dengan sebutan mas, pasalnya selama ini dirinya jarang sekali memanggil siapapun itu dengan sebutan mas.
"M-mas?" David mengangguk seraya tersenyum.
Sementara Allea yang sudah mulai menumis sayur di samping Keiza segera tertawa gemas. "Turuti saja Kei, itu panggilan yang sangat mesra," ucap Allea yang semakin membuat Keiza merasa malu karena itu.
"B-bailah sir, eh-- maksud aku M-mas?" David tersenyum puas, lalu mengacak rambut istrinya itu dengan gemas, dia mendekatkan wajahnya, dan mengecup telinga Keiza singkat, kemudian dirinya segera beranjak dari dapur untuk kembali ke ruang makan, tempat di mana berkumpulnya para keluarga saat ini.
○○○
Berbagai macam makanan, kue, serta hidangan penutup telah dihidangkan di meja makan. Sebagai seorang istri, sebelum Keiza mengambil makanan untuk dirinya sendiri, dia terlebih dahulu mengambilkan makanan untuk suaminya, dan itu semakin mendapat nilai plus dari David.
"Oh iya Vid, kemarin kamu belum sempat cerita tentang alasan kamu menikahi Keiza, apa kamu bisa menjelaskannya sekarang?" Tanya Gavin membuka ruang percakapan.
"Tentu saja," balasnya santai, namun dia terlebih dahulu meraih gelas di hadapannya dan meneguk air putih itu hingga seperempat, lalu dirinya menghela napas panjang. "Deandra membatalkan pertunangannya denganku, dia juga memaksaku untuk membatalkan pernikahan Kei dengan Alston, dan menikahi Keiza. Tapi kalian jangan salah paham, hal itu bukan berarti aku menikahi Keiza karena perintah Deandra, melainkan jauh dilubuk hatiku, sebenarnya aku juga merasa tidak ikhlas jika Kei menikah dengan Alston. Aku merasakan sesuatu yang ngilu di dadaku, dan aku tidak mengerti mengapa rasa itu muncul setelah Alston memberiku kabar jika dia akan menikah dengan Keiza."
KAMU SEDANG MEMBACA
KEIZA✔ [END]
Teen Fiction[COMPLETE] Perhatian! Baca cerita High School Married dulu, baru baca cerita ini! Biar nyambung. 🚫Plagiathor diharap menjauh🚫 Rank 1 #Louise tgl 4 Mei 2020 Rank 1 #Keiza tgl 19 Juli 2020 Rank 2 #Gamma tgl 24 Juli 2020 "Mas David bisa sebutkan plan...