🐥 Six 🐥

840 53 1
                                    

AUTHOR POV

Suara derap langkah kaki yang riuh memasuki sebuah rumah mewah bernuansa Eropa, rumah itu adalah milik seorang direktur utama ternama di Jakarta, yaitu Gamma Devian Alston, bersama dengan istrinya yang bernama Raya Zamora D. Alston.

“Raya! Raya tunggu! Raya!” teriak Alston yang berusaha mengejar Raya yang kini tengah berlari hendak memasuki kamar sembari menangis, entah apa yang terjadi.

“Raya! Aku minta maaf Raya!” dengan cepat Alston langsung mencekal lengan Raya sebelum dia berhasil masuk ke dalam kamar dan mengunci pintunya. “Aku minta maaf Ray.”

“Selalu kata itu yang kamu ucapkan saat kita bertengkar! Tapi kamu nggak bisa memberikan arti dari kata itu yang sesungguhnya! Aku capek Alston!” Raya menatap tajam ke arah manik mata suaminya dengan air mata yang belum mereda, dia sakit hati diperlakukan seperti ini, dia bukanlah boneka ataupun binatang, namun dia juga seorang manusia yang butuh keadilan.

“Kamu sama sekali tidak bisa menghargai aku sedikitpun di depan perempuan lain ataupun rekan kerjamu Alston! Aku ini istrimu! Bukan bonekamu! Aku juga punya hati! Aku juga pasti merasakan sakit saat melihat suaminya bertingkah seperti itu!” imbuh Raya yang tangisnya semakin menjadi, karena tidak tega melihat Raya seperti itu, Alston segera membawa Raya ke dekapannya agar ia tenang, dan alhasil tangis Raya pun sedikit mereda.

“Aku minta maaf Ray.”

“Siapa perempuan tadi?” tanya Raya dingin, namun masih tetap setia di dada bidang Alston. “Apa dia pacar kamu?” imbuh Raya lagi karena tak kunjung mendapat jawaban dari suaminya.

“Kenapa kamu tanya seperti itu?”

“Hanya memastikan saja.”

“Perempuan itu bernama Keiza, dia adik kembar Gavin rekan kerjaku, kami nggak ada hubungan apa-apa, aku hanya menolongnya karena itu kewajibanku sebagai umat manusia,” jelas Alston, namun kelihatannya Raya sama sekali tidak menggubris penjelasan dari suaminya itu, dia terlalu menikmati dekapan hangat dari suaminya, jujur saja, hal seperti inilah yang sangat ia rindukan, dipeluk oleh sang suami dengan rasa tulus, namun karena pernikahannya terjadi dengan tidak wajar mengakibatkan semua yang ia inginkan jarang terpenuhi, takdirnya memang begitu pahit.

“Raya, kamu maafin aku kan?” tanya Alston lagi karena istrinya ini tak kunjung berbicara, sepuluh menit lamanya ia memeluk Raya sehingga menyebabkan otot-ototnya mulai terasa pegal.

“Aku minta cerai,” ucap Raya setelah melepas pelukannya, namun kata yang keluar dari mulut Raya itu mampu membuat Alston membulatkan matanya lebar-lebar.

“Kamu jangan bercanda deh Ray, aku nggak mungkin nurutin kemauan kamu itu.”

“Aku capek Alston sama kelakuan kamu!”

“Tapi kamu nggak ingat janji kamu sama Oma?”

“Lupakan janji itu.”

“Nggak bisa Raya! Kamu nggak bisa ambil keputusan seperti ini!”

“Lalu, kenapa kamu seenaknya mengambil keputusan?” Raya memang benar-benar telah kehabisan stok kesabaran, dari umur 17 tahun dia menikah dengan Alston dan 4 tahun lamanya dia membina rumah tangga yang tidak diinginkan ini tanpa membuka suara sedikitpun. Suasana canggung dan dingin selalu ia dapati setiap hari, Raya tidak bisa lagi untuk menjalani rumah tangga ini lagi, dia terlalu sakit hati dengan suaminya yang tak pernah sedikitpun menganggap kehadirannya, hanya kata maaf yang selalu suaminya katakan tanpa memberinya arti yang sesungguhnya, terkadang dia pernah berpikir untuk mengakhiri hidupnya saja, namun dirinya juga sadar jika hal itu tidak akan membuat semuanya berubah menjadi indah.

KEIZA✔ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang