🐥 Sixteen 🐥

498 37 0
                                    

AUTHOR POV

“Maksud kamu apa tadi?” tanya David setelah mereka berdua sampai di luar perusahaan, dan dengan cepat David segera melepaskan gandengan tangan Keiza.

Keiza membuang napasnya lega. “Huh! Makasih ya Sir tadi sudah menyelamatkan Kei dari buaya darat,” ucap Keiza menatap mata David seraya tersenyum.

David mengernyitkan dahinya, “Buaya darat?”

“Iya, cowok tadi itu loh, sudah punya istri masih aja godain cewek lain,” terang Keiza.

“Tidak bersyukur sekali dia,” ucap David.

“Iya, heran Kei, kemarin lalu juga Kei sempet dilabrak sama istrinya karena dia menyangka kalau Kei selingkuh sama suaminya, padahal kan suaminya sendiri yang kegatelan,” terang Keiza seraya mengingat tentang kejadian beberapa bulan yang lalu membuat David yang mendengarkannya tiba-tiba tertawa.

“Kenapa Sir ketawa?” tanya Keiza keheranan.

“Lucu saja, ulat mengatai ulat.” Keiza mengerinyitkan dahinya seketika, apa kata David barusan? Ulat mengatai ulat? Berarti secara otimatis dia juga menghina Keiza seperti ulat bulu dong, yang kegatelan gitu?

“Sir jahat banget sama Kei, kok Kei disamain kayak ulat bulu,” tidak usah ditanya lagi, jika saat ini bibir Keiza telah maju beberapa senti.

“Siapa yang bilang kalau kamu seperti ulat bulu?” ucap David yang masih tertawa pelan.

“Secara tidak langsung kata-kata Sir itu menghina Kei,” tegas Keiza seraya menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

“Haha iya deh maaf,” terlihat Keiza hanya menatap David sembari tersenyum tanpa berniat untuk membuka suara sedikit pun.

“Kok malah senyum-senyum?” tanya David.

“Kei suka lihat Sir ketawa,” ucap Keiza yang membuat David menggeleng-gelengkan kepalanya, tidak habis pikir dengan sikap Keiza yang semakin gila menurutnya.

“Sampai kapan sih kamu tetap crazy seperti ini?” tanya David.

“Sampai Sir mau jadi pacar Kei.”

“Kalau saya tidak mau bagaimana?”

“Kei akan terus paksa Sir,” lalu Keiza segera menarik lengan David dan membawanya berlari.

“Mau ke mana Kei??” tanya David di tengah-tengah tarikan tangan Keiza.

“Kita jalan-jalan ke taman,” balas Keiza lalu tertawa keras, dia begitu bahagia saat ini, David telah berubah dan mulai banyak bicara kepadanya, bisa tertawa bersamanya, serta bekunya pun sudah mulai mencair. Melihat hasil dari perjuangannya ini membuat Keiza berjanji tidak akan pernah menyerah untuk mendapatkan hati sang dosen kutub.

Entah kenapa David juga merasakan kenyamanan yang berbeda ketika sedang bersama dengan Keiza, melihat senyum Keiza yang manis serta tingkah Keiza yang jarang dia dapatkan dari perempuan lain, membuatnya perlahan bisa menerima kehadiran Keiza di dalam hidupnya.

“Tunggu Sir tunggu! Aduh!” ucap Keiza lalu berhenti sembari memegang dadanya yang sepertinya terasa sakit, membuat David yang semula berada di belakang Keiza, kini dia melangkah maju dengan panik karena melihat Keiza yang kesakitan.

“Kenapa Kei?” tanya David panik.

“Jantung Kei berdegup kencang banget, sakit Sir.”

“Kok bisa?”

“Karena energi statik yang Sir miliki selalu mengejutkan gaya pegas jantung Kei,” seketika David langsung menatap Keiza dengan kesal, bisa-bisanya dia membuatnya panik dengan
permainannya?

KEIZA✔ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang