🐥 Twenty Seven 🐥

415 27 0
                                    

KEIZA POV

Setelah turun dari dalam mobil, aku berdiri sejenak, menunggu mobil Bunda pergi terlebih dahulu, lalu setelahnya barulah aku melangkahkan kakiku memasuki sebuah kafe ternama ini.

Jujur saja jika sebenarnya aku malas sekali untuk bertemu Deandra saat ini, dirinya benar-benar telah membuatku marah karena telah membuat David dekat dengannya dan menjauhiku.

Dan sekarang? Apa yang mau dia jelaskan lagi? Dia mau bilang kalau sebenarnya dia juga mencintai David dari awal? Oh, bajingan sekali anda. Jika memang benar seperti itu, seharusnya dia dulu mengatakannya sebelum aku benar-benar cinta sama David, bukannya malah hanya diam saja, dan akhirnya menjadi seperti ini.

Kacau.

"Kei!". Panggilan itu mampu membuatku menoleh ke arahnya, dan aku dapati Deandra yang melambai-lambaikan tangannya ke arahku sembari tersenyum manis.

Aku hanya memasang wajah datar, oke. Aku akan berubah menjadi sosok David kali ini, datar dan tidak banyak berbicara.

"Makasih udah mau datang Kei". Aku tidak merespon ucapannya, melainkan langsung duduk di kursi hadapannya, dan menatapnya dengan tatapan yang datar.

"Lo mau pesan apa? Ini tadi gue sudah pesenin buat lo, kesukaan lo semua".

"To the point!". Kataku datar, raut wajahnya langsung berubah seketika, seperti sedang kehilangan, apa maksud raut wajahnya itu? Dia merasa kehilangan diriku sebagai sahabatnya? Hei! Itu salahmu sendiri.

"Gue mau jujur semuanya tentang hubungan gue sama Mr. David Kei". Aku masih menatapnya datar, menunggunya untuk melanjutkan kalimatnya, dan berharap jika dirinya tidak memiliki hubungan spesial dengan David.

"Gue emang bukan pacar Mr. David, gue juga gak punya perasaan sama dia, tapi---". Aku mengangkat alisku sebelah, sementara dirinya terlihat sedang mengumpulkan keberanian untuk mengatakan semuanya kepadaku, sebenarnya apa yang ingin dia katakan? Seberat itukah sehingga sulit sekali baginya untuk mengatakan? "Tapi ikatan ini yang membuat kami bersama Kei". Aku mengerinyitkan dahiku bingung.

"Ikatan apa?".

"Pertunangan, jadi-- gue dan Mr. David sudah bertunangan sejak tiga bulan yang lalu". Damn it! Itu tidak mungkin! Mereka tidak mungkin bertunangan. Ini pasti hanyalah mimpi buruk.

Dengan alasan apa mereka bertunangan? Apakah mereka dijodohkan? Jelas tidak mungkin! Deandra tidak akan pernah mau untuk dijodohkan! Namun jika tidak karena dijodohkan, lalu karena apa? Dan kenapa dia tidak pernah menceritakan masalah sepenting ini kepadaku? Jika dia menceritakannya dari awal, maka aku tidak akan mendekati David dari awal, jika seperti ini, maka aku lah yang menjadi perusak hubungan mereka.

My Godness. Rumit sekali.

"Tapi lo gak perlu khawatir lagi, karena gue sudah membatalkan semuanya demi lo. Sekarang gue sudah gak ada hubungan apa-apa lagi sama dia". Apa katanya? Dia membatalkan pertunangannya demi aku? Hei! Astaga! Itu semakin membuatku merasa bersalah anjir!

"Kenapa lo gak pernah cerita tentang ini ke gue sih Ra? Lo udah buat gue ada di posisi yang gak pernah gue inginkan!".

"I'm sorry Kei. Bukan itu maksud gue, gue hanya ingin lo bisa bahagia bersama Mr. David, gue gak mau persahabatan gue hancur, dan lo kecewa setelah mendengar semua ini karena lo sangat mencintainya". Ada raut bersalah di wajah Deandra, aku mengerti niat Deandra yang begitu baik, dia merelakan semuanya agar aku bahagia. Namun tidak seperti ini juga Astaga! Merusak hubungan orang bukanlah cita-citaku. Pantas saja sedari awal tatapan yang diberikan David untuk Deandra tampak berbeda dengan yang lainnya, ternyata karena ini, karena dirinya memiliki hubungan yang spesial dengan Deandra. Lalu bagaimana dengan aku? Aku sudah terlanjur sangat mencintai David, dan aku juga tidak bisa menyalahkan Deandra saat ini.

KEIZA✔ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang