Chap5

45 7 0
                                    

"Jangan terlalu percaya diri, tidak semua orang siap menunggu sampai akhir, apalagi jika dia mulai menemukan sesuatu yang lebih berharga, lebih dari kamu."

Happy reading!

.......

Hari ini weekend, jadi seharusnya Rain menyusun jadwal untuk bermalas-malasan dikamar seharian.
Tapi harapannya pupus saat mendengar seseorang mengetuk pintu kamarnya di hari yang tenang ini.

"Masuk aja." Ucapnya menoleh ke arah pintu tanpa berniat bangkit dari tempat tidur.

Selang beberapa saat seseorang muncul dari balik pintu, ia berpikir itu mungkin Hendery tapi ternyata seseorang yang begitu gadis itu hindari, Mamanya.

Wanita paruh baya itu mendekat lalu duduk di tepi tempat tidur, Rain menghela nafas pelan lalu akhirnya memilih bangkit duduk menghadap sosok itu.

Ia menatap orang di depannya tanpa niat, "Kenapa?"

"Mama minta maaf ya."

"Iya."

"Ayo turun ke bawah, makan." Ujarnya tersenyum tipis.

"Mama nggak kerja?"

Wanita itu tersenyum dan menggeleng, "Hari ini mau ngabisin waktu sama dua jagoan mama."

Rain hanya mengangguk, tanpa berniat menjawab. Yang ia lakukan hanya bangkit dari tempat tidur tanpa berbicara dan segera turun dari kamar. Tapi langkahnya terhenti dan kembali berbalik saat di depan pintu.

"Lain kali nggak perlu kayak gitu."

Ucapan datar dan tak bersahabat itu berasal dari mulut Rain, jika Hendery tau dia pasti akan memarahi adiknya itu sekarang dan bahkan tidak akan memaafkannya, tapi sungguh ia tidak peduli.

Wanita yang ia sebut mama itu hanya memandang dengan tatapan yang seringkali dia tampilkan, tatapan bersalah tapi sayangnya Rain tidak tertarik sedikitpun akan hal itu.

Rain sedikit terkejut berpapasan dengan Hendery saat menuruni tangga, lelaki itu memberi kode dengan menggerakkan bibirnya kedepan, hal yang sama sekali tidak bisa Rain pahami.

"Kenapa sih kak?" Ucapnya kesal.

Lelaki itu mendengus, "Ada temen kamu dibawah."

Rain mengerutkan dahi, "Hah? siapa?"

"Daniel."

"Ngapain?"

Lelaki itu hanya mengangkat kedua bahunya acuh, lalu berlalu ke kamar gadis itu untuk menghampiri sang mama.

Rain mendengus dan lanjut menuruni tangga lalu menoleh ke arah ruang tamu, benar saja memang ada seseorang disana.

Langkahnya menghampiri punggung tegap yang membelakanginya "Kenapa lo kesini?"

Daniel memang sering mampir ke rumah, tapi itu dulu saat mereka masih sering mengerjakan tugas bersama. Setelah lelaki itu memiliki pacar yang ia dengar sudah putus dua bulan yang lalu. Dia hanya pernah beberapa kali kesini, itu pun jika ia memiliki urusan dengan Hendery.

Lelaki itu terlihat terkejut sebelum akhirnya menoleh ke arah Rain, "Mau ngajak keluar." Ucapnya enteng.

"Kemana?"

Daniel tersenyum tipis, "Nanti juga tau, sana mandi."

"Kalo gue nggak mau?" Ujar gadis itu mendengus.

Daniel menaikkan kedua bahunya acuh, "Nggak bisa, soalnya gue maksa."

Setelah itu, Lelaki jangkung tersebut berjalan menghampiri mama Rain yang berjalan menuruni tangga. Gadis itu hanya menghela nafas, sebelum kembali ke kamar untuk mandi.

Langit Untuk Semestanya ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang