Chap44

35 5 0
                                    

.

Playlist: Tanpa kekasihku -Agnesmo

.

.

........

"Dari kamar Lathan.."

Rain bersuara saat Hendery menunjukkan satu botol berisi obat tidur di tangannya, gadis itu tidak berusaha membela diri. Percuma saja, ia tetap akan ketahuan.

Mendengar jawaban adiknya Hendery menghela nafas, ia sudah menduga itu sebenarnya.

"Kakak nggak mau ini terjadi lagi, minta ke kakak kalo mau, itupun kalo emang udah butuh banget." Jelas Hendery.

Rain mengangguk pelan, lalu mengalihkan pandangan ke arah jendela di sebelahnya.

"Tapi Rain, boleh kakak nanya?"

Rain kembali menatap lelaki itu, "Kenapa?"

"Ehm, buat apa Lathan konsumsi obat tidur?"

Rain terdiam, bayangan lelaki itu muncul setelahnya.

"Kalo nggak bisa tidur gimana?"

"Ada obat tidur.."

"Heh! Gak boleh tau kalo banyak-banyak pakai obat tidur."

"Ya mau gimana lagi.." Lelaki itu terkekeh, "Gimana kalo kita telponan sebelum tidur? Biar nggak ketergantungan obat tidur?"

Rain mendengus dan berdecak, "Ck, emang membantu?"

"Bisa jadi.."

"Okay."

"Hah? Apaan?"

"Yaudah telponan kalo gitu."

"Alhamdulillah, akhirnya gue nggak sleepkolan sama Mark mulu!"

"Dia penderita insomnia.."

Hendery mengangguk paham.

"Dia juga trauma, nggak pernah bilang tapi itu terasa."

Hendery tidak menjawab, dia menghampiri adiknya lalu mengusap kepala gadis itu.

"Mau jalan-jalan ke taman rumah sakit?"

"Boleh?"

Hendery mengangguk, "Ayo."

..........

"Dek.."

Gadis yang duduk di kursi roda itu mendongak untuk melihat wajah kakaknya, "Apa?"

"Mau main andai-andaian nggak?"

"Apaan tuh?"

"Oke, gue mulai dulu ya."

Rain masih bingung tapi ia tetap mengangguk, "Hm."

"Andai adek gue cantik."

Rain mengangguk, satu menit, dua menit, selanjutnya ia paham jalan permainan.

"Lah? Jadi maksud kakak aku nggak cantik?" Ujar Rain kesal tiba-tiba.

Hendery terkekeh, "Ehe, dah lu lagi."

"Andai kakak aku baik, suka menabung, beliin jalan tiap hari, sabar dan nggak suka mengumpat."

Hendery mendengus, "Itu gue banget, tambahin gantengnya dek."

"Mana ada, nggak semua tuh."

"Kalo semua namanya maruk!"

"Dahlah, kakak lagi.."

Langit Untuk Semestanya ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang