Chap43

27 5 0
                                    


Happy reading!

.
.
.

"Aku akan menunggu, tapi jika kemudian aku menghilang,  mungkin karena ingatanku menghapusmu dari bagian itu."

.
.
.

Playlist Rapuh - Agnesmo


........

"Rain?"

Hendery mengetuk pintu kamar gadis itu, meski tidak ada jawaban.

"Ini ada Raya mau ketemu kamu.."

Masih tidak ada jawaban.

Karena itu, lelaki dengan kaos putih itu memutuskan untuk membuka kenop pintu, ia menoleh pada gadis di sebelahnya.

"Masuk aja."

"Makasih kak."

Hendery tersenyum tipis, "Gue tinggal dulu ya."

Raya mengangguk, ia membuka pintu lebih lebar agar bisa masuk. Tapi pemandangan di dalam membuatnya kembali menoleh ke arah punggung Hendery yang mulai menjauh.

"Kak Hendery?"

Lelaki itu kembali berbalik, "Ya?"

"Rain.."

Hendery mengangkat alisnya, menatap gadis itu beberapa saat sebelum berlari dengan tergesa masuk ke arah kamar.

Disana, di lantai yang dingin itu Rain menunduk bersandar pada tepian tempat tidur. Tidak ada yang aneh, itu hal yang wajar bagi orang yang tengah berduka. Hanya saja, obat-obatan yang berceceran di lantai membuat Hendery kalang kabut.

"Rain?" Lelaki itu menggoyangkan tubuh adiknya, "Dek? Raina? Bangun!"

Raya masih terpaku disana, ia tidak mengatakan apapun untuk beberapa saat.

"RAINA!!"

Gadis itu membuka matanya, ia tersenyum tipis dan mengulurkan tangannya menyentuh pipi Hendery.

"Lathan?"

Hendery menghela nafas, "Raina, Rain sadar.."

Gadis itu terdiam, Raya ikut berjongkok dan mengusap lengannya.

"Raina.."

"Raya?"

Gadis itu mengusap bahu Rain, "Iya, ini aku.."

"Tadi Lathan kesini Ray.." Rain menggantungkan ucapnya, "Dia bilang sama aku kalo aku nggak boleh nangis, tapi dia nggak meluk aku, dia bahkan nggak mendekat.."

"Raina.." Panggil Hendery lagi.

"Kak.. Rain kangen Lathan kak.."

"Kapan dia dateng lagi?"

"Rain pengen meluk Lathan.."

"Rain pengen jalan-jalan sama Lathan.."

"Rain bahkan belum jawab dia tempo hari.. waktu ulang tahun.."

Hendery menghela nafas dan menyentuh bahu gadis itu, "Rain.. sadar dek.."

"DIA BILANG NGGAK AKAN NINGGALIN RAIN KAK! DIA JUGA JANJI SAMA KAKAK KAN? DIA BILANG NGGAK AKAN NYAKITIN RAINA? Tapi dia bohong.."

"DIA BOHONG SAMA RAIN KAK!!"

Raya terisak melihat keadaan sahabatnya, sedangkan Hendery hanya bisa memeluk adiknya itu. Dada lelaki itu berdebar kencang, Ia terlalu takut Rain tidak bisa menghadapinya.

Langit Untuk Semestanya ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang