Chap37

20 5 0
                                    

Happy reading!

.

Playlist, Merasa Indah - Tiara Andini

........

"Sederhana aja yang penting berkesan."

Perkataan Mark kemarin malam membuat lelaki bernama Lathaniel Arsenio itu kini duduk dengan perasaan canggung di sebuah cafe. Semuanya sudah ia siapkan, kecuali satu, izin dari Hendery.

Seharusnya ia meminta izin saja dulu baru mempersiapkan semuanya, agar jika tidak diizinkan dia juga jadi tidak capek-capek sudah mengurus semuanya. Tapi sudahlah, ini Lathan.

"Kak."

Lelaki yang masih menyeruput jus di depannya itu mendongak, "Hm."

"Gue mau nembak Raina." Ujar Lathan to the point.

Hendery sama sekali tidak terkejut sebenarnya.

"Kapan?"

"Nanti malam."

Lelaki yang lebih tua itu mengangkat sebelah alisnya, "Terus?"

"Ya gue perlu izin Kakak."

Hendery mengangguk, "Gue izinin."

Lathan menatap tak yakin, apa meminta izin pada Hendery semudah itu?

"Asal lo nggak nyakitin dia." Lanjutnya membuat Lathan tersenyum dan mengangguk tegas.

..........

"Happy birthday to you! happy birthday to you!" Seorang wanita bernyanyi ria dengan membawa kue memasuki kamar putri bungsunya.

Dibelakangnya ada Hendery yang juga mengikuti mama dan papanya. Rain yang masih duduk dengan anteng di meja belajarnya hanya menoleh dan menatap ketiga orang itu dengan tersenyum.

"Kok nggak kaget dek?" Ujar Hendery

Rain tersenyum paksa, "Udah tau tiap tahun gini."

"Tiup lilinnya!!"

Mamanya berseru ria dan menghadapkan kue matcha di depannya ke arah Rain.

"Jangan lupa make a wish dulu sayang.."

Rain mengangguk, menyatukan kedua tangannya dan mulai membuat harapan. Setelahnya gadis itu meniup lilin yang tersusun banyak di depannya.

"Lo minta apaan dek?"

Mendengar pertanyaan Hendery, Rain hanya mendelik, "Kepo!"

Wanita paruh baya disana hanya tersenyum dan meletakkan kue di atas meja belajar lalu memeluk anak gadisnya itu.

"Selamat ulang tahun sayang!"

"Makasih Ma."

Setelah melepas pelukan, lalu Rain beralih pada pria paruh baya di sebelah mamanya.

"Selamat ulang tahun anak cantik papa!" Ujar pria itu mengusap surai hitam anaknya.

"Makasih Papa!"

Hendery terkekeh, "Iyalah cantik, orang cuma dia yang cewek."

"Apaan sih lo iri aja!" Ujar Rain mendelik ke arah kakaknya tak suka.

Hendery semakin terbahak, lelaki itu mendekat dan merentangkan tangannya ke arah Rain. Adiknya itu menghela nafas tapi tetap turut memeluk kakaknya.

"Happy birthday kidest!"

Rain tersenyum, "Makasih tua!"

"Kita makan yuk!" Ujar mamanya menengahi percakapan.

Langit Untuk Semestanya ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang