VI

149 27 0
                                    


SE-IMAN tak SE-AMIN

Salma mengedarkan pandangan sekitar. Ketika ia berhasil menemukan sang empu yang dicari, senyuman kecil diwajahnya langsung diterbitkan oleh sang empu pemilik wajah.

Jantungnya berdetak lebih kencang. Tangannya merasakan keringat panas dingin ketika matanya berhasil mendapati orang yang tengah ia cari.

"As- aduh jangan gugup dong Salma. " gumam Salma meyakinkan dirinya.

"Assalamualaikum kak Farel, "

Farel membalikkan tubuhnya. Ketika ia berhasil mendapati Salma dibelakangnya, ketika itu juga sang empu mengerutkan dahi bingung.

"Iya kenapa? " tanya Farel sambil bersender di dinding kelasnya.

"I-ini dari bang Firman. " sahut Salma sambil menyodorkan tumpukan dokumen yang Salma sendiri yakini itu skripsi.

Farel menerimanya, "apa ini? "

Sungguh, hanya bertanya saja sudah berhasil kok membuat Salma terbang tinggi.

Salma memegangi dadanya, ia memejamkan matanya sebentar yang tidak Farel sadari karna tengah membuka buka benda yang ia dapat.

"Itu katanya contoh skripsi yang harus kakak bikin. Dua hari barus kelar sih kata bang Firman. "Jelas Salma yang mendapatkan tatapan tajam dari Farel.

"Dua hari?! "

Salma mengangguk. Ia hanya menundukkan kepala tidak berani menatap Farel lebih lama.

Farel menghembuskan napas pelan. Tidak ada gunanya ia marah marah karna tidak akan ada hasilnya. Terlebih marah didepan wanita, fix itu bukan Farel.

Seburuk buruknya Farel, dia masih ada kewarasan yang lumayan untuk tidak marah di depan lawan jenis.

"Yaudah, makasih ya. " ucap Farel melembutkan ucapannya.

Bertanya saja sudah berhasil membuat Salma kejang kejang. Apalagi berbicara lembut, ah entahlah apa yang tengah dirasakan Salma saat ini.

Salma tersenyum lebar, "iya kak sama sama." ucapnya sambil menatap punggung Farel yang mulai menjauh dari pandangannya.

Jika kalian menebak 'Salma suka sama Farel ya? ' iya. Jawabannya iya, Salma suka sama Farel dan tentunya kalian tahu, sebaliknya dengan Farel pria itu lebih tertarik bahkan lebih suka dengan Vania yang jelas jelas menyukai pria lain:)

***
"Ekhem-ekhem. "
"Astaghfirullah, Assalamualaikum kali Sal kok ekhem-ekhem sih. " protes Vania.

Salma terkekeh kecil. Ia menyipitkan kedua matanya ketika melihat Vania yang diam diam menyembunyikan ponselnya.

"Assalamualaikum Vania, "
"Waalaikumsalam Salma. "

Vania masih menyimpan ponselnya. Baru saja moodnya akan bertambah ketika mendapat tawaran dari Firman yang akan menjemputnya pulang kuliah, dan sekarang Salma mengganggunya.

"Apa itu kok di umpetin? " tanya Salma, Vania pura-pura tidak mengerti.

"I-ini abi ngajakin makan malam diluar nanti malam. "Bohong Vania.

SE-IMAN TAK SE-AMIN [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang