SE-IMAN tak SE-AMINSalma menghela napas pelan, dugaannya selama ini ternyata benar. Kepulangan abi uminya akan ditunda sampai lima hari menjelang lebaran.
Masih lama sekali, apa betah Salma menahan rindu lagi?. Hm entahlah, Salma yakin pasti hari-harinya akan ia isi dengan beberapa kegabutan.
Pasalnya, selain orang tuanya yang tertunda kepulangannya, kampus juga akan segera diliburkan untuk beberapa hari.
Setau Salma, nanti kampus akan dibuka lagi ketika ada beberapa pengumuman dan yang pasti itu tidak akan lama.
Apa yang harus Salma lakukan? Dia sudah seperti manusia yang kekurangan semangat hidup saja.
"Salma, masuk ayo jangan diluar mulu. Pusing oma liatnya. " protes Salamah, yang adalah nenek Salma.
Salma menatap sang empu dengan penuh rasa malas, "oma, gimana dong masa abi sama umi nunda pulang lagi. " adu Salma yang sudah kesal dengan semuanya.
Salamah menghela napas pelan, ia mendekati cucunya lalu merangkul Salma yang terduduk disampingnya.
"Sabar ya, pasti abi umi pulang kok."
"Iya Salma sabar, tapi kapan? "Salamah menarik kepala Salma kedalam dekapannya, setiap hari dia harus melihat Salma yang larut dalam kesepian.
Sejak kecil Salma sudah ditinggal oleh orang tuanya, tapi semakin tumbuh besar, Salma juga masih membutuhkan kasih sayang mereka.
"Salma capek, Salma capek pura-pura kuat didepan umi abi. Salma nggak sekuat itu, Salma juga titik terendah saat Salma membutuhkan mereka oma. " adu Salma yang kedua kalinya.
Tentu saja Salamah paham, dia sangat paham baik dengan apa yang Salma rasakan.
"Percaya nak, pasti abi umi mu pulang. "
Diam diam Salma menumpahkan air matanya, ia meluapkan semua rasa emosinya kedalam dekapan sang oma. Sampai kapan semuanya akan terus Salma rasakan? Jauh dari kedua orang tua tidaklah mudah.
***
Farel mengacak rambutnya frustasi. Jika disuruh memilih tinggal di rumah, atau di pesantren sekarang, jelas saja Farel akan memilih rumah.Pasalnya, realita yang Farel dapat di pesantren itu sangatlah jauh dari ekspektasi.
Nyuci baju sendiri, sholat harus tepat waktu, mandi tepat waktu, semuanya harus tepat waktu. Dan.. Semua aktifitas santri sudah dibuatkan jadwal harian oleh pesantren.
Tapi semuanya sudah berakhir, pesantren sudah ditutup rapat rapat oleh pak kiyai.
Ternyata, Farel adalah satu-satunya santri yang menjadi akhir tutupnya pesantren. Pesantren akan dibuka kembali setelah nanti lebaran usai.
Farel menatap Azmi geram. Ternyata dia sudah menipu Farel dengan mengatakan kalau pesantren adalah surga dunia.
Memang pesantren adalah surga dunia, tapi bagi orang-orang awal seperti Farel ini belum bisa menerima pesantren sebagai surga dunia.
Azmi yang merasa mendapatkan tatapan tajam dari Farel, kini ia hanya menundukkan kepala dan tersenyum kaku.
"Iya bang, maaf. "
KAMU SEDANG MEMBACA
SE-IMAN TAK SE-AMIN [END]√
General FictionBANTU TEMBUSIN 1K:) TEMBUS 1K, AKU NEXT PART YANG UNBROKEN. "Kita se Iman, tapi tak se amin. "-VANIA WINATA AYUDYA. "Dalam hitungan hari, gue bisa jamin se iman kita juga akan segera se amin. " -FAREL YUDA MAHESWARA. Cerita Fiksi! Cerita mereka...