SE-IMAN tak SE-AMINVania berjalan menunduk. Lengan kanannya digandeng oleh Salma, dan tangan kanannya digandeng oleh Sajidah.
Semua orang disana langsung tersenyum melihat kedatangan Vania. Begitupun dengan Farel, setelah tadi Satria memberitahukan alasan Farel pulang, saat itu juga Farel langsung tahu dengan maksud sebenarnya.
Senang? Tentu. Siapa sih yang tidak mau dijodohkan dengan perempuan yang disuka.
Farel tersenyum kecil mengedarkan pandangan. Setelah Vania terduduk, disitu dan saat itu juga Abdullah langsung memulai pembicaraannya.
Vanesha yang duduk disamping Farel kini tersenyum lebar menatap Farel. Begitupun sebaliknya, keduanya saling bertukar pandang sambil bertukar senyuman.
"Assalamualaikum, "
"Waalaikumsalam warahmatullah. " sahut semua orang membalas salam Abdullah.Abdullah mengulurkan senyuman hangat kepada semua orang. "Untuk hari ini, saya sebagai ayah dari saudari Vania Winata Ayudya dan.. "
"Saya sebagai ayah dari Farel Yuda Maheswara, " sambung Satria.
"Akan menyatakan hari pernikahan putra putri kami yang akan dilangsungkan segera. " ucap Satria dan Abdullah bersamaan.
Semua orang terkejut. Terlebih Vania yang sedari tadi menundukkan kepala, kini sang empu berhasil mendongakkan wajahnya karna hal tersebut.
Tidak hanya Vania. Tapi Salma, Farel dan yang lainnya. Mereka semua terkejut, sangat terkejut.
"Karna, pernikahan anak kami akan diadakan dalam waktu dua hari mendatang. "
Degg..
Dua hari?. Sultan bebas, hari ini dilangsungkan pernikahan saja Satria akan mengatakan 'it's oke' mungkin.
"Abi.. " ucap Vania melirihkan ucapannya.
Satria dan Abdullah menoleh. "Iya gimana nak? " tanya Abdullah mewakilkan.
"Apa ini tidak terlalu dadakan? Semua persiapan belum disiapkan matang-matang. "
Ya, bagaimana tidak. Semuanya sangat dadakan. Dua hari mendatang bukanlah waktu yang lama. Persiapan yang Vania maksud bukanlah persiapan resepsi dan yang lain.
Persiapan yang Vania maksud adalah kesiapan hatinya untuk menerima semua ini.
Satria terkekeh. Apalah daya dia yang tidak mengerti maksud Vania, Satria langsung menjawab dengan entengnya.
"Resepsi dan yang lain, sudah saya sama abi Abdullah siapkan dari jauh-jauh hari. Karna, kami juga yakin Vania dan Farel akan menerima perjodohan ini. " jelas Satria yang mendapatkan anggukan kepala dari Abdullah.
Jangankan Vania dan Farel, Sajidah dan Vanesha yang sebagai istri para abi-abi itu saja tidak tahu dengan rencana ini.
"Apa ada masalah nak Farel? Kok diam aja. " tanya Abdullah yang mendapatkan kekehan kecil dari semua orang.
Farel yang merasa diajak bicara kini melihat sang empu pemanggil. Ia tersenyum, juga menggelengkan kepala karna memang tidak ada masalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SE-IMAN TAK SE-AMIN [END]√
Ficción GeneralBANTU TEMBUSIN 1K:) TEMBUS 1K, AKU NEXT PART YANG UNBROKEN. "Kita se Iman, tapi tak se amin. "-VANIA WINATA AYUDYA. "Dalam hitungan hari, gue bisa jamin se iman kita juga akan segera se amin. " -FAREL YUDA MAHESWARA. Cerita Fiksi! Cerita mereka...