"Anya! gue ketemu sama Kelvin"
"Gila, akhirnya gue ketemu dia"
"Eh, pesen makan gih. Malam ini gue yang traktir"
Suatu pemandangan yang langka bagi para inti Bradiz. Baru kali ini mereka melihat seorang Asya yang cukup bawel dan sangat senang, hanya karena ia mengetahui wajah pria yang menjadi pusat perbincangan nya pagi tadi.
"Yaudah, gue aja yang beli" Key bergegas keluar untuk mencari makan malam.
"Asya" panggil Ivana dengan tatapan aneh, ia masih bingung dengan tingkah Asya. Mulai dari ia yang selalu tersenyum sendiri, dan juga tertawa dengan sendirinya.
Bukan membuat mereka senang, melainkan membuat mereka takut jika Asya terkena sawan, dan semacamnya.
"Hm?" Asya berdehem menatap Ivana.
"Lu sehat?"
"Alhamdulillah sehat"
"Terus kenapa lu ketawa-ketawa sendiri?"
"Kenapa emang?"
"SEREM GOBLOK!" Ivana langsung melempar bantal yang ada di sebelahnya tepat mengenai wajah Asya cukup keras.
"Ih sakit tau, lagian gue cuma ketawa doang. Salah emang?" Asya balik bertanya.
"Jarang aja lu begini" timpal Anya bergantian.
"Jan jangan...lu suka ya sama Kelvin?"
Byurrrr
Asya yang sedang meneguk segelas air mineralnya kini harus mengeluarkan kembali cairan itu dari dalam mulutnya, dan langsung tersedak sedetik kemudian ketika mendengar pertanyaan aneh dari Anya.
"Gue? suka sama Kelvin? yakali" elak Asya.
"Ah masa sih?"
"Nggak"
"Lu suka kan sama Kelvin?"
"Ih...enggak"
Key kembali masuk setelah ia selesai membeli pecel lele yang tak jauh dari kawasan base campnya, "Siapa yang suka sama Kelvin?"
"Itu si Asya, suka sama lawan balapan nya" Ivana terkekeh.
"Jangan fitnah! Gue makan nih kalian" gerutu Asya. Bukan nya takut, mereka semua malah tertawa melihat ekspresi muka Asya yang kini seperti kepiting rebus.
"Tapi gapapa sih kalau lu suka sama dia" tutur Anya.
"Udah jangan bahas dia mulu"
"Oh iya, gimana pacar lu?" tanya Asya mengalihkan topik pembicaraan. Dari mereka ber empat, hanya Anya yang memiliki kekasih, itu pun tak jelas hubungannya.
Alfino Raditya, kekasih Anya sejak 2 bulan yang lalu. Fino merupakan siswa teladan, pintar, rajin dan memiliki banyak penggemar disekolah, karena memiliki wajah yang bisa dibilang cukup tampan.
Berbeda dengan Anya, seorang gadis mungil, barbar, berisik, dan juga galak. Menurut Asya, Fino cukup sabar menghadapi Anya yang tidak kenal lelah untuk terus berbicara. Asya harap Fino mampu membahagiakan sahabat nya yang unik ini.
"Ya gitu...gue lagi sebel sama dia"
"Kenapa?" Tanya mereka serempak.
"Sibuk terus, sibuk sama Osis nya. Apalagi si Icha, mepet-mepet sama pacar gue mulu"
"Bibit pelakor tuh" kata Key pedas.
"Heh lu ngadi-ngadi kalau ngomong!"
"Udah gapapa, kita liat aja besok pagi" ucap Asya menenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOODYCLASS : THE FIRST WAR ✓ [SEGERA TERBIT]
Fantasy"Kelvin, terimakasih dan sampai jumpa..." Ini tentang Zatasya Louvina. Wanita yang banyak sekali memiliki musuh dihidupnya. Bagaimana seorang Asya bisa memiliki musuh? Itu terjadi karena peristiwa dua tahun yang lalu. Asya sendiri termasuk salah sa...