Bel pulang sekolah sudah menggema di seluruh sudut ruangan. Tetapi Kelvin masih saja termenung di meja nya. Ia sudah tidak fokus selama pelajaran terakhir. Kini pikiran nya hanya tertuju kepada Asya.
"Woy, ngelamun aja" Alex menghampiri pria itu dan mengambil kursi di sebelah Kelvin.
"Berisik!"
"Yaelah, ayang Kelvin kenapa sih kok bengong terus?" Ucap Alex dengan nada suara yang dibuat-buat layaknya wanita.
"Gue tampol lu ya, gue gak suka sesama batang" sentak Kelvin.
"Tau nih, waras sehari kenapa sih lu?" ucap Aland bergantian, pria ini masih sibuk dengan game online di ponselnya.
"Jangan-jangan, lu suka sama gue ya Land?"
"Najis"
"Ih abang Aland, hati eneng cenat cenut nih"
"GELI GOBLOK!" Aland melempar bukunya tepat mengenai wajah Alex.
"Berisik anjir!"
"Diem ngapa diem!" Kelvin segera mengambil tas nya dan berjalan menuju parkiran. Sesampai nya di depan pintu kelas, Kelvin berpas-pasan dengan Alena yang sedang berjalan seorang diri.
"Alena" panggilnya.
Wanita yang merasa nama nya disebut seketika menoleh menghadap Kelvin, "Iya Kak?"
"Pulang sama siapa?"
"Oh itu...aku di jemput supir Kak"
"Padahal mau gue ajak pulang bareng"
"Makasih kak, kapan-kapan aja hehe" ucap Alena dengan tertawa renyah.
"Yaudah, ayo gue anter sampai gerbang depan" Kelvin segera mensejejerkan langkah nya dengan Alena.
Hening, kedua orang hanya diam disepanjang koridor dan lorong-lorong kelas. Sebetul nya ada sesuatu yang ingin Kelvin tanyakan, tapi ia merasa ragu.
"Gue boleh tanya sesuatu gak?"
"Boleh Kak, tanya aja"
"Itu...Asya orang nya suka apa sih?" tanya Kelvin ragu-ragu. Alena langsung menatap wajah Kelvin. Menatap wajah pria itu dengan serius.
Pffftttt
"HAHAHAHA"
Alena tertawa keras, tak lupa dengan tangan yang terus memukul pundak pria itu berkali-kali. Kelvin menaikan alisnya terheran-heran, ia merasa bingung akan tingkah Alena. Padahal tidak ada yang salah pada kalimat nya, lalu mengapa Alena tertawa?
"Lu ngapain ketawa?"
"Lucu aja, baru kali ini ada cowok yang berani nanyain soal Kakak" Alena segera menormalkan suara tawa nya, "Jadi, Kakak itu orang nya agak tertutup, tapi percaya deh dia itu baik banget"
"Alena aja bersyukur punya Kakak kayak dia"
"Kak Asya paling suka sama martabak keju, apalagi es boba"
"Terus apa lagi?" seru Kelvin.
"Pokok nya dia itu paling suka makanan, jadi gak heran kalau dia nyemil mulu tiap hari" Kelvin merasa puas akan jawaban Alena. Karena keasikan bercerita, mereka jadi tidak sadar jika sudah berada didepan mobil Alena.
"Kak, aku pulang dulu ya?" pamit Alena.
"Iya hati-hati di jalan. Pak hati-hati ya bawa mobilnya, Alena jangan sampe lecet secuil pun"
"Siap, Den"
Setelah kepergian Alena, Kelvin segera menghampiri motor sport nya yang masih diam terparkir. Ia ingin segera beranjak pergi untuk membelikan Asya martabak keju dan minuman kesukaan wanita itu. Entah mengapa dirinya tiba-tiba ingin membelikan itu untuk Asya. Aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOODYCLASS : THE FIRST WAR ✓ [SEGERA TERBIT]
Fantasy"Kelvin, terimakasih dan sampai jumpa..." Ini tentang Zatasya Louvina. Wanita yang banyak sekali memiliki musuh dihidupnya. Bagaimana seorang Asya bisa memiliki musuh? Itu terjadi karena peristiwa dua tahun yang lalu. Asya sendiri termasuk salah sa...