27. Misi Rahasia Asya

13K 1.2K 3
                                    

Matahari belum terpapar jelas dibagian Timur namun gadis ini sudah berdiri dengan berkacak pinggang di depan gedung sekolahannya. Asya mulai memasuki gedung dihadapannya dengan wajah ceria. Namun seperti biasa ia selalu terhenti tepat didepan pos satpam sekolahannya, "Mang Jamal..."

"Neng Asya tumben banget berangkat pagi-pagi gini, ada apa nih?"

"Biasa mang, Asya mau menjalankan misi rahasia, mang Jamal juga harus jaga rahasia Asya ya" gadis itu melekatkan jari telunjuk di depan bibirnya.

"Siap neng, laksanakan!"

"Kalau gitu, ini buat sarapan mang Jamal" Asya segera memberi bekal yang sudah ia siapkan untuk mang Jamal. Sebelum ia beranjak pergi dari base camp nya, Asya juga sudah menyiapkan sarapan untuk teman-temannya dan juga meninggalkan sebuah kertas kecil diatas meja makan.

Setelah berbincang sedikit dengan mang Jamal Asya kembali melanjutkan langkahnya untuk masuk. Belum ada satu muridpun yang Asya lihat. Tetapi Asya tidak mempermasalahkan itu. Ia mulai mempercepat langkahnya menuju kelas Kelvin. Namun ia terlonjak kaget ketika menyadari bahwa Aland tengah mengamatinya dari dalam kelas.

"Eh Asya ngapain?"

"Lu yang ngapain. Kok lu jam segini udah berangkat sih Kak? Hayolo ngapain..."

"G-gak ada"

"Ah masa..."

"Lah lu, ngapain disini?" Aland kembali bertanya. Ia curiga, tumben sekali gadis ini berangkat lebih awal.

"Gue mau ngasih ini ke Kelvin-"

"Tapi tapi, Kak Aland jangan kasih tau siapa-siapa ya? pliss...." lanjut nya. Ia terus memohon agar Aland bisa menutup mulutnya rapat-rapat. Ah sial, misi nya harus diketahui Aland pada hari pertama.

"Santai, gue mah kagak ember. Yaudah gih," Asya tersenyum penuh kemenangan. Ia kembali melanjutkan langkahnya menuju bangku Kelvin yang berada didekat meja Aland. Asya segera menaruh bekal nasinya didalam laci, "Kak Aland, pinjem bolpen dong,"

"Gak modal banget lo, nih" Aland melempar bolpen itu dan ditangkap sempurna oleh Asya. Gadis itu mulai menulis surat kecil untuk Kelvin.

jangan lupa dimakan ya kak!

Asya kembali tersenyum lebar. Ia manaruh sobekan kertas itu diatas bekal Kelvin. Ia lalu berbalik dan menatap wajah Aland dengan tatapan serius, "Awas aja kalau lu ember, gak gue restuin sama si Key!"

"Males ah, ngancem nya bawa-bawa Key"

"Bodoamat"

Hari pertamanya sangat lancar. Walaupun Aland harus mengetahuinya. Tetapi Asya percaya jika pria itu bisa menutup mulutnya rapat-rapat.

Kini Asya sudah berada di dalam kelasnya. Kelas ini sangat sepi dan itu sangat membuatnya bosan. Tetapi ia dibuat heran dengan kedatangan Andra yang tengah berjalan seorang diri dengan mengendap-endap. Karena merasa bosan akhirnya Asya memilih untuk mengikuti gadis itu.

Andra berhenti ditengah-tengah jalanan koridor. Entah apa yang sedang dilakukan gadis itu namun gerak-geriknya sangat mencurigakan bagi Asya.

"Gue kerjain lu Anya hahahaha!" monolog Andra, namun Asya bisa mendengarnya sangat jelas. Ia terus memperhatikan setiap kegiatan yang gadis itu lakukan. Andra mulai mengaitkan sebuah tali di pertengahan jalanan koridor. Ia juga sudah menyiapkan sebuah cairan yang memiliki bau busuk sangat menyengat. Cairan itu ia persiapkan untuk Anya. Andra dibuat tidak sabar dengan keadaan Anya nantinya. Mungkin banyak orang yang akan jijik melihatnya.

MOODYCLASS : THE FIRST WAR ✓ [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang