Asya tengah melamun menatap jendela kelasnya. Kelasnya sedang jam kosong dan itu sangat membosankan bagi Asya. Namun kerutan diwajahnya berubah ketika ia menatap sebagian para murid berlarian keluar kelas.
Asya segera membuka jendela kelasnya dan menghentikan salah satu murid yang ia kenal, "Eh Sal, kok pada lari-lari sih?"
"Itu Sya, ada tawuran dibelakang sekolah"
"Widih...seru tuh, mana lawan mana?"
"SMA kita lawan SMA Ramayana, tapi SMA kita kalah jumlah. Lu kan tau, gimana ganas nya anak SMA Ramayana. Udah ya Sya, gue kesana dulu," ucap Salsa, salah satu siswa dari kelas IPA 3.
Asya mengangguk membiarkan Salsa melanjutkan langkahnya. Ia awalnya terdiam sejenak, tapi berhubung Asya bosan jadi ia langsung memanggil semua teman-temannya untuk berkumpul sementara "Woi, sini lu semua"
Anya, Ivana dan Key akhirnya menghampiri Asya. Mereka menatap Asya bingung.
"Apaan Sya?" tanya Ivana.
"Ada tawuran tuh, kita bantu kali ye?"
"Asik juga tuh kek nya. Gimana Key? Lu ikut gak?" tanya Anya bergantian. Ia menoleh menatap Key yang berada di sebelahnya.
"Ikut lah"
Asya tersenyum. Mereka langsung keluar dari dalam kelas menuju gerbang belakang sekolah. Saat mereka sampai, sudah ada beberapa murid yang menonton kejadian itu.
Saat Asya dan ketiga temannya ingin keluar dari area sekolah tiba-tiba saja Moza datang. Sontak keempat gadis itu terkejut atas kedatangannya.
"Za, mau ngapain lu?" Asya menatap Moza aneh.
"Mau ikutan tawuran"
"Gak gak, entar lu kenapa-kenapa. Dikira tawuran kek main angry bird"
"Kak gue bisa, percaya sama gue. Sekali aja ya?"
Asya menatap ketika sahabatnya untuk menanyakan pendapat mereka. Namun ketiga gadis itu hanya menganggukkan kepalanya kecil.
Asya menghembuskan nafasnya pasrah,"Oke lu boleh ikut,"
Moza tersenyum kegirangan. Akhirnya Asya mengijinkannya untuk mengikuti kegiatan yang sama sekali belum pernah ia lakukan. Ini adalah hari pertamanya Moza mengikuti tawuran dan gadis itu sangat bersemangat untuk mengikutinya.
Kelima gadis itu langsung keluar dari gerbang belakang sekolahannya. Asya menghampiri Adit terlebih dahulu untuk meminta ijin agar ia dan keempat temannya bisa membantu mereka. Adit mengangguk senang, akhirnya Asya dan keempat temannya bisa mengikuti kegiatan yang amat menyenangkan ini.
Langsung saja kelima gadis itu mulai menyerang lawan dihadapannya. Terlihat Asya yang sangat fokus dan gesit menangkis serangannya.
Anya dan Ivana nampaknya juga bersenang-senang melawan serangan dari para murid SMA Ramayana. Disisi lain Key dan Moza juga sangat lihai untuk mengahadapi mereka.
Bughhh
Bughh
Bugh
Asya masih membalas serangan pria dihadapannya. Tampang lelaki itu sangat membuat Asya jengkel karena sejak tadi pria itu terus mengeluarkan gaya sok ganteng nya.
"Tenang Kelvin, di hati Asya Kelvin yang paling ganteng kok, setelah Ayah tapi" gumamnya didalam hati.
Tapi, tiba-tiba saja tangan pria itu sudah langcang memegang pinggang Asya. Asya yang merasa tidak suka langsung meninju rahang pria itu dan menendangnya dibagian wajah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOODYCLASS : THE FIRST WAR ✓ [SEGERA TERBIT]
Fantasy"Kelvin, terimakasih dan sampai jumpa..." Ini tentang Zatasya Louvina. Wanita yang banyak sekali memiliki musuh dihidupnya. Bagaimana seorang Asya bisa memiliki musuh? Itu terjadi karena peristiwa dua tahun yang lalu. Asya sendiri termasuk salah sa...