1.8 bad day?

1.3K 221 39
                                    

“baik pak saya akan Kesana” ujar Anya yang panik, lalu menyeret tegar untuk berlari pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“baik pak saya akan Kesana” ujar Anya yang panik, lalu menyeret tegar untuk berlari pulang.

“heh ada apa anjir?” tanya Tegar yang juga ikut-ikut tegang.

“MIA SAMA ASLAN KECELAKAAN!”

“HAH?!” seru tegar lalu ia juga ikut terburu-buru untuk datang kerumah sakit dimana Mia dan Aslan dirujukan.

Tegar mengendarai mobilnya dengan ugal-ugalan. Pasalnya ia sudah sangat khawatir dengan keadaan mereka berdua.

“njing jangan ngebut juga, Lo mau liat kondisi orang kecelakaan apa mau ikut kecelakaan juga hah?!” ucap Mia sambil mencubit lengan tegar untuk mempelankan. “sakit goblok”

Sesampainya mereka kerumah sakit, dengan langkah tergesa. Tegar dan Anya langsung menuju ruang ugd, untuk melihat keadaan mereka berdua.

“yallah...” lutut Anya melemas melihat keadaan Mia.

Aslan berada disamping Mia, ia hanya mendapatkan beberapa goresan di wajah dan juga di lengan. Untuk Mia ia bernafas harus dibantu oleh oksigen. Mia pingsan wajahnya benar-benar pucat, dan juga mendapatkan luka lumayan dalam pada dahinya.

“kenapa bisa kayak gini sih??!” Anya bertanya kepada Aslan.

“rem blong”

“kok bisa!,Lo harusnya lebih hati-hati. Lo bawa nyawa temen gue slan. Kalo ada hal yang gak diinginkan Lo mau tanggung jawab nyawa temen gue?!” Anya tersulut emosi pasalnya Mia terancam.

“iya, gue bakalan tanggung jawab, temen Lo ini prioritas gue. Anya!” ucap Aslan tegas membuat Anya dan tegar diam membisu.

Apa kata Aslan tadi, prioritas gue? Sampai Mana hubungan mereka saat ini? Anya mendapatkan beberapa pertanyaan yang gak bisa ia tanyakan pada situasi ini.

“prioritas? Lo pacarnya?” tanya tegar spontan.

“ya”

Wah, kali ini tegar mendapatkan serangan double kill. Pertama kabar mereka yang kecelakaan sekarang mendapatkan kabar bahwa Aslan dan Mia adalah sepasang kekasih.

“oh, wow. gue gak nyangka sih secepat ini cinlok kalian” ucap Anya yang masih tidak percaya dengan kejadian ini.

“kalian gak bakalan paham masalah kita..”

“gue emang gak paham, tapi gue yang bakalan ada buat mia” tegar tiba-tiba tersulut emosi.

“udah yang sekarang dipikirkan, Mia harus baik-baik aja sekarang. Kalo kalian mau ribut diluar!”

2 jam berlalu, Mia sekarang berada diruang rawat inap. Ia tak Kunjung sadar, membuat Anya maupun Aslan dan tegar juga ikut khawatir. Tegar pun sudah mengabari penghuni kosan bahwa Mia dan Aslan kecelakaan. Ia tidak memperbolehkan kerumah sakit. Tegar menyarankan untuk memberi doa untuk Mia saja.

Lebih baik menjenguk Mia saat sudah sadar, dari pada menjenguk Mia yang masih pingsan ini. Akan membuat mereka histeris sendiri. Karna ini rumah sakit bukan rumah setan yang berada di pasar malam pikir tegar.

Lagi-lagi Aslan mengecup punggung tangan Mia, jika Anya lihat dari matanya memang Aslan tersorot orang yang takut kehilangan. Cringe, tapi setidaknya temannya kali ini mendapatkan pacar yang seiman dan seamin dari pada pacar Mia dulu.

“sejak kapan Lo pacaran sama Mia?” Anya mengintrogasi Aslan yang berada didepan ia.

“gue belum bisa cerita”

“lo hutang cerita sama gue!” Anya menatap Aslan sengit.

Pintu rawat inap Mia terbuka, mendapatkan Reza datang membawa keranjang buah. Siapa yang menyuruh Reza kemari.

“loh kok kesini?" Tanya tegar

“rumah sakit sama kantor bokap gue cuma 5 menit, mampir sekalian.” terang Reza sambil meletakkan keranjang buah tersebut dimeja.

“gimana keadaan Mia?”

“belum sadar” jawab Anya.

“parah banget?” lanjut Reza, sembari membenarkan letak selimut Mia.

“kalo parah, bajingan ini harusnya ikut koma” ujar Anya dengan sarkas, sambil menunjuk Aslan yang hanya menatap datar Anya.

“hus, mulut nyet” Reza menabok mulut Anya.

Puji kerang ajaib, Mia membuka matanya dan menggerakkan jemarinya pelan buru-buru Aslan memanggil dokter untuk mengecek keadaan yang katanya pacarnya tersebut.

“minum dong”

Anya memberikan minum kepada Mia dengan telaten, syukur saja Mia dikelilingi dengan orang-orang yang masih peduli pada ia.

“mia kalo Lo udah sadar, coba gue pertanyaan-in ipk gue berapa?" Tanya tegar memastikan keadaan Mia dengan lawakan.

“2,87"

“dih anjis, udah sadar aja congratulations mia” jawab tegar.

“kok congratulations anjing? Lo kata Mia lulus kuliah?”

Reza hanya bisa menggelengkan kepalanya, sambil menatap nanar tegar. Kasian mana masih muda.

Syukur, setidaknya Mia masih diberi umur untuk tepat melanjutkan pendidikannya bersama orang-orang konyol ini. Terimakasih semoga Mia akan tetap hidup dengan sehat dan damai.

( Ilusi sosok lelaki yang sedang galau, stt masih misterius)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Ilusi sosok lelaki yang sedang galau, stt masih misterius)

— cie update padahal bukan jadwalnya update.
— gimana cerita aku seru gak?
— aku mau buat q&a sembari menunggu update cerita ini.

.
.
.

1. Pertanyaan untuk Aslan.

2. Pertanyaan untuk Anya.

3. Pernyataan untuk Reza.

4. Pertanyaan untuk Mia.

5. Pertanyaan untuk putri.

6. pertanyaan untuk Bagas.

7. Pertanyaan untuk Julia.

8. Pertanyaan untuk tegar.

9. Pertanyaan untuk Leo.

10. Pertanyaan untuk Rendra.

11. Pertanyaan untuk Sekar

12.pertanyaan untuk Sophia.

Kuy jawab...

kosan AtyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang