2.3 rumit

1.3K 217 7
                                    


— satu pucuk dua pucuk, kamu lucuk kayak munyuk.

Sepeninggal Rangga, kosan menjadi sangat sepi. Entah itu mereka takut untuk memulai pembicaraan atau takut mengganggu ketenangan Anya dan juga Sekar.

Putri, Julia dan juga Sophia merasa tidak enak juga terhadap Anya. Ingin rasanya mengetuk pintu kamarnya namun mereka urungkan, lebih baik bertemu saat hati Anya sudah membaik.

Rabu kali ini, jadi warna abu-abu. Kelam dan tidak mengasikan.

Lalu Sekar, selepas Rangga pergi ia pun langsung berlari menuju kamarnya, ada rasa tidak enak dan juga sedikit rasa ganjal di hatinya. Entah itu apa, yang pasti ia butuh untuk sendiri saat ini. Biarkan segudang tugas yang ia belum selesaikan. Itu urusan belakang bagi Sekar.

Menjelang malam, tak sengaja Anya dan juga Sekar keluar dari kamar. Canggung. Mereka melempar senyum tipis saat ini. Buru-buru Anya pergi dari hadapan Sekar. “anyaa, ayo ngomong bentar”

Anya menengok Sekar,ia akui kali ini ia tidak mempunyai tenaga untuk diajak berbicara dan mengobrol pada Sekar. Saat ini ia hanya ingin makan sarimie dan juga minum soda.

“besuk aja deh mbak” tolak Anya halus, lalu ia berbalik alah menunju dapur.

Sekar membuntuti Anya yang berjalan menuju dapur, dengan helaan nafas. Jujur Sekar grogi dengan Anya saat mode diam. Aura kekejaman muncul begitu saja saat menatap ia.

Namun, ada 3 tikus yang juga dari tadi mengintip mereka berdiam berjaga-jaga kalau saja mereka berantem berakhir menarik rambut satu sama lain. Namun Mia juga tak berpikir sampai sana. Karna ia tahu Anya bukan tipekal anak yang kalo  menyelesaikan masalah dengan otot.

“mereka aman aja kan?” bisik Leo dibalik tangga.

“aman, mereka gak saling Jambak” ucap Mia yang juga sama dengan Leo berbisik.

Tegar pun juga ikut dalam gerakan tiga tikus itu, ia tahu masalah Anya, namun ia lebih memilih diam. Kalo saja masalah ini lebih keruh ia harus turun tangan. Walaupun ini bukan urusannya namun. Hati temannya harus waras.

“labrak Rangga aja apa kita?” tanya tegar sambil menatap mereka berdua dengan raut tanda tanya.

“ogah sih, Rangga tuh main tangan bos.” ucap Mia. Karna ia sudah pernah hampir ditampar saat ia tak sengaja ketahuan pas ia merekam Rangga sedang check in dihotel dengan selingkuhannya.

“gue kayaknya punya ide deh” ucap Leo. Otaknya berjalan dan menyusun strategi untuk masalah kali ini.

“apa?”

Gerakan 3 tikus. [3]

Leo:
Check, 1 2 33

Tegar:
Masuk pak Eko. Lo gak pernah diajarin ngitung pas sd?

Leo:
Enggak gue dari bayi udah jenius.

Mia:
Iya jenius, dalam mencari link haram.

Tegar:
Tahu tuh Sapri, cepetan jelasin rencana Lo. Gue ngantuk njing!

Leo:
Sabar makanya, jangan kebanyakan bacot.

Mia:
Y

Tegar:
Y

Leo:
Bagaimane kalo kita hipnotis Anya sama sekar aje?

kosan AtyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang