_Sekedar mengingatkan, depan pintu kamar julia terdapat kantong kresek yang isinya berupa daging ular kobra cincang. Siapa yang tidak takut? Bahkan julia terjerit histeris sampai membuang isi makanan di perutnya dengan spontan.
Lalu warga kosan semua berlari menghampiri depan kamar Julia, mereka juga sama shocknya. Siapa yang menaruh barang menjijikkan ini. Rendra. dengan lancangnya ia menerobos masuk kedalam kamar Julia. Memijat tengkuknya. Rendra tak ada rasa jijik.
“lo keluar aja, gue minta tolong mohon bawa kresek itu pergi jauh-jauh.”
Rendra langsung meminta tegar dan juga Anya untuk membuang benda tersebut.
“gue yakin, mereka. neror lo” ujar rendra.
“i know, karna firasat gue gak enak dari kemarin" ucap Julia.
“kita harus selidiki ini”
“tapi ga gampang rendra” ucap julia yang melemah.
“lo cukup diem aja, biar gue dan anak-anak yang ngatasi ini”
“ini masalah gue, lo gak berhak buat begitu ikut campur...”
“gue berhak, gue pacar lo Julia. 4 tahun gue jadi pacar lo, tapi kenapa selalu aja lo tutupi-tutup? Lo bahkan ga cemburu gue pulang bareng anya..” ujar rendra tersulut emosi.
“gue bukan ga peduli ataupun cemburu. karna gue percaya dan ga mau anak kosan tahu status kita rendra”
“jadi selama ini kalian pacaran?” tanya mia tak percaya.
Iya, dia tak sengaja menguping pembicaraan mereka, mia dan putri. Tak disangka pengupingan ini buat shock jangka pendek.
“aduh, kalian ini..” ucap Putri mengehela nafas.
“udah julia lo tiduran aja" mia membawa Julia ke kasur untuk merebahkan badanya.
“ gak habis pikir, yang awalnya kalian benar-benar gada omong. Gue kira kalian enggan buat kenalan. Malah ternyata kalian pacaran” keluh putri yang tak percaya.
“bukan apa-apa, gue. Belum cukup waktu buat bicara jujur sama kalian. Jadi please rahasiain ini...” ucap julia memohon.
“ga janji, gue anaknya suka keceplosan, tapi gue pikir. Kalian gak lama juga bakalan ketahuan” ujar mia lalu mendapatkan tampolan maut dari putri.
“putri! Sakit tau!!” rintih mia.
“makanya kamu tuh mulutnya di jaga"
“iye"
Masalah subuh-subuh ini membuat rendra berpikir keras bagaimana caranya mendapatkan bukti dan nguntit peneroran ini. Jalan satunya yaitu, cuma anak kosan yang bisa bantu dia.
“jadi gue harus gimana anjir” Rendra berpikir keras.
Chat reza adalah jalan baik.
Reza kosan.
Reza, bisa kumpulin bocah-bocah waras ga? Di balkon atas jam 4.|
|Sekarang? Oke ntar gue kumpulin.
thank sebelumnya|
Balkon atas jam 5 sore, rendra sudah menyuruh reza buat kumpulin bocah-bocah waras, kenapa ada tegar, Mia, dan anya disini. Ini bukan kumpulan bocah waras, tapi bocah gemblong.
“gue bilang ngumpulin bocah waras woi”
“ya, yang bisa cuma mereka” omel reza.
“ jangan panggil kita bocah tidak waras paman, gini-gini kita mantan kepala suku” ujar Mia membanggakan diri, namun nalah di jitak oleh reza.
“DARI TADI KEPALA GUE DIJITAK MULU, NIH AMBIK NIH KEPALA GUE SEKALIAN!!" amuk mia lalu melarikan diri ke aslan, dan mengadu.
“aslan, tuh reza jitak akuu. Balesinn!” ucap mia sambil mempoutkan bibirnya.
Aslan hanya senyum tipis lalu merangkul mia ke pelukannya. “cup-cup"
“HUEKHH” anya dan tegar berpura-pura muntah.
“duh, gue kesini buat bantuin gue. Bukan liat drama Indosiar” rendra mengomel.
“jadi gimana?” tanya reza sambil mengeluarkan asap rokoknya.
“oke, kalian tahu. Teror subuh-subuh di kamarnya julia, gue cuma takut aja. Terornya berimbas ke kita juga, jadi gue pingin kalian bantu gue buat nyelidikin masalah ini.” terang rendra.
“aku sih fine aja” ucap Anya.
“gue mohon banget” rendra memohon.
Mereka merencanakan taktik untuk kali ini. “oke sih gue setuju aja, manut gue. Dress codenya apaan?”
“pocongan” anya
“ini mah kita simulasi mati” ucap tegar.
“gada dresscode. Yang penting kita solid oke”
“y”
Tanpa disadari dibalik pintu balkon ada sosok yang menguping. “gitu doang? Kecil”
Alih-alih ternyata ini hanyalah mimpi buruk yang di alami Julia, ia bangun dan merasakan sekujur tubuhnya di basahi oleh keringat dinginnya.
“astaga mimpi gue nakutin banget”
Double update.— jadi aku mau sedikit bertanya.
: Apa ada yang baca cerita ini anak kuliahan?.
— dan juga komenan kalian mood bgt, dari aku yang gak mau dan males update jadi update berkat komenan kalian. So thank you so much guys.
—oiya, spoiler ( 4 chapter lagi sttt)
— bye!!