— yang kerasa itu, es batu kesogok gusi.cinta kamu kayak jari aku yang lagi ubek-ubek upil kerasa sebentar- Mia.13 April, waktu Indonesia bagian barat. Pukul setengah empat sudah ada beberapa anak yang bangun melaksanakan sahur agar kuat menghadapi kenyataan dan juga puasa pertama mereka. Yang mengejutkan ada Mia yang sudah duduk di kursi makan, sembari menggaruk rambutnya dan mencium bau aroma tak sedap dari hasil garukan ketombenya.
"mia, Lo tuh gak puasa Lo. Kenapa Lo yang paling semangat sahurnya" tanya Julia.
Mia menampilkan cengiran "solidaritas dong mbak. Lainya sahur gue juga ikutan sahur dong"
Ada beberapa anak yang emang sedang berhalangan untuk melaksanakan puasa, putri dan juga Sophia.
Anak cowok pun susah banget buat diajak sahur, Mia yang kali ini berangkat bersama mic karaokenya itu.
"cek, cek"
"sahur... Sahurr.."
"sahurr..sahur.."
"kepada bapak Leo, Rendra, dan juga tegar harap untuk menjalankan sahur."
"kalo gak sahur gue tengelamin kalian di sungai nil"
"SAORRRR!"
"MEOWW!!"
Mia terkejut pasalnya,bukan anak cowok yang menyahut malah kucing milik Julia yang bersuara keras seakan-akan menyuruh Mia untuk berhenti mengoceh.
"apa loh hah?!, Ngajak berantem? Gak gue anterin Lo buat liat ikan" ancam Mia.
"MEOW! MEOW! MEOWWW" kucing tersebut seakan-akan berprotes.
"berisik, kamu tahu gak berisik?"
Kucing tersebut malah berjalan meninggalkan Mia yang berjongkok. "anjeng, dasar duda kere"
Sepertinya Mia memang memiliki kelainan berbicara dengan kucing layaknya balita saja. Mungkin jika orang-orang menyangka bahwa Mia adalah orang gila menyamar menjadi mahasiswa.
Saat sahur, mereka telah menghabiskan beberapa lauk. Siapa sangka, ternyata Mia malah menghabiskan 2 centong nasi berukuran besar. Heran saja badan kering tulang semua makan banyak kayak kuli bangunan.
"udah ah gue mau tidur" ujar rendra yang menguap lebar.
"nguantuk poll rek" ucap Leo.
"medok e Dateng nder" ucap Reza sambil menyenggol Mia.
"jowo banget temen kita"
Jangan lupa dengan sholat, mereka semua sholat dikamar sendiri-sendiri, tapi belum tahu juga dengan Leo yang sudah molor terlebih dahulu.
-
Siang kali ini, ada Rendra dan juga Sophia sedang berada di depan pagar. Sembari menggoda ughtea-ughtea yang lewat didepan kosan mereka.
“kiw”
“cewek”
Duh, katanya setan saat Ramadhan itu dikurung untuk satu bulan. Mengapa ada satu setan disini yang sedang menyamar menjadi seorang pria dengan gelar. Mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang²).
“nyet, itu kok ada kambing lepas sih?!” Pekik Sophia, melihat anak kambing berlarian tanpa menggunakan sehelai baju.
“kambingnya pak Heru itu keknya” ucap Rendra, sambil ubek-ubek kolam ikan kecil depan gerbang milik pak Anwar itu.
Pak Heru itu adalah pak dukuh yang tinggal di belakang kostan mereka, tidak jarang juga anak mereka suka mampir dikostan sekedar memberi makanan ringan untuk mereka, sangat baik. Namun juga bisa menyebalkan dikala waktu.
Banyak anak kosan yang sedang menetap, karna memang belum ada uas untuk mereka. Ujian tersebut akan dimulai 3 hari setelah awal Ramadhan ini.
Entah mengapa, suasana Ramadhan sangat amat kerasa sekali. Vibe dan juga rasa yang dikeluarkan bulan puasa ini benar-benar positif sekali.
Dibalkon sedang ada pertunjukan barongsai, ada Leo, Mia, tegar dan beberapa anak kosan juga.
“mia reog kita persembahkan” ujar Leo seakan-akan seperti mc pada sebuah acara .
Mia Seakan-akan masuk ke Dalam panggung. Sialnya dia tersandung kakinya sendiri, terjungkal jatuh mengenai patokan jemuran. Reflek Aslan menolong mia yang terjatuh, padahal anak-anak sedang menertawakan kebodohan Mia ketimbang menolongnya.
“hati-hati, udah tahu kalo jalan masih kayak balita” tegur Aslan lalu menopang tubuh Mia untuk berdiri.
“bawel kek pak Tarno Lo tuh”
“duh, bapak ibuk saya disini cuma pingin liat reog bukan cerita cinlok” sahut Reza.
Buru-buru Mia melepaskan tubuhnya dari pegangan Aslan. “lepasin aku mas”
“JIJIK BANGET DEMI ALLAH” pekik putri.
“gue juga jijik nyet, bubar-bubar” ucap Julia , ia ingin sekali menampol Mia. Greget saja rasanya.
“jadi ini penampilan siluman reog atau AADC (ada apa dengan cinta)?” tanya tegar yang sedang memojok sambil memegangi tiang.
“GUE MULES, TURUN DULUAN” teriak Mia, ia buru-buru pergi sembari memegangi perutnya.
Tidak terasa, sudah saatnya buka puasa. Beberapa Anak-anak tadi keluar untuk membeli takjil sederhana didekat kostan mereka, putri dan Julia lah yang meluncur.
“YEY! MAKAN!!” seru Mia ia dengan sigap mengambil risol mayones.
“udah gak puasa, sahur paling rakus. Tadi siang makan mie dilihat-lihatin sekarang puasa ambil risol mayones yang mahal. Manusia gada adab ya Lo doang keknya” ujar rendra.
Mia menyengir, lalu menggaruk belakang lehernya. “yaudah sih, Namanya juga beradaptasi, iya gak beb?”
Mia menatap aslan meminta pertolongan supaya dia tak begitu bersalah. “enggak, duduk terus makan sekarang” perintah Aslan.
Mia sedikit sebal dengan dia, berakhir pindah duduk disamping tegar. Ceritanya ia ngambek. Tak dipungkiri, ia malah ditarik lagi oleh Aslan.
“ANJENG GUE LIAT ADEGAN POSESIF-POSESIFAN!" seru Leo.
“demi Alex gue sedikit jijik”
“sama nder”
Dimeja makan semua makan dengan khidmat, terutama dengan Reza maupun Anya mereka jarang membuka suara. Karna malas saja rasanya.apalagi putri, ia sedikit tidak paham dengan obrolan mereka.
“BAGAS PULANG, BAWA MEKDI!” teriak Bagas dari lantai bawah.
— minal aidzin wal Faidzin. Maaf lahir dan batin buat kalian terutama untuk umat isalm. Saya terima THR berupa via sopi pay, atau dana, canda wkwk.
— enjoyy, selamat menikmati malam takbiran.
— dan juga selamat memperingati kenaikan Yesus Kristus.