Part #28

508 35 0
                                    

"Setiap orang adalah pendewasaan bagimu. Tidak semua bisa dimengerti. Tidak semua bisa dipahami. Maka jadilah dewasa dengan kisah-kisah hebatmu"
.
.
.
.
.

"Aya, ada yang cariin kamu" Kata Gaby

"Pagi pagi gini? Siapa?" Tanya Anis

"Pak Tentara" Jawab Gaby

"Suruh pergi aja gab, bilang ga ada" Jawab Aya

"Key, bentar ya. Eh nis, ayo temenin" Jawab Gaby

Kemudian Gaby dan Anis menemui orang itu, yang ternyata adalah Vino. Anis menjelaskan kalau Aya sedang keluar, dan bagusnya vino percaya percaya aja hihihihi

"Dah pergi, sekarang lu jelasin ada apa sebenernya!" Perintah Gaby

"Jadi tadi malem dia minta ketemu sama aku. Aku temuin kan, takutnya nanti dikira ga sopan. Terus pas aku temuin masa tau-tau dia mau ngajakin pengajuan. Pagi ini" tekan Aya di akhir kalimat

"What? Pagi ini?" Tanya Anis

"Sinting kali ya?" Kata Gaby

"Iya, dia nak ngajak Aya pagi ini" Kata Cut

"Adduuh gimana dong bantuin. Dia juga udah telfon berkali-kali, chat juga" Kata Aya

"Sumpah ya kalau gini gua bingung, soalnya kalau lu berangkat ngajar otomatis nanti lu juga ketemu. Dan kalau lu nggak masuk dia curiga dong?" Tanya Gaby

"Kalau kata cut, kalau kau sudah sehat berangkatlah mengajar, tapi pastikan dirimu selalu di tempat yang ramai, jangan sampai ada celah dia buat bicara dengan kau" Kata Cut

"Bener sih, gua setuju" Kata Gaby

"Bentar bentar, aku wa yang cowok-cowok ya, kamu sama tim satu mobil berangkat duluan aja, jangan jauh-jauh dari mereka. Okey aku wa Ayes" Kata Anis

"Key, kata Ayes mereka udah siap, gih berangkat Ay" Kata Anis

Aya, Juis, Ardimas, dan Ayes pun memutuskan untuk berangkat duluan, bersama letnan Davin.

"Ay, kenapa sih berangkat duluan?, Ini masih 20 menit cuy" Kata Ayes

"Yes, semuanya maaf ya. Tadi malem vino minta ketemu sama aku" Kata Aya

"Terus?" Kata Ardimas

"Dia ngajakin pengajuan pagi ini" Kata Aya

"Maksudnya?, Sek gua kagak paham" Kata Ardimas

"Udah nanti openingnya gua jelasin" Kata Ayes

"Yes, pusing aku" Kata Aya berkaca-kaca

"Udah lama kenal?" Tanya letnan davin tiba-tiba

"Kurang lebih satu tahun" jawab Aya

"Jiwa prajurit itu kalau berjanji tidak akan pernah mengingkari" Kata Letnan Davin

"Udah lah pak, nggak usah membela temannya. Lagian saya tidak tertarik dengan prajurit, mau sebaik apapun, mau sebesar apapun gajinya, mau setampan apapun" Kata Aya

"Apa aku temenin ngobrol sama dia Ay?" Tanya Ayes

"Nggak ada yang perlu di obrolin Yes" Kata Aya

Benar saja Aya selalu menyibukkan diri dan membuat Vino tidak ada celah untuk mengobrol. Teman-temannya banyak yang membantu agar Vino tidak ada celah untuk mengobrol. Ketika vino mendekat, Ayes mengajak Aya menjauh. Begitu pula tugas teman-teman yang lain.

Assalamu'alaikum LetnanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang