"Kehidupan mengajariku mencintaimu. Pengalaman mengajariku mendapatkanmu. Dan situasi mengajariku menjagamu. "
.
.
.
.
.
."Bu Khairiyah, Bu Diana" Teriak seorang anak
"Ibu, kami ingin memberikan ini untuk Bu Diana dan Bu Khairiyah" Ucap Tania sembari memberikan dua kantung entah apa isinya
"Masya Allah, terimakasih anak cantik" Ucap Aya
"Woow, makasih ya, kalian tidak perlu repot-repot, jauh-jauh sampai bandara" Ucap Diana
"Tidak ibu, kebetulan kakak saya kerja disini" Ucap Veronika
"Oh ya?, Salam untuk kakakmu ya, serta bapak dan ibu" Ucap Aya
"Siap Bu, akan kami sampaikan" Jawab Tania
"Kalau begitu, kami permisi dulu ya Bu, terimakasih sudah banyak berbagai ilmu dengan kami" Ucap Veronika
"Sama-sama anak cantik, semangat terus ya belajarnya" Ucap Diana
"Kita foto dulu Yukk" Ucap Aya
Mereka pun berfoto bersama, setelah itu kedua anak itu pulang.
"Hati-hati pulangnya, jaga diri kalian" Ucap Davin
"Rencana balik kapan mas?" Tanya Vino
"Insya Allah, kalau Allah mengijinkan dua hari lagi" Ucap Davin sembari tersenyum
"Mas Azis, Aco kami pamit ya" Ucap Vino
"Iya hati-hati mas" Ucap Aco
"Adek" panggil Davin pada Aya. Aya pun menoleh
"Bisa bicara sebentar? 5 menit" Tanya Davin, yang dibalas anggukan oleh Aya.
"Biar dek Waffa saya gendong mbak?" Tawar Jiyem
"Terimakasih, nggak usah mbak, mbak jiyem jalan dulu aja" Ucap Aya sembari tersenyum
"Baik pemirsa mari kita cabuuttt" Ucap Aco
Aco, dan Azis menunggu Davin di parkiran, sedangkan Diana, mbak Jiyem, Fai, dan Vino sudah masuk terlebih dahulu.
"Gimana jidatnya?" Tanya Davin
"Sudah lebih baik" Jawab Aya
"Boleh saya gendong Waffa?" Tanya Davin, yang dibalas anggukan oleh aya
"Silahkan" Ucap Aya melepaskan gendongannya
"Saya nggak tau apakah saya akan pulang dua hari lagi atau di undur. Adek boleh tinggal di tempat ibu, ataupun di rumah dinas, kalau mau tinggal di rumah yang aku beli juga boleh, terserah. Kalau mau tinggal di rumah dinas minta saja kuncinya pada Nengah, kalau mau tinggal di rumah kita sendiri minta aja sama satpam" Ucap Davin sembari mengusap ubun-ubun Waffa. Aya bingung ingin memberikan tanggapan apa, sebenernya ia belum memikirkan hal itu, yang ada dalam benaknya hanyalah ingin pulang.
"Oh iya, mas ada kado buat kamu dan Waffa, buka aja kalau udah sampai rumah" Ucap Davin sembari memberikan paper bag
"Terimakasih" Ucap Aya menerimanya
"Jaga Waffa dengan baik ya, saya nggak tau bisa pulang atau tidak" Ucap Davin memberikan Waffa pada Aya
"Mas!" Ucap Aya sembari menggelengkan kepalanya
"Itu realitanya" Kata Davin
"Ucapan adalah do'a, maka berucaplah yang baik" Kata Aya
"Iya, do'akan saja yang terbaik, jaga dirimu baik-baik. Salam untuk bapak, ibu, dan Faiz, berangkatlah" Ucap Davin
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum Letnan
RandomHallo gengs happy reading ya 😊 Jangan lupa follow Ig aku hihihihi @Syamsiyah_14