"Pada Hakikatnya keikhlasan itu bukan di katakan, melainkan di lalui dengan hati yang lapang."
Mas Crista
Dek, ini kan tanggal merah, ada kegiatan nggak?Aya
Endak mas, libur eheheMas Crista
Boleh minta tolong ndak?Aya
Apa tuh?Mas Crista
Tolong anterin titipan mas ke ruangan Davin. Soalnya mas harus ke dermaga ada urusan. Tadi udah tak telfon, tapi ga diangkat. Mas anterin barangnya ke tempatmu yaAya
Iya dehAya pun bergegas melapor, kemudian setelah di persilahkan ia menuju ruangan Davin.
Tokk tokkk tokkk,
"Masuk" suara Davin
"Ini pak, saya tadi dititipin barang sama mas Crista. Katanya buat bapak" Kata Aya
"Okey, makasih" Kata Davin, sembari menerimanya
"Kalau gitu saya langsung pamit aja" Kata Aya
"Jangan, belum sarapan kan?, Saya traktir makan, anggap saja sebagai tip" Kata Davin
"Makasih pak, enggak usah" Kata Aya
"Ini perintah nggak boleh di bantah" Kata Davin
"Hmmmm ya" Jawab Aya
Aya menunggu Davin di sofa, sembari memainkan ponsel dan mendengarkan lagu. Kemudian tak lama kemudian ada suara ketukan pintu
Toookkkk... Toookkkk.... Tookkk...."Masuk" Kata Davin
"Selamat pagi Ndan" Katanya sembari
"Ada keperluan apa datang kemari?" Tanya Davin
Ternyata mereka mengajukan pengajuan menikah. Dan taukah siapa yang datang pengajuan pagi ini?, Ya Vino dan Diana. Sekitar kurang lebih 30 menit mereka diwawancarai. Dan Aya baru sadar ternyata pasangan yang mengajukan adalah Vino dan Diana.
"Kok aku lagi ngeh ya, astga aya. Aduh takut ganggu, keluar aja kali ya" Batin Aya
Aya pun berdiri dan menuju pintu, ia berniat ingin keluar tak ingin menganggu mereka. Aya memegang gagang pintu.
"Aya" Kata Diana
Aya pun menoleh
"Aya, sekali lagi Diana minta maaf ya kalau diana banyak salah. Maaf" Kata Diana
"Nggak ada yang harus minta maaf, dan nggak ada yang perlu di maafin" Jawab Aya sambil tersenyum
"Tapi Diana nggak enak hati" Kata Diana
"Astaga kamu tuh ga salah, lagian aku sama mas vino juga kan temenan" Kata Aya tersenyum
Diana memeluk Aya erat sekali, dia masih tak enak hati pada Aya
"Semoga dilancarkan niat baiknya, di mudahkan, dan niatkan semua ibadah pada Allah" Kata Aya
"Aamiin Aya. Aya beneran gapapa?" Kata Diana
"Gapapa. Aku tadi kesini nganterin titipan kakak buat pak Davin. Eh ga taunya kalian pengajuan, aku mau keluar takutnya ganggu heheh" Kata Aya sambil terkekeh
"Enggak kok kami udah selesai" Kata Diana
"Ayo" Kata Davin
"Diana, mas Vino aku duluan ya" Kata Aya
Aya pun mengikuti Davin. Karena Davin hanya bawa motor, ia kemudian membonceng Davin. Menuju ke tempat makan. Tidak terlalu jauh, sekitar 15 menit di tempuh dengan motor. Selama di jalan tidak ada percakapan, Davin hanya sibuk mengemudi.
"Kamu mau pesen apa?" Tanya Davin
"Samaain aja" Jawab Aya
Sebenernya Aya malas diajak makan oleh Davin, menyebalkan karena ia terasa ngomong dengan batu.
"Maaf kakak, untuk pesanannya sekitar 15 menit baru jadi" Kata pelayan
"Gapapa" Jawab Davin
Aya sibuk memainkan ponsel, ia berbalas pesan dengan Anis dan teman-temannya.
"Bagaimana kisah segitiga kamu dengan Vino?" tanyanya tiba-tiba membuat mata Aya membulat
"Kisah segitiga? Saya nggak merasa ada kisah segitiga" Jawab Aya
"Oh ya?, Kamu ikhlas?" Kata Davin
"Ikhlaslah, lagian saya nggak ada hubungan apa-apa sama mas Vino, cuman temenan" Kata Aya
"Temen rasa demen?" Goda Davin
"Rese banget sih!, Lagian saya nggak mau punya pacar atau bahkan suami yang berbau militer. Mengesalkan" Kata Aya
"Oh ya?, Jika suatu hari nanti misal ada tentara ya melamar kamu dan orang tua kamu setuju bagaimana?. Lagian tentara kan gajinya tetap, mapan, ganteng-ganteng lagi, salah satunya saya" Tanyanya tiba-tiba dan membuat Aya melongo
"Kan saya udah bilang, saya nggak mau punya pasangan berbau tentara, militer apa lah itu. Perempuan itu punya cara pandang tersendiri, salah satunya pada tentara" Jawab Aya
"Memang cara pandangmu terhadap tentara seperti apa?" Tanyanya
"Tentara itu baik, buktinya dia mau berkorban demi orang lain dengan mengesampingkan kepentingan pribadi. Tapi sekali lagi perempuan punya cara pandang tersendiri. Bagi saya gaji itu nggak penting pak, lagian saya nggak cuman cari pasangan, saya lebih tepatnya cari partner" Kata Aya
"Oh ya?"
"Ya, udah ah kayak nggak ada pembicaraan lain" Jawab Aya
"Makanlah, keburu dingin" Kata Davin
Hanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk Davin menghabiskan makanannya. Dan Aya? Seperti biasa lama sekali.
"Bapak umurnya berapa sih?" Tanya Aya
"Kamu berapa?" Tanya Davin
"Kok tanya balik sih. Aya mah masih 22 pak" Kata Aya
"Cuman beda lima tahun kok" Kata Davin
"Masa sih?" Tanya Aya
"Emang saya terlihat tua?" Tanya Davin
"Hehehe engga juga sih" Jawab Aya
"Engga tua, cuman karismanya, beuhh. Pantes ciwi-ciwi klepek-klepek" Batin Aya
"Hmm" kata Davin
Mereka pun ke parkiran karena makan telah selesai, dan perjalanan pulang
"Pak Davin, kok belum nikah?" Tanya Aya saat di perjalanan
"Belum" Kata Davin
"Kenapa?. Eh maksud saya, secara bapak kan udah mapan" Tanya Aya
"Belum ada yang cocok" Jawabnya
"Oh, eh bentar mbak yang kemarin?, Bukannya itu pacar bapak?" Tanya Aya
"Bukan" Kata Davin
"Oh gitu" Jawab Aya
"Kalau pun ada langsung saya nikahin" Kata Davin sambil ketawa
"Belum Nemu aja pak" Kata Aya
Setelah 15 menit perjalanan mereka pun sampai markas. Aya turun dari motor dan berpamitan untuk menuju penginapannya.
"Gillllaa, habis kencan dong" Kata Gaby meledek Aya
"Kencan Apaan" Kata Aya .
"Masih pagi woiii masih pagi, baru setengah sepuluh. Udah kencan aja" Kata Anis
"Tapi Cut setuju apabila Aya dengan bapak tentara itu" Kata Cut
"Bener, aku juga" Kata Gaby
"Apaan sih kalian, dia udah ada cewek" Kata Aya
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum Letnan
RandomHallo gengs happy reading ya 😊 Jangan lupa follow Ig aku hihihihi @Syamsiyah_14