Sesampainya di rumah Aya berusaha menutupi kesedihannya. Namun ibu tetap saja tau.
"Ya, kenapa?""Kenapa apanya Bu?" Jawab Aya
"Kok kamu kelihatan beda?" Tanya ibu
"Enggak Bu, Aya capek aja hehe" jawab Aya
"Yaudah, makan terus istirahat. Jaga kesehatan" Perintah ibu
"Siap Bu" Jawab Aya
Hari begitu berat Aya lalui. Bagaimana bisa Aya tetap dapat tersenyum menyaksikan segalanya terjadi. Laki-laki yang sering kali Aya banggakan, hingga ia ceritakan pada teman-teman. Kini menjadi pacar dari seseorang yang beberapa bulan lalu sangat dekat dengan Aya. Namun entah karena alasan apa perempuan itu kini jauh dari Aya. Entahlah, teruntuk saat ini Aya sedang tidak tau hatinya sedang dalam keadaan apa?. Yang jelas segalanya nampak gelap dan berat.
"Astaga, Ya Allah. Mimpi apa aku semalam. Ini semua masih serasa mimpi. Kuatkan hatiku Ya Allah. Si Rini kan fakgirl, gimana bisa sama mas boy?. Temenku sendiri jadian sama cowok yang aku suka?. Astaga" Kata Aya dalam hati, matanya pun berkaca-kaca.
Mungkin raut wajah Aya dapat tersenyum, namun tidak bisa di pungkiri, amat berbeda dengan hatinya. Untuk berangkat ke kampus saja terasa amat sangat berat. Aya pun tidur.
***Ke esokan harinya***
Hari ini jadwal kuliah Aya sangat padat. Dari pagi sampai sore hari. Nampak sangat berat dijalani. Apalagi dalam kondisi badmood. Meski teman-teman memberi Aya semangat namun segalanya tetap saja hambar. Hari ini kuliah dimulai pukul 07.30 dan akan berakhir sore pukul 17.30. Yah bisa dibilang matahari adalah kekasih Aya hehe. Aya pun berangkat menuju kampus. Sesampainya di kampus, Aya dihampiri oleh Asti.“Haiii, kantin yuk”, Ajak Asti pada Aya
“Maaf duluan aja, aku lagi males nih hehe”, Jawab Aya pada Asti
“Yaudah aku duluan ya” Kata Asti
“ Ya” Jawab Aya
Tak berapa lama kemudian Fira dan Anis datang
“Kok sendirian? Yang lain mana” Tanya Fira
“Iya, tadi Asti udah dateng. Tapi ke kantin”, Jawab Aya
“Oh gitu”, Kata Fira
“Ya udah, kantin yokkk” Ajak Anis
“Kalian aja sana, males aku” Kata Aya pada mereka
“Udah ayokk kantin” Kata Anis sambil menarik tangan Aya
***Sampai di kantin***
“Lha katanya males” Kata Asti pada Aya
“Ini nih Anis maksa” Kata Aya
Aya pun duduk disamping Asti yang sedang duduk di samping kulkas kantin. Tak berapa lama Teh manis hangat pesanan Aya datang, dengan suara khas bapak kantin, “Yang teh manis hangat?, Teh manis hangat?”.
“Aku pak” Kata Aya pada bapak kantin
Aya, Anis, Fira, dan Asti pun makan sambil ngobrol asyik. Seputar kuliah, percintaan, games, dll. Ketika mereka sedang ngobrol asik, tiba-tiba terdengar seseorang sedang membuka kulkas. Aya yang duduk di paling pinggir pun menoleh. Laki-laki yang sedang mengambil minum pun juga menoleh melihat Aya. Ia tersenyum melihat Aya dan berkata “Haiii”. Aya pun hanya tersenyum melihatnya. Aya sedang malas melihat muka mas boy untuk saat ini.
“Gengs aku ke kelas duluan ya” Kata Aya pada teman-teman sambil menuju kasir
“Kok buru-buru sih?, bayar dulu lho” Kata Anis
“Ngga papa, iya ini mau bayar” Jawab Aya
“buru-buru amat” Kata mas boy yang berdiri di samping Aya
“Iya” Jawab Aya padanya tanpa memandangnya
Aya berpikir mungkin dengan tidak bertemu dengannya beberapa hari, akan membuat diri Aya lebih tenang. Namun sesampainya dikelas ternyata belum ada orang, ya pantes sih, kelas masuk masih setengah jam lagi hehe. Selang beberapa menit Fia masuk.
“Kok sendirian beb, yang lain mana?” Tanya Fia
“Ke Kantin mereka” Kata Aya
“Kok ngga ikut?” Tanyanya
“Aku tadi juga kesana, terus ketemu Mas boy, duluan deh aku” Jelas Aya
“Oh ketemu doi, eh” Ledek Fia
“Jangan gitu, doinya orang dia” Kata Aya
“Tapi ya kelihatannya mas boy itu soleh, cerdas, baik, berbakat, tampan, perfeksionis, tanggung jawab. Iya ngga sih?” Tanya Fia
“Heem” Kata Aya
“Gini lho beb, Insya Allah, kalau jodoh ngga kemana. Keadaan dan pertemuan itu ngga salah beb. Biarkan semua mengalir aja” Kata Fia
Aku pun hanya menghela nafas panjang.
“Aku tau bakalan berat banget, soalnya kan kamu ketemu tiap hari. Sekarang gini. Kamu harus tanamin di hati kamu, jodoh itu ketentuan Allah. Kamu harus bisa kasih semangat ke hatimu sendiri. Yang tau hatimu ya cuman kamu” Kata Fia
“Insya Allah Fi” Kata Aya pada Fia
Tak lama kemudian dosen masuk, dan perkuliahan dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum Letnan
RandomHallo gengs happy reading ya 😊 Jangan lupa follow Ig aku hihihihi @Syamsiyah_14