Part #37

494 40 0
                                    

"Semua bisa mendapatkan kemungkinan, tapi tidak semua mendapatkan kebahagiaan, kesederhanaan, dan jati diri"
.
.
.
.
.
.

"Rasanya cepet banget ya kuliah" Kata Anis

"Yoii, Alhamdulillah semuanya lancar" Kata Aya

"Cieee revisian" Kata Fia

"Alhamdulillah. Kamu juga kan" Kata Aya

" Alhamdulillah Ay" Kata Fia

"Eh, ayo daki gunung" Kata Anis

"boleh banget, ayo" Kata Tika

"Gaskeun" Kata Fira

"Ajakin Adi sama Jefri juga kali ya" Kata Anis

"Ajakin mbak Ayuk boleh gak?" tanya Tika

"Ajakin aja, kita fine fine aja" Kata Anis

"Besok Minggu aja gimana" Kata Aya

"Boleh" Kata Fira

"Eh gimana itu usaha cendol kamu?" Tanya Anis

"Alhamdulillah nis, udah jalan satu minggu" Kata Aya

"Mau ngelamar kerja disana" Kata Anis

"Boleh-boleh" Kata Aya

"Yuk sholat" Kata Tika

******
Ardavin POV

"Assalamu'alaikum" Ucap Davin sembari mengetuk pintu

"Wa'alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh" Kata ibu

"Eh nak davin, mari mas silahkan duduk. Mas Davin lama nggak main kesini kemana aja?" Kata Ibu

"Iya Bu, saya kemarin-kemarin dapet tugas perdamaian dunia" Kata Davin

"Masyaa Allah, mas Davin sehat?" Tanya ibu

"Alhamdulillah Bu, ibu bagaimana kabarnya?" tanya Davin

"Alhamdulillah sehat. Sebentar tak panggilin bapak sek ya. Mau minum apa?" Kata Ibu

"Nggak usah repot-repot Bu" Kata Ibu

"Ahhh Ndak repot" Kata Ibu

Tak berapa lama ibu datang bersama bapak, tak lupa nampan yang berisi teh hangat dan camilan

"Eh mas Davin, gimana kabarnya?" Tanya Bapak

"Alhamdulillah pak, sehat saya. Bapak apa kabar?" Tanya Davin

"Alhamdulillah. Tapi ngomong-ngomong maaf, ini Aya baru Ndak di rumah, katanya mendaki sama temen-temennya" Kata Bapak

"Oh nggak apa-apa pak. Saya kesini juga mau ketemu sama bapak sama ibu" Kata Davin

"Mohon ijin pak, bu. Kedatangan saya kemari ingin melamar Aya sebagai patner hidup saya" Kata Davin

"Waahh kalau itu bapak nggak ada jawaban nak, akan lebih baik ditanyakan langsung sama Aya. Atau kalian bisa bertaaruf terlebih dahulu, agar lebih mengenal satu sama lain. Apapun keputusan terbaik menurut Aya, insaa Allah bapak setuju." Kata Bapak

Assalamu'alaikum LetnanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang