Part #54

646 47 0
                                    

"Tidak akan pernah ada mantan anak bagi seorang ayah"
.
.
.
.
.

Aya banyak bertemu dengan orang-orang baru disini, tentunya dengan kepribadian yang unik-unik hehe. Pak Wildan kepala sekolah yang ramah dan baik, Pak Eros guru yang sangat baik dan perhatian ia sering mengunjungi Aya membawakan makanan untuk Aya dan Diana, Bu Kencana guru yang selalu optimis dan semangat, Bu Venna guru yang puitis, Pak Burhan guru yang agak spaneng. Setelah 2 Minggu Aya dan Diana di Kalimantan Fairuz putra Diana menyusul bersama mbak Jiyem. Hari-hari di lalui dengan luar biasa.

"Dek?" Panggil Diana namun Aya tidak mendengarnya, ia masih sibuk melihat keluar jendela kamar

"Dek!" ucap Diana sembari menepuk bahu Aya

"Mbak na, sejak kapan disini" Kata Aya kaget

"Dari tadi juga di panggil nggak nengok" Ucap Diana kesal

"Hah? Masa sih?" Tanya Aya heran

"Kangen ya sama om Davin?" Tanya Diana

"Enggak mbak" Ucap Aya tersenyum kikuk

"Iya juga gapapa" Ucap Diana

"Buat apa merindukan seseorang yang berkali-kali menyakiti kita. Aku kayak orang bodoh nggak sih mbak?, Mencintai seseorang yang sering kali menyakiti aku" Ucap Aya

"Jangan bilang gitu dek, aku yakin ini cuman salah paham. Mending tidur, udah malem lho" Ucap Diana

Aya pun berjalan mengambil obat penenang yang ia bawa ketika kegelisahan menghampirinya ia selalu meminum obat itu. Ketika Aya hendak minum

"Dek, kamu udah berhasil buat nggak minum obat itu, jangan minum" Ucap Diana merampas obat itu dari Aya

" Tapi Aya butuh mbak" Ucap Aya

"Enggak, kamu nggak butuh. Inget kamu lagi hamil" Ucap Diana

"Haaahhhh... Astagfirullah" Ucap Aya

"Mbak ambilin air putih hangat ya, nanti mbak temenin tidur" Ucap Diana, yang dibalas anggukan oleh Aya

********

Hingga tak terasa Aya sudah membantu di Kalimantan selama lebih dari 3  bulan. Kini kandungannya sudah semakin besar. Menurut perkiraan dokter ia akan lahiran satu Minggu lagi.

"Selain guru, akan ada pula relawan dari TNI dan Brimob, yang rencananya turun Minggu ini Bu" Ucap kepsek di sekolah tersebut

"Oh gitu pak. Soalnya disini memang tendiknya masih sangat kurang ya" Kata Diana

"Iya Bu betul sekali, keterbatasan kami pula dalam sarana prasarana"Ucap pak kepsek

"Iya sih pak, disini hanya ada 5 guru dengan jumlah siswa total empat puluh tujuh, sangat tidak efektif pembelajaraannya" Ucap Diana

"Nggak apa-apa pak, harus tetap semangat. Insya Allah memberikan keberkahan dunia akhirat" Ucap Aya

"Aamiin terimakasih bu semangatnya" Ucap Pak kepsek

"Bu Aya" Panggil Pak Eros

"Ada yang bisa saya bantu pak?" Tanya Aya

"Emm ini saya mau kasih makan siang buat Bu Aya dan Bu Diana" Ucap Eros

"Pak Eros lain kali jangan repot-repot seperti ini. Terimakasih banyak pak" Ucap Aya menerimanya meski sungkan

"Tentu tidak merepotkan" Ucap Eros

Assalamu'alaikum LetnanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang