Part #48

525 38 0
                                    

"Apakah benar cinta itu sebuah pengorbanan?, Tapi bukankah saling mencintai itu tidak boleh ada yang terkulai?"
.
.
.
.
.

"Kak Aya sudah rapi. Udah mau berangkat ya kak?" tanya Sekar

"Iya Sekar" Ucap Aya sembari tersenyum

"Kakak, kita sarapan bareng-bareng dulu" Kata Vida

"Iya, Ayok" Ucap Aya sembari tersenyum

Aya pun sarapan bersama anak-anak panti. Setelah selesai sarapan Aya berpamitan pada mereka semua.

"Saya berangkat dulu ya, terimakasih sudah di ijinkan tidur dan sarapan  bersama kalian. Assalamu'alaikum" Ucap Aya sembari memberikan senyuman yang sangat manis

"Wa'alaikumsalam kak Aya hati-hati" Ucap Nio

"Hati-hati kak" Ucap Vida

"kak Aya, ini Sekar kasih bekal buat kakak" Ucap Sekar

"Wow, terimakasih banyak Sekar" Ucap Aya sembari mengelus-elus rambut Sekar

"Sama-sama, kakak hati-hati. Sering-sering main kesini" Ucap Sekar

"Insyaa Allah" Ucap Aya sembari tersenyum

Setelah berpamitan dengan anak-anak dan penghuni panti, Aya berangkat ke sekolah menggunakan Ojol. Kurang lebih 35 menit perjalanan dari panti hingga sekolah.

"Udah sarapan dek?" tanya Diana

"Udah mbak" ucap Aya sembari tersenyum

"Lah ini kok tumben bawa bekal?" tanya Diana

"Tadi dikasih sama sekar salah satu anak panti" Ucap Aya sembari tersenyum

"Pantesan. Eh iya, aku dikasih tau mas vino. Katanya ada kemungkinan om Davin ngecek semua kos-kosan di sekitar sini buat mastiin kamu disini enggak" Kata Diana

"Lha terus?" Tanya Aya

"Ya kamu harus prepare dong kalau nanti di interogasi jawabannya apa" Kata Diana

"Aku masih males mbak buat bahas perempuan itu. Aku bilang aku nginep di Tika aja kali ya" Ucap Aya

"Kan Tika baru pulang dek" Ucap Diana

"Ya bilang aja aku dikasih kunci duplikatnya, ntar biar aku wa Tika deh, biar meyakinkan" Kata Aya

"Terserah deh, yang penting kalian jangan sampai ada konflik berlebih, mengingat kita tinggal di asrama, yang senyap aja kedengaran" Nasihat Diana

"Iya siap mbak. Makasih nasehatnya. Aku duluan ya mbak" Ucap Aya karena dia sudah harus mengajar.

Setelah berjam-jam menemani anak-anak belajar. Pukul 15.30 Aya melaksanakan sholat Ashar. Kemudian ia menuju gerbang karena ojol yang ia pesan sudah datang. Dan diluar dugaan ternyata Davin sudah berada di depan gerbang, bertengger di motornya, menggunakan jaket hitam, dan kacamata.

"Nggak usah naik ojol" Ucap Davin tanpa menatap Aya

"Tapi udah dateng, gimana dong" Kata Aya

"Bayarlah" Ucap Davin

"Ummm.... Yaudah aku bayar ojol dulu, tunggu bentar" Ucap Aya

Setelah membayar ojol, Aya pulang bersama Davin. Kemudian Aya membersihkan badan, beberes rumah. Dan ketika mendengar adzan magrib, Davin menggunakan baju Koko dan sarung serta sajadah di tangannya menuju ke Masjid. saat bujang, biasanya Davin akan menunggu adzan isya dengan tadarus dan berdzikir. Dan kegiatan seperti itu masih berjalan hingga saat ini. Setelah melaksanakan shalat isya berjamaah barulah ia pulang.

Assalamu'alaikum LetnanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang