Part #55

825 53 1
                                    


"Terkadang percuma menjelaskan panjang lebar, terkadang kelihatannya lebih dipercaya daripada kenyataannya" SN

"Cinta tidak akan pernah menyakiti. Cinta tidak akan pernah melukai. Dan cinta tidak akan pernah merugikan"  Diana
.
.
.
.
.

Aya sedang telfon dengan mertuanya

"Ibu jaga kesehatan, jangan capek-capek"

"Enggak capek kok, kalau ibu lihat cucu ibu, tenaganya langsung 1000%"

"Ahhh ibu bisa aja"

"Cah ayu, komunikasi sama Davin lancar kan?"

"Insya Allah lancar Bu"

"Alhamdulillah. Yaudah ibu tutup ya, adek udah selesai mandi, ibu harus siapin sarapan"

"Siap Bu, semangat Bu"

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam"

Tiba-tiba Davin berjalan di belakang Aya mengikatkan jaketnya dipinggang Aya, seolah-olah menutup bagian belakang Aya. Aya pun menatap Davin seolah bertanya.

"Haid?" Tanya Davin. Aya pun menggeleng

"Ada bercak darah. Mungkin kotor" Ucap Davin

"Key, makasih" Ucap Aya

Sesampainya di ruangan, Aya menelpon Diana untuk membawakan pembalut.

Setelah 3 hari di rawat Akhirnya Waffa di ijinkan pulang. Sehabis Isya Azis menjemput mereka di rumah sakit. Di perjalanan pulang Azis menyalakan music agar suasana tidak hening. Disini jarang ada sinyal, hanya pada waktu-waktu tertentu ehehe. Berkat Diana, Azis jadi paham apa permasalahan seniornya itu dengan sang istri. Jadi ia tau harus bersikap seperti apa.

Hangatnya sentuhan cintamu
Meluluhkan hati
Yang dulu membeku kini t'lah mencair
Selamanya 'kan tetap begitu

Kau yang terbaik untukku
Seluruh nafasku untukmu
Ku tak bisa
Bila harus tanpa kamu

Cinta kita cinta surga
Sampai mati tetap bersama
Kau dan aku
Kau dan aku selamanya

Hangatnya sentuhan cintamu
Meluluhkan hati
Oh, yang dulu membeku kini t'lah mencair
Selamanya 'kan tetap begitu

Azis tak sengaja memutar lagu. Itu, ia tidak tau kalau lagu itu dulunya sering di putar oleh Aya dan Davin.

"Masuk dulu om, biar ana bikinin kopi" Ucap Diana pada Azis dan Davin

  "Saya nggak usah na, saya nggak minum kopi" Ucap Davin

Tak berapa lama kemudian Aya datang membawa nampan dengan secangkir kopi dan teh jahe. Tak lupa camilan dan biskuit.

"Makasih" Ucap Davin dan Azis

"Ini udah jam sebelas om. Kalian mau nginep apa gimana?, Sini markas kan lumayan satu jam lebih. Dan di luar mulai gerimis" Ucap Diana

"Jangan deh, saya ragu kalau Aya mengijinkan. Kita pulang aja" Ucap Davin 

"Nginep aja om, aku yang tanggung" Ucap Diana dengan muka serius

"Jangan, tidak perlu" Ucap Davin

"Hujan semakin deras mas" Ucap Azis sembari melihat ke arah luar jendela

Assalamu'alaikum LetnanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang