"Assalamualaikum.. Aya" Sapa Laila di depan rumah
"Wa'alaikumsalam. Eh Laila. Bentar ya, Aya baru pake sendal" Jawab Ibu Aya
"Okai Tante, aku tunggu sini aja ya" Kata Laila
"Yuk, aku dah siap meluncur." Kata Aya sambil membenarkan jam tangannya
"Okai. Ya udah Tante kita berangkat dulu ya" Kata Laila pada ibu Aya
Aya dan Laila pun menuju rumah Arga teman sekelas Laila. Rencananya mereka akan berangkat rame-rame barengan.
"Eh Ay, emang beneran ya. Mas Boy itu jadian sama Rini?" Tanya Laila pada Aya
"Iya. mana Si Rini nitipin pacarnya sama aku lagi" Jawab Aya
"Sumpah demi apa? Ya Allah Ay, sabar ya. Kamu pasti kuat. Aku ikutan ambyar nih." Kata Laila
"Kuat kok, udah pake semen 3 roda soalnya hahhaha"Kata Aya
"Sa ae lu" kata Laila sambil tertawa
Sesampainya mereka di titik kumpul. Dosen memberikan arahan kepada semua mahasiswa. Dan menyuruh mahasiswa berkumpul sesuai Kelompoknya.
"Ay, kita sekelompok" Kata Anis
"Tau darimana nis?" Tanya Aya
"Dikasih tau Adi tadi. Aku, kamu, Adi kita sekelompok" Jelas Anis
"Eh ayo kita kumpul disana" Kata Adi pada Anis dan Aya
"Kelompok kita siapa aja di?" Tanya Aya pada Adi
"Kita 7 orang. Aku, Kamu, Anis, Santosa, Kating 2, dan yang satu Dito anak kelas sebelah. Tapi Dito sama Santosa gak masuk mereka lagi ada lomba katanya" Jelas Adi
"Oh gitu" Jawab Aya
"Mas, ini temen-temen ku" Kata Adi sambil menepuk bahu seseorang"Oke di. Siapa aja yang nggak Dateng?" Katanya sambil membalikkan badan
"Hah, Mas Boy!?." Kata Aya dalam hati. Aya pun terdiam seribu bahasa.
"Oh iya mas, Santosa sama Dito ga masuk. Jadi kita tinggal berlima"Kata Adi pada Mas Boy
"Okai. Cus kita jalan, kita jalan, sesuai peta dari dosen. Tapi sebelum kita jalan berdo'a dulu ya!." Kata mas Boy
Setelah berdo'a kita pun berjalan. Jalannya curam dan licin.
"Curam ya jalannya. Batunya tajam-tajam" Kata Anis
"Hehehe, iya nih nis" Kata ku pada Anis
"Dosen emang milihin kita jalan gini. Biar ngetrip kali" Sahut mas Boy
"Seru kok ginian" Jawab mas Eric teman mas Boy
Saat ingin naik Lumpurnya sangat licin, dan batunya kecil-kecil, dan tempatnya yang miring sekitar 30°, jadi akan sangat mudah terpeleset kalau tidak hati-hati.
"Adi tolongin aku ya" Kata Anis pada Adi
"Aku sekalian di" Kata Aya
"Iya Satu-satu tapi ya" Kata Adi
Saat Adi sedang membantu Anis naik. Tiba-tiba ada tangan yang mengulurkan bantuan pada Aya.
"Ayok" Kata orang itu
Aya pun melihat orang itu, dan ternyata laki-laki yang mengulurkan tangan adalah mas Boy. Aya pun hanya bengong. Dan lebih memilih menunggu Adi saja
"Ay, kok bengong, Ayok ku bantu" Katanya
Aya tak enak hati. Aya pun menerima bantuan dari mas Boy
"Eh iya mas" kata Aya
"Yok, naik pelan-pelan, licin soalnya" Perintah Mas Boy.
"I.. Iya mas" Jawab Aya
Aya pun naik dengan bantuan Boy, ia naik dengan hati-hati karena takut jatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum Letnan
RandomHallo gengs happy reading ya 😊 Jangan lupa follow Ig aku hihihihi @Syamsiyah_14