"Saya senang melihat anak-anak itu tersenyum ketika bersama kalian" Kata Davin sembari duduk di sebelah Aya yang sedang memperhatikan anak-anak, karena tinggal dua hari Aya di kota ini. Aya pun hanya membalas kata-kata Davin dengan tersenyum, tanpa menoleh padanya.
"Terimakasih" Kata Davin
"Untuk?" Tanya Aya
"Sudah membuat mereka tersenyum" Jawabnya
"Sudah kewajiban saya sebagai sesama manusia" Jawab Aya
"Saya duluan ya" Kata Aya hendak meninggalkan Davin
Aya pun pergi kemudian mengemasi peralatan yang sudah tidak di pakai. Kemudian masuk ke ruangan, ia mendapatkan bagian memberikan materi sebentar setelah itu selesai karena memang waktunya sudah selesai.
"Bapak udah berapa lama tidak bertemu pacar?" Tanya Ardimas
"Kebangetan, yang bener masa nanya perihal pribadi gitu" Kata Juis
"Ya maap cuman penasaran aja, kan tentara biasanya lama tugas di luar, terus pacarnya apa kabar hehehe. Maap ya pak, gak usah di jawab deh" Kata Ardimas
"Kebetulan saya belum punya pacar" Kata Davin
"Waduh masa ganteng-ganteng belum punya pacar pak hehe" Kata Ayes
"Belum ada yang cocok" Jawab Davin
"Yes, tau nggak suara buaya?" tanya Aya
"Apaan sih Ay? Ga nyambung" Kata Ayes
Namun dalam hati Davin tau siapa yang di maksud Aya. Pasti dirinya. Setelah sampai satu persatu dari mereka turun. Ketika Aya hendak turun, lengan Aya di tahan oleh Davin.
"Saya mau bicara sama kamu" Kata Davin
"Yaudah Ay, kita duluan ya" Kata Juis sembari meninggalkan Aya berdua dengan Davin
"Apa?" Tanya Aya
"Semua yang terlihat belum tentu sesuai dengan kenyataan" Kata Davin
"Yang kamu lihat hanya ketidak sengajaan, jadi saya harap kamu jagan salah paham" Lanjutnya
"Itu bukan urusan saya pak" Kata Aya
"Cuman itu kan?" Tanya Aya
"Ya" Jawab DavinAya kemudian pergi meninggalkan Davin. Baginya tidak begitu penting penjelasan Davin.
****
"Aya ombaknya indah ya, esok hari terkahir, Cut nak kesini lagi" Kata Cut"Iya, dingin" Kata Aya
"Disini nduk?" Kata Seseorang yang menghampiri Aya, ia mas Crista, datang bersama Diana dan Vino
"Iya mas, lihat pantai" Kata Aya sambil tersenyum
"Besok main-main kesini lagi" Kata Mas Crista
"Insya Allah mas" Kata Aya
Mas Crista juga mengajak Cut mengobrol, menanyakan siapa namanya?, Kemudian darimana asalnya
"Nduk, maafin mas ya, mas udah salah. Kamu sudah dewasa, kamu berhak menentukan pilihanmu sendiri. Maaf kalau perkenalan kamu dengan Vino jadi seperti ini. Maaf ya. Mas sudah nggak punya kata-kata selain kata maaf" Kata Mas Crista sembari menatap Aya sendu
"Nggak ada yang salah kok mas" Jawab Aya tersenyum
"Dan Vino, saya juga minta maaf. Saya tidak tau kalau kamu di jodohkan. Semoga kamu dan Diana dilancarkan, dimudahkan, dan dijadikan pasangan dunia akhirat" Kata Mas Crista
"Aamiin. Saya yang seharusnya minta maaf pada komandan, maafkan saya karena semua kerumitan ini datangnya dari saya, saya yang tidak jujur" Kata Vino
"Yaahh. Ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua" Jawab mas Cristal tersenyum
"Bang, ini teh tariknya" Kata Davin yang tiba-tiba datang dengan membawa 6 cup teh tarik
"Okey kita ngeteh malam ini" Kata mas Crista sambil tertawa
"Mas kapan pindah dari sini?" Tanya Aya di sela-sela ngeteh
"Belum tau" Jawab Mas Crista
"Kamu tau kan, kehidupan tentara itu tidak mudah. Banyak dipisahkan oleh jarak. Namun seberapa jauh jarak, do'a yang tulus akan tetap sampai" Kata mas Crista
"Iya mas. Mas harus sehat terus ya, biar tugasnya lancar" Kata Aya
"Aamiin. Do'ain terus ya. Oh iya, Davin ini mau pindah tugas ke Jogja lho, vino juga iya kayaknya. Ya kan Vin?" Kata mas Crista
"Siap iya" Kata Vino
"Besok Deket sama istrinya hahahah" Kata Mas Crista di sambut tawa
"Mas ada pesen nggak buat Chaterine?" Tanya Aya
"Enggak usahlah, cukup transferan tidak telat saja kalau dia, ga butuh oleh-oleh titipan hehehe" Kata Mas Crista
"Siap" kata Aya sambil tersenyum dan manggut-manggut
"Besok-besok temani Davin keliling Jogja" Kata Mas Crista
"Saya sering kok ke Malioboro, kalau Sabtu Minggu dulu" Kata Davin
"Yahh cuman Malioboro, banyak yang menarik dari Jogja, besok biar diantar Aya jalan-jalan. Iya kan Aya?" Kata Mas Crista
"I.. iya" Kata Aya kaget. Kenapa harus dirinya yang mengantar, toh teman kerjanya juga bisa. Davin melihat Aya kurang nyaman dengan topik pembicaraan ini, ia pun mengalihkan pembicaraan.
"Kalian fix kapan akad?" Tanya Davin pada Vino
"Siap, kalau tidak ada halangan tiga belas hari lagi. Mohon ijin, Mas Crista dan Mas Davin bisa hadir" Kata Vino
"Gampang itu, bisa diatur" Kata Davin
"Cari gandengan dulu, masa setiap kondangan gak ada gandengan gimana sih" Ledek mas Crista
"Siap bos siap" Kata Davin
Ketika melihat Davin mengobrol dengan mas Crista, Aya seperti melihat sosok lain dari dalam diri Davin. Ia tidak terlalu kaku, dan dingin. Mungkin karena mereka sudah dekat hehehe...
To be continue
Gimana nih gengs ceritanya?
Kasih pendapat kalian dong hihihi
Semoga suka ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum Letnan
LosoweHallo gengs happy reading ya 😊 Jangan lupa follow Ig aku hihihihi @Syamsiyah_14