Part #36

509 39 0
                                    

Setelah kurang lebih 5 jam perjalanan mereka. Akhirnya sampai di kota malang, di masjid Jami'

"Masyaa Allah" Kata Aya

"Bagus kan" Kata Davin tersenyum

"Iya" Kata Aya

"Ayo, masuk" Kata Davin

Mereka pun masuk ke dalam, sudah hadir banyak orang disana, dari keluarga Vino maupun Diana. Nampak ada mbak Ane, istri mas Crista.

"Sini sama mbak" Kata Mbak Ane

"Mbak, lama nggak ketemu" Peluk Aya

"Uluh uluh cantik banget" Kata Mbak Ane

"Mbak jangan gitu, malu" Kata Aya

Selang 5 menit akad dimulai. Vino menjabat tangan seseorang di hadapannya. Hanya dengan satu tarikan nafas ia berhasil mengucapkan ijab Qabul

"Bismillahirrahmanirrahim, La Illaha Illa Allah, Allahuma Solli A'la Sayiddina Muhammad. Saya terima nikah dan kawinnya Hafiza Hardiana Malik binti Suhud Malik dengan maskawin seperangkat alat sholat dan uang sebesar 45 Juta rupiah di bayar tunai" Kata Vino

"SAH!" Kata Penghulu dan saksi

"Baarakallahu laka wa baarakaa alaika wa jamaa bainakumaa fii khoir” Batin Aya

*******

"Mbak, mbak disini kan sampai resepsi besok?" tanya Diana

"Aku gak bawa ganti mbak. Aku juga nebeng pak Davin" Kata Aya sambil tersenyum

"Pak Davin, bapak disini aja sampai besok. Biar mbak Aya di sini" Rengek Diana

"Gimana ya?" Kata Davin bingung

"Ya pak ya, saya mohon. Nanti mbak Aya bisa pakai baju saya, pak Davin ganti pakai pakian mas Vino" Kata Diana memohon

"Iya deh iya" Kata Davin

"Beneran ya pak, terimakasih pak" Kata Diana sumringah

Rumah Diana terlihat penuh oleh sanak saudaranya yang menginap. Davin mengajak Aya untuk menginap di hotel saja karena tak enak dengan keluarga Diana dan Vino. Aya dan Davin hanya meminjam pakaian ganti saja.

"Besok pak Davin dan mbak Aya kesini pagi ya" Kata Diana

Aya hanya mengacungkan jempol

****
"Mbak, dua kamar ya" Kata Aya

"Baik kak, tunggu sebentar"

"Kamarnya sebelahan aja mbak" Kata Vino

"Totalnya $$$$$ kak"

Aya pun memberikan beberapa lembar uang. Kemudian mereka menuju kamar masing-masing untuk istirahat.

****
Pukul 06.00 Davin dan Aya menuju tempat resepsi. Ya, resepsi memang di laksanakan pukul 08.00, namun karena Aya harus make up dulu atas permintaan Diana makanya mereka harus berangkat pagi hihihi

Aya mengenakan setelan kebaya berwarna hijau tosca senada dengan hijabnya, serta kombinasi dengan bawahannya. Resepsi sudah dari pukul 08.00 pagi, dan sekarang jam menunjukkan pukul 10.00. Agak sedikit pegal sebenernya kaki Aya namun, ia merasa tidak enak dengan Diana.

"Makan dulu" Kata Davin sembari memberikan semangkuk kecil bakso

"Terimakasih" kata Aya

"Kalau capek istirahat" Kata Davin

Aya pun hanya tersenyum kemudian menunduk

"Nanti langsung pulang atau mau istirahat di hotel dulu?" tanya Davin

"Ngikut aja, kalau bapak capek, istirahat dulu aja" Kata Aya

"Dek" Panggil mbak Ane

"Gimana mbak" Kata Aya sembari tersenyum, kemudian mbak ane duduk di sebelah Aya

"Gimana kamu, lancar kuliahnya?" Tanya Mbak Ane

"Alhamdulillah mbak. Mbak makin cantik deh sekarang, apa rahasianya?" Tanya Mbak ane

"Ih bisa aja. Udah ada pacar?" Kata Mbak Ane

"Ngeledek lagi, belom" Kata Aya tertawa

"Cocok lho kamu sama Om Davin" Kata Mbak ane sambil tertawa

Davin pun kaget mendengar kalimat mbak Ane, kemudian ia melihat Aya. Aya pun menunduk karena malu

"Mbak udah ngucapin?" Tanya Aya

"Belum. Mau sekarang?" Tanya Mbak Ane

"Boleh" Kata Aya

Mereka pun naik ke atas panggung untuk memberikan ucapan selamat pada Vino dan Diana

"Baarakallahu laka wa baarakaa alaika wa jamaa bainakumaa fii khoir bro, selamat ya" Kata Davin sembari memeluk Vino

"Selamat ya mas mbak, semoga pernikahannya selalu diberkahi Allah, diberikan keturunan yang Sholeh Sholehah, sakinah mawadah warohmah" Kata Aya

"Aamiin" Kata Vino dan Diana

"Makasih ya mbak Aya dan Om Davin" Kata Diana

Tak berapa lama Aya dan Davin ijin untuk pulang agar tidak kemalaman. Perjalanan pulang sepertinya lebih lama, karena jalanan cukup padat. Mungkin karena kecapekan Aya tertidur pulas. Davin memberikan selimut pada Aya karena Aya menyalakan aca cukup kencang.

*****
"Astagfirullahaladzim, maaf pak saya ketiduran" Kata Aya sembari mengucek matanya, ia lupa bahwa tadi Aya memakai bulu mata dan belum di lepas. Alhasil ada beberapa bulu yang masuk ke dalam mata Aya. Aya kemudian membersihkan bulu matanya, namun karena kurang hati-hati matanya menjadi merah.

"Mata kamu merah" Kata Davin

"B.. Beneran pak?" Kata Aya, emang sih matanya agak sedikit ganjal dan nggak enak. Davin menyuruh Aya untuk mengaca dan benar saya mata Aya merah. Davin pun memberhentikan mobilnya di depan mini market.

"Kok berhenti pak?" Tanya Aya

"Beli tetes mata dulu" Kata Davin

"Yaudah Aya aja yang turun, bapak disini aja" Kata Aya

Aya kemudian turun, ia membeli pembersih make up, tetes mata, camilan dan minuman, karena ada tukang bakso di sebelah mini market Aya menawari Davin untuk makan bakso

"Bapak belum makan kan?, Mau bakso?" Tanya Aya

"Boleh, baksonya ditambahin ya" Kata Davin

"Iya" Kata Aya

Setelah melahap bakso mereka pun melanjutkan perjalanan pulang. Dijalan beberapa kali Aya mengajak ngobrol Davin, agar Davin tetap konsentrasi dan tidak mengantuk. Serta memutar radio frambos. Setelah 2 jam perjalanan mereka sudah memasuki kota Jogja. Tak lama kemudian mereka pun sampai dirumah Aya. Setelah mengantarkan Aya Davin pulang.

*****
Sudah 2 bulan semenjak pernikahan Vino dan Diana. Selama itu pula Aya sudah tidak lagi berkomunikasi dengan Davin, entah mengapa. Sebenarnya Aya bertanya-tanya namun ia memilih untuk diam. Apakah iya laki-laki itu pindah tugas?, Apa iya laki-laki itu sudah menikah?, Atau sudah punya kekasih?. Aahh sudahlah.

Hingga tak terasa sudah satu tahun Aya dan Davin tidak berkomunikasi lagi. Dan tak terasa Aya sudah semester tujuh, tinggal sebentar lagi.

Assalamu'alaikum LetnanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang