Part #45

553 41 0
                                    

"Cintai aku karena Allah, maka aku akan mencintaimu karena Allah" SN
.
.
.
.
.

Hari ini Aya ada janjian dengan Ifah di sebuah rumah makan geprek. Tak disangka Aya bertemu dengan Davin yang sedang makan siang bersama seorang perempuan.

"Paaa Pak Davin" ucap Aya

"Eh Aya, sini join" Ucap Davin

"Eee enggak pak, saya ada janjian sama temen" Ucap Aya

"Adi?" Tanya Davin sembari makan

"Bukan, Ifah. Mari pak, mbak, Assalamu'alaikum" Ucap Aya. Sikap Davin terlihat dingin, hal itulah yang membuat Aya untuk segera pergi. Padahal hari pernikahan mereka semakin dekat.

"Wa'alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh" Jawab Davin

Aya bertemu Ifah untuk membicarakan ekstrakurikuler yang mereka ajar. Ifah bercerita pula bahwa Davin banyak bertanya mengenai Aya pada dirinya. Banyak hal mereka ceritakan dan mereka bahas. Pukul 14:00 Aya dan Ifah berniat untuk pulang, karena Ifah ada kelas nanti jam 15:00. Aya masih melihat Davin ada di meja itu, ia sendiri dan sedang merokok.

"Dasar, full of shit" Batin Aya

"Kok pak Davin belum pulang mbak?" Tanya Ifah

"Tadi sih makan sama perempuan, tapi nggak tau" Ucap Aya

"Perempuan?" Tanya Ifah kaget

"Huum" Ucap Aya

Mereka pun berjalan melewati Davin. Aya menyapa Davin

"Pak Davin belum pulang?" Tanya Aya

"Belum nunggu temen" Ucapnya cuek

"Udah sholat?" Tanya Aya

"Udah" Katanya

"Yaudah, kalau gitu saya duluan ya pak. Assalamu'alaikum" Ucap Aya

"Wa'alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh" Ucap Davin

Aya dan Ifah pun berjalan menuju parkiran

"Kok pak Davin rada aneh ya mbak?" Tanya Ifah

"I think so" Ucap Aya

"Nggak lagi marahan kan mbak?" Tanya Ifah

"Enggak sih sejauh ini" Ucap Aya

Mereka pun pulang menuju rumah masing-masing.

******
Hari ini mereka berencana untuk check-in undangan.

Dari : Muhammad Ardavin Ariqin
Saya tidak bisa jemput

Aya :
Saya bisa berangkat sendiri

Aya berangkat menuju tempat cetak undangan. Dan sesampainya ia disana ternyata Davin belum datang. Aya berbincang-bincang dengan Pegawai disana untuk membicarakan mengenai souvenir sekalian. Setelah 20 menit Aya menunggu akhirnya Davin datang.

"Pak, ada ide buat sovenirnya mau apa?" Tanya Aya

"Ngikut aja" Ucap Davin

"Emm.... Kalau satu kotak gini gimana?, Isinya mug dan mangkuk" ucap Aya

"Ya" Ucap Davin sembari memainkan ponselnya serta belum melepas kacamata

"Mbak, sovenirnya diobrolin sama pak Davin aja ya. Saya ada keperluan" Ucap Aya sembari berdiri

"Kalau gitu saya ke dalam sebentar kak, untuk mengambil sample yang lain" Ucap pegawai tersebut

Pegawai tersebut telah pergi, dan Aya pun berjalan untuk pergi.

Assalamu'alaikum LetnanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang