Coba deh gaes, puter lagu yg ada di mulmed :)
ENDING
______________
"Aku lelah, izinkan aku menutup mataku, ya?"
______
Melihat kondisi Rafa yang semakin memberat, dengan cepat Rain membangunkan semua orang yang ada di ruangan tersebut. Memberitahukan bahwa Rafa sedang tidak baik-baik saja.
"El, gue mohon bertahan!"
Suara isak tangis semakin memenuhi ruangan bernuansa serba putih tersebut.
"Rafa, Rafa sadar, Nak. Ini Papa! Kamu harus kuat, kamu harus bertahan!"
Sorot tatapan Rafa beralih menatap ke arah Dimas. Helaan napasnya terasa semakin begitu memberat, seolah ada sebuah batu besar yang menghimpit dadanya.
"P-Papa," lirihnya dengan cairan hangat yang semakin bercucuran dari ekor matanya.
"S-sakit, Rafa gak kuat."
Rain menggenggam tangan Rafa dengan begitu erat. Berharap hal itu dapat sedikit mengurangi rasa sakit yang di deritanya.
Air matanya sudah tak bisa lagi ia tahan. Saling susul menyusul membasahi wajahnya yang nampak dihiasi ekspresi khawatir yang bercampur dengan sebuah rasa ketakutan yang sangat besar.
"El, lo harus bertahan. Please El, bertahan." Rain terisak pilu. Melihat kondisi Rafa yang kian semakin melemah.
"Lo harus sembuh El, gue mohon bertahan ... jangan tinggalin gue, El."
Rafa menatapnya dengan tatapan sayu. Kedua sudut bibirnya terangkat - menampilkan sebuah senyuman yang ia paksakan untuk menenangkan gadisnya itu.
Tangannya melepaskan genggaman Rain. Mengusap air mata yang ada pada wajah gadis itu, kemudian mengelus kepalanya dengan lembut dan penuh kasih sayang.
Rafa menyesal, ia pernah menyakiti perasaan Rain dengan menerima perjodohannya dengan Qinan malam itu. Ia tau, Rain pasti terluka. Oleh karena itu, ia ingin menebus kesalahannya.
Rain adalah dunianya. Dan ia tak akan pernah membiarkan dunianya itu mati. Dunianya harus tetap hidup, ada atau tidak adanya ia. Rain harus tetap bertahan.
"R-Rain ... dengerin gue, ya?" Rafa kembali mengusap air mata Rain yang kembali bercucuran.
"Lo harus tetap bertahan. Harus tetap jadi orang yang tegar, dan kuat. Sama seperti hujan. Ada gak adanya gue, lo harus tetap bertahan."
Rain menggeleng kuat. Membuat air matanya kembali bercucuran.
"Enggak! Lo udah janji sama gue, El. Lo gak akan pernah ninggalin gue. Jadi gue mohon, please bertahan El. Lo harus kuat ... gue mohon El. Jangan tinggalin gue."
Rafa menggeleng lirih. "Gue gak akan kemana-mana, Rain. Gue akan tetap bersama lo, akan selalu jagain lo. Gue cuma mau melepas semua rasa sakit ini. Gue gak akan ninggalin lo."
Helaan napas Rafa kembali memberat. Menarik dan menghembuskan napasnya dengan susah payah. Dengan air mata yang kian semakin bercucuran dari ekor matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainie ( END )
Teen FictionIzinkan aku bahagia, Tuhan. ________ Mengapa, Tuhan seolah tak mengizinkanku untuk merasakan kebahagiaan? Mengapa, Dia menakdirkan skenario hidup yang begitu rumit, bagi dunia kecilku? Tak bisakah, Tuhan membiarkanku bahagia, lebih lama lagi? Aku ha...