Bab I "Aishwarya"

6.1K 331 49
                                    

Warning banyak Typo!

Happy Reading...

Semoga suka sama ceritanya yaaah.....

************

*

*

*

Terlahir kaya adalah keberuntungan yang diinginan semua orang di dunia. Salah satu orang beruntung itu bernama Anila Aishwarya Jayakara. Anila berarti angin. Penyejuk kehidupan terutama untuk keluarga Jayakara. Anak tunggal satu-satunya membentuk sifat manja dalam diri Anila. Semua terpenuhi sebelum Anila memintanya. Seperti namanya Aishwarya berarti Kaya dan sejahtera. Ya, keluarganya memiliki perusahan market terbesar di Jakarta. Untuk meminta hal apapun adalah hal mudah baginya.

Tok.. tok....

"Maaf Nona sarapannya sudah siap," ucap pelayan dari balik pintu.

Belum ada suara apapun Pelayanan bernama Susi mencoba masuk ke kamar. Kamar yang dibalut dengan nuasa pink. Didalam Kamar terbagi menjadi ruang tidur, kamar mandi dan ruang khusus tempat segala koleksi fashion. Susi dan anak majikannya ini tidak beda jauh hanya dua tahun lebih muda darinya.

"Non.. bangun sudah siang. Sudah jam tujuh, Non ngak berangkat kuliah?" Menepuk punggung Nonanya pelan. Hanya terdengar suara lenguhan pelan.

"Non, nanti kesiangan berangkat kuliahnya kalau ngak bangun sekarang."

Karna belum juga bangun, Susi memberanikan diri mengeluarkan jurus andalannya. Walaupun sudah pasti dia akan menjadi pelampisan amarah anak majikannya ini. Buru-buru Susi membuka horden membiarkan sinar matahari masuk.

"AAAAA.. cek.. cek 123... oke kita mulai!" Memegang tenggorakan menyesuaikan nada suara yang akan ia keluarkan.

"Non Anilaaaaaaaaa......BANGUN.....KEBAKARAN.....TOLONG......TOLONG.....!!!!" teriak Susi membuat Anila langsung terbangun. Matanya membulat.

"Kebakaran? Dimana?" Mengedarkan pandangannya keseluruh ruang kamarnya. Panik.

"Rumah kebakaran Mba Uus? Ayo cepat telpon pemadam kebakaran dong jangan diem aja!"

"Iyah karena terlalu panas terbakar sinar matahari."

"Iiiiih MBBAAA UUUUUUS...kok gitu sih. Ngak lucu tau!" teriak Anila melempar bantal. Susi sudah bersiap menghindar sambil menutup telingga dengan kedua tangannya.

"Kalau ngak cara gini gimana Non ngak mau bangun. Udah jam tujuh loh! Non, ngak berangkat kuliah?"

"Huaaah.... jam tujuh! kenapa baru bangunin gue?" Beranjak dari tempat tidurnya. Berlari kearah kamar mandi. Susi yang melihatnya hanya mengeleng melihat kelakuan Anila. Belum sempat Susi membuka knop pintu keluar kamar teriakan Anila terdengar kembali.

"MBAA UUS TOLONGIN GUEEEE!!!"

"Kenapa Non?" tanya Susi khawatir dibalik pintu setelah buru berlari kearah kamar mandi.

"Air hangatnya mati ngak nyala ini. Gue harus gimana?" rengek Anila.

"Kirain saya ada apa. Yasudah, tinggal pake air biasa aja Non. Udah siang nanti nambah telat ke kampusnya gimana?"

"Gue ngak bisa mandi air dingin. Pokoknya air hangat!" teriak Anila yang masih didalam kamar mandi.

"Yasudah, Non, pindah aja mandinya di kamar mandi lain."

JAMANIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang