BAB XXVII PANCAWARA : "ANDHAR"

435 54 2
                                    

Up lagi! 😊

Siapkan otak kalian untuk ikut memecahkan teka-teki bersama Anila dan Mada.

JANGAN PELIT VOTE AND COMMENT

KALAU KALIAN MELIHAT, MEMBACA ADA CERITA LAIN SAMA DENGAN CERITAKU INI. TOLONG KASIH TAU AKU!

INI CERITA HASIL IMAJINASI, RISET SEJARAH DAN ILMU GEOGRAFI TERTUANG DALAM KARYA TULISKU INI.

SELAMAT MEMBACAA....

******************
Matanya membulat, tangannya gemetar di atas paha, menggigit bibir bawahnya menahan tangis. Tangan Mada bergerak menggenggam punggung Anila. Menguatkan.

"Semuanya sudah berakhir tidak ada jalan pulang, Mada," rintih Anila bibirnya gemetar. Air mata Anila mengalir, menunduk tangan meremas pakaian meluapkan kekecewaannya.

"Tenanglah anakku, ini belum berakhir ada satu hal yang bisa menjadi petunjuk." Resi beranjak masuk ke dalam rumah, kembali membawa beberapa gulungan kitab lontar. Total terhitung berjumlah lima kitab yaitu Darmasastra, Ing Jalanidhi, Ngandel, Aswana dan terakhir Jawa diletakkan berjejer di atas meja. "Semua kitab ini ditulis oleh penulis yang sama, Mpu Rancag. Saya menemukan dalam suatu pertapaan," terang Resi.

Anila menghapus air mata, melepaskan kain ikat milik Mada pada pergelangan tangannya. "Apakah Resi mengenal simbol ini? Adakah simbol ini di ketiga kitab milik Resi?" tanya Anila penuh harap.

 "Apakah Resi mengenal simbol ini? Adakah simbol ini di ketiga kitab milik Resi?" tanya Anila penuh harap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Photo by editing Mazah Dei. Do not copy)

"Bukankah ini akar pohon asem jawa. Mada pasti tahu itu, akan tetapi tidak ada satupun dari kitab Mpu Rancag Aswana, Ngandel dan Jawa terdapat simbol ini."

"Dalam kitab Darmasastra dan Ing Jalanidhi terdapat simbol sama seperti kain ikat ini. Simbol ini muncul dalam mimpi bagai petunjuk dan saling berhubungan." Anila mencoba membuka lembaran lontar kitab Darmasastra dijejer bersama kitab Ing Jalanidhi dimana simbol itu berada.

Resi mulai membaca satu baris pada lembar pertama pada kitab Darmasastra sebelum berganti kitab Ing Jalanidhi lalu menutupnya kembali. "Terdapat persamaan semuanya membahas berhubungan membahas alam, air dan semua penciptaan tuhan."

Anila teringat saat pertama membahas simbol bersama Drabha jika musim hujan terjadi lima bulan lagi. Apakah ada hubungannya dari kelima kitab ini? Semua begitu acak dalam pikiran Anila? Rangkaian puzzle yang terkuak satu persatu tapi bingung ditempat mana harus dipasang.

Ruang jatuh hening, semua berpikir mendalam. Jari Mada mengelus dagu, perhatiannya beralih pada sampul setiap judul kitab yang berjejer di atas meja. Ukiran wayang pada setiap sudut kiri bawah, Anila seakan tidak asing.

"Ini seperti..." ucap Mada, tangan meraih kelima kitab itu lebih dekat. Mata Mada fokus pada ukiran wayang yang terdapat pada setiap kitab. Jari telunjuk bergerak lurus melewati setiap ukiran kitab. "Bukannya ini Pancawara?" tanya Mada. Matanya membulat antusias menatap Resi.

JAMANIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang