Sebelas

14.3K 938 55
                                    

Happy Reading and Enjoy~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading and Enjoy~

Arthur terdiam menatap wanita  cantik yang berdiri di dalam apartemennya, di gendongannya ada Nathalie yang terlelap.

''Mom,'' sapanya pelan. Tidak percaya bahwa ibunya akan mengunjunginya tanpa memberitahu terlebih dahulu.

Sementara Clara menatap anaknya dengan senyuman, tetapi dahi wanita itu berkerut. Menatap bingung ke arah wanita yang berada dalam gendongan Arthur—atau lebih tepatnya mencoba mengenali siapakah wanita itu.

Kepalanya bergerak untuk memerintahkan Arthur membawa Nathalie ke dalam kamar terlebih dahulu.

Arthur menelusuri ruangan apartemen dengan matanya, memeriksa apakah ayahnya ikut atau tidak. Rasanya mustahil jika ayahnya membiarkan ibunya pergi mengunjunginya tanpa dikawal. Dengan sikap posessif yang mengerikan itu, Lucas pasti datang juga ke kediamannya.

Setelah membaringkan Nathalie, Arthur tidak langsung beranjak. Lelaki itu terdiam beberapa saat untuk memastikan bahwa Nathalie tidak terbangun. Gadis itu hanya menggerakkan tubuhnya pelan, lalu kembali pada tidurnya yang lelap.

Arthur langsung menghampiri Clara yang kini duduk di atas sofanya. ''Bagaimana kabarmu, mom?'' tanyanya sembari mencium kedua pipi Clara.

''Sangat baik.'' Clara tersenyum, menatap sayang ke arah Arthur.

''Kau sudah lama tidak meneleponku, aku bahkan tidak tahu kabarmu belakangan hari ini. Aku pikir kau mungkin sibuk bekerja, tetapi sepertinya ada yang beda di sini.''

Clara menatap anaknya dengan pandangan menggoda ke arah kamar Arthur, tempat ia membaringkan Nathalie.

Arthur mendesah, siapapun di antara Ara dan dokter Irene pasti ada yang melaporkannya pada Lucas.

''Maafkan aku, Mom. Aku memang sibuk bekerja, tapi aku tidak akan melupakanmu. Aku bahkan baru pulang dan menjemputnya.''

Senyum Clara melebar. ''Apakah dia calon menantuku?''

''Ya Tuhan, tidak.'' Arthur terkekeh salah tingkah. Lelaki itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

''Biarkan aku membuatkanmu minuman dan bisa bersantai untuk melepas lelah di sini, Mom. Tolong jangan bebani pikiranmu dengan hal-hal seperti itu.''

Baru saja ia hendak berdiri, Clara mencegahnya.

''Aku tidak merasa terbebani dengan memikirkan hal itu, dan aku tidak lelah sama sekali, biarkan aku mengetahui siapa wanita cantik itu.''

Salah satu sifat ibunya yang mengerikan adalah kekeras kepalaannya. Sekuat apapun Arthur menolak, Clara pasti memaksanya lebih kuat.

''Dimana dad?'' Ia hanya mencoba mengalihkan pembicaraan.

''Sedang tertidur di kamar tamu. Hei, jangan mencoba mengalihkanku, kau tau itu tidak akan berhasil, Sayang.''

Arthur tertawa kecil, lalu mendesah secara berlebihan.

Slave BirdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang