Sembilan Belas

11K 841 104
                                    

Happy Reading and Enjoy~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading and Enjoy~

Arthur langsung berpaling, memerintah dengan ketegasan yang ia sendiri tidak yakin mampu dilakukannya. Mengingat Nathalie saat ini berada di cengkeraman Tom.

"Pegang dia erat-erat, dia juga belum mati! Ikat dia di salah satu sel kita."

Kini tatapannya beralih pada Tom yang tersenyum miring. Syukurlah rantai yang mengikat kaki dan tangan Tom belum dilepaskan. Arthur mengepalkan kedua tangannya saat melihat Tom mendekat dan menjilat pergelangan kaki Nathalie yang di pegangnya.

Nathalie sendiri menutup mulutnya dengan kedua tangan. Gadis itu menatap takut-takut ke arah Arthur, ingin meminta bantuan.

Arthur terkekeh. "Ambil saja dia, aku tak membutuhkannya lagi." Senyumnya terukir sinis. "Lagipula apa yang bisa kau lakukan dengan dua tangan yang terikat itu? Kau tetap tidak bisa membawa Nathalie pergi."

Kedua mata Nathalie berkaca-kaca, menatap Arthur dengan bibir mengerucut. Ia ingin melihat cara Nathalie melepaskan dirinya sendiri. Wanita itu harus belajar mandiri, ia tidak mau Nathalie bergantung padanya dan tidak bisa melakukan apa pun.

"Aku tidak butuh gadis yang membawa malapetaka bagiku. Ambil dia, aku tidak akan menghalangi kisah cinta kalian yang menakjubkan itu."

Kedua mata Tom berbinar. "Kalau begitu, berikan aku pisau atau benda tajam lainnya. Aku akan membunuhnya, tapi sebagai gantinya kau lepaskan aku."

Arthur melipat kedua tangannya. "Untuk apa aku memberimu benda tajam? Minumkan saja dia obat yang kau minum sebelumnya."

Tom terdiam, seolah-olah lelaki itu berpikir. "Itu bukan obat."

"Jadi benda apa itu?" Arthur berjalan mendekat ke dalam sel.

Pikiran Tom pasti tidak stabil, lelaki itu mampu membeberkan hal-hal yang seharusnya haram untuk diberitahu dengan musuh. Arthur sering menemui penghuni bawah memakai pil ini, tetapi ia belum pernah melihat bentuknya.

Mungkin saja Tom menyimpan beberapa pil untuk berjaga-jaga di keadaan mendesak lainnya.

"Aku juga tidak tahu, jangan mendekat! Aku akan membunuh wanita ini sekarang kalau kau berjalan selangkah lagi!"

Arthur mengangkat kedua bahunya, acuh tak acuh. "Apa kau tidak mau kuselamatkan? Aku masuk untuk membuka ikatan tangan dan kakimu. Aku akan melepaskan mu dengan beberapa syarat."

Tom menarik kaki Nathalie hingga gadis itu terjatuh. "Apa itu syaratnya? Jangan membohongiku, aku tau kau ingin mengambilnya."

"Sama sekali tidak. Baiklah, untuk membuatmu percaya. Aku akan mengikatnya untuk menggantikanmu, bagaimana?"

Mata Nathalie terbelalak. Arthur bahkan bisa membaca tulisan yang tergambar di pikiran gadis itu. Ia tidak ingin menatap Nathalie, biar saja! Salah gadis itu mengapa masuk ke dalam sel. Lagipula, ia memang ingin sedikit bermain-main. Reaksi Nathalie seperti anak kecil yang merajuk, jika ia menikahi gadis itu mungkin ia tidak perlu anak lagi.

Slave BirdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang