Lima puluh enam

6.5K 456 12
                                    

Happy reading and enjoy~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading and enjoy~

Taman itu selalu ramai dengan pengunjung, para tetangga yang duduk bergosip juga banyak. Karena Willy memiliki wajah yang tampan, kebanyakan dari pembelinya berjenis kelamin wanita. Lelaki itu tampak asyik berbincang dengan beberapa wanita yang sudah berumur. Arthur tidak bisa menahan emosinya, ia jarang kehilangan kendali seperti ini.

Tanpa memedulikan orang-orang yang berada di sekitar, ia menarik kerah kemeja Willy dan melayangkan satu pukulan di pipi lelaki itu. Beberapa orang yang berada di sana langsung berteriak. Mereka sibuk berlari untuk memanggil lelaki lain agar bisa menengahi perkelahian antara Arthur dan Willy.

"Bangsat! Seharusnya aku sadar bahwa kau mata-mata yang dikirim Neve."

Melihat wajah Willy yang seolah-olah mengatakan dari mana ia tahu, membuat Arthurlah semakin marah. Ia melayangkan tinjunya berulang kali. Darah segar mengalir dari hidup dan bibir Willy yang terkoyak. Orang-orang mulai berkerumun dan para lelaki menarik tubuh Arthur menjauh.

"Aku tidak ingin melihatmu berada di samping Nathalie. Jika aku melihatmu masih mendekati Nathalie, aku akan membunuhmu saat itu juga."

Willy tidak menjawab, tidak juga membalas. Lelaki itu tampak pasrah pada perlakuan Arthur. Meski tidak bisa dipungkiri bahwa ia menyukai Nathalie, sedari awal caranya memang salah.

"Apa kau tahu siapa yang menabrak Nathalie? Neve! Dia yang membuat Nathalie hampir mati, apa kau juga yang membantu Feronica melarikan diri dan keluar dari desa ini?"

Seorang wanita datang dan menjerit saat melihat Arthur di atas tubuh Willy sembari menarik kemeja lelaki itu. Willy yang hanya diam saja tidak melawan membuat lelaki itu tampak kasihan.

"A-apa yang kalian lakukan! Cepat pisahkan mereka berdua."

Arthur melayangkan tatapan tajam ke arah sekitarnya. Aura yang mencekam membuat orang lain yang berada di sana memilih mundur, tidak ingin ikut campur.

Willy menggeleng. "Aku memang suruhan Neve, tapi aku tidak ada niatan jahat padanya. Aku tu ... Uhuk tulus mencintainya."

Arthur tertawa sinis. "Melucukan sekali melihatmu mengatakan cinta. Orang yang kay cintai sekarang sekarat karena perbuatan atasanmu. Jika memang kau merasa bersalah, jika memang kau merasa benar-benar cinta, kau tidak mungkin ikut andil dalam pembunuhan Nathalie!"

Suara Arthur menggelegar saat mengatakannya. Lelaki itu ikut menyalurkan emosi pada orang-orang yang menonton pertunjukan mereka.

Dengan susah payah Willy mencoba untuk berbicara. "Aku tidak ingin membunuh Nathalie."

"Brengsek, tanpa sadar kau juga membunuh Nathalie! Kau yang memberi tahu keberadaan ku padanya, kan?"

Tepat sekali. Benang tersambung. Neve sudah memperkirakan hal ini akan terjadi. Jika Arthur datang hari itu, maka mereka akan menikah. Sayangnya Arthur malah pergi ke tempat Nathalie dan keberadaan Arthur diberitahu pada Neve. Sehingga membuat wanita itu menjalankan aksinya dengan menggunakan Feronica sebagai kambing hitam untuk mencelakakan Nathalie.

Slave BirdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang