Empat puluh enam

7K 505 22
                                    

Happy reading and enjoy~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading and enjoy~

Nathalie terbangun dengan mata sembab. Sibuk menangisi Arthur yang sama sekali tidak membalas pesannya. Ia akan menunggu satu hari lagi, mungkin lelaki itu memang sibuk sehingga tidak melihat pesannya yang terkirim.

Willy akan mengundangnya ke taman bunga lelaki itu. Taman bunga yang dipenuhi dengan bunga anggrek. Selama dua tahun ini Nathalie banyak belajar membuat kue dari Margaret. Hampir setiap hari ia membuat kue dan membagikannya untuk anak-anak yang kala itu bermain di rumahnya.

Meski Margaret sendiri sangat menentang kehadiran mereka. Nathalie suka pada celoteh anak-anak, membuatnya merasa terhibur dan merasa punya teman. Terkadang, ia juga membiarkan mereka menginap di rumahnya. Walaupun ia sedikit kewalahan saat melihat mereka berlari-lari di rumahnya, tapi itu tidak buruk.

Sebentar lagi Margaret akan datang. Wanita itu bekerja dengan Nathalie untuk mengurus rumah kaca yang didirikannya. Ia membuat rumah kaca untuk menanam dan merawat bunga-bunga. Seperti keinginannya yang dulu, ia menjual bunga-bunga itu.

Sebelum itu, ia ingin menyelesaikan lukisannya terlebih dahulu. Ia sudah selesai melukis sampai dirinya tiba di desa ini. Arthur benar-benar sudah menyiapkan segalanya. Lelaki itu bahkan membuatkanya studio di dalam rumah ini. Itu semua sangat membantu.

Studio dengan pemandangan yang mengarah ke hamparan bunga-bunga yang indah. Aroma manis dari bunga-bunga itu membuat hatinya tenang. Ia menutup mata, mencoba meresapi semilir angin yang menyapa rambutnya.

Bel rumahnya berbunyi berulang kali, mengganggu konsentrasinya. Nathalie segera melihat siapa yang pagi ini membuat kurusuhan di rumahnnya. Biasanya anak-anak yang meminta sarapan, tapi kali ini mengapa berbeda? Para tetangganya berkerumun di depan pintu rumahnya.

Dahinya berkerut. Heran melihat kehebohan apa yang akan terjadi nanti. Melihat Nathalie, mereka langsung tersenyum menggoda.

"Ah, biarkan aku yang bicara padanya. Kudengar kau akan menikah dengan Willy."

Olivia menyikut seseorang yang berbicara dengan spontan itu. "Bukan seperti itu. Maaf, Nathalie, kedatangan kami ke sini ... ah, kau jangan menyenggolku seperti itu. Aku bisa jatuh."

"Apakah kalian akan membuat pesta yang besar."

"Hei, diamlah. Willy bahkan belum melamarnya."

"Benarkah ... minggir kubilang!"

Situasi apa ini? Ia merasa heran dengan para tetangganya yang terlalu aktif. Tapi ia sama sekali tidak merasa terganggu. Dengan ketenangannya yang seperti biasa, Nathalie tersenyum manis. Membuat tetangganya yang sudah berumur itu langsung terdiam, menikmati manisnya senyumannya.

"Silahkan masuk, kalian pasti letih jika terus berada di sana."

"Ah, benar sekali. Kami kesini sebenarnya ingin ... hm, wangi apa ini?"

Slave BirdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang