Happy Reading and Enjoy~Arthur mengangkat alisnya sebelah, sedikit gugup melihat Ara yang menajamkan pandangannya.
''Gadis yang di dapat di tengah jalan? Jangan pikir aku tidak tahu siapa dia, kau lupa Alex punya kegemaran yang sama denganmu?''
''Baiklah, baiklah.'' Arthur menggenggam kedua bahu Ara, mendorongnya masuk ke kamar.
''Aku memang tidak pernah bisa membohongimu. Dia budak yang kubeli dari klub, kuyakin Alex juga tahu.''
''Kau tidak biasanya beli budak apalagi memeliharanya. Jangan bilang karena masalah itu.''
Arthur menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
''Tentu saja bukan. Aku hanya butuh barang untuk bermain-main. Akhir-akhir ini aku sedikit bekerja keras karena masalah Allard dan aku butuh sesuatu yang bisa membuat pikiranku segar.''
Ara mengibaskan tangannya ke udara. ''Terserah padamu, tapi bukankah dia terlihat seperti ....''
Ara mengetuk-ngetuk dagunya, ia pernah melihat wajah budak ini, tetapi siapa dan dimana. Wajahnya serasa tidak asing.
''Siapa namanya?''
''Nathalie Alanna, tapi itu nama yang kudapat setelah membelinya. Aku tidak tahu siapa nama aslinya sebelum menjadi budak. Apa menurutmu dia dari keluarga terpandang?''
Ara mendekat sementara Nathalie langsung beringsut mundur dengan tubuh bergetar, gadis itu menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Matanya mengintip untuk meminta perlindungan dari Arthur. Seolah-olah Nathalie berkata—kau bilang akan melindungiku, kenapa sekarang kau hanya diam saja ketika ada orang yang menggangguku— melalui matanya.
Arthur mengulum senyum, entah mengapa merasa sedikit senang melihat Nathalie menggantungkan diri padanya. Itu pertanda Nathalie mempercayainya. Arthur bahkan menahan diri untuk tidak membawa gadis itu masuk ke dalam pelukannya sekarang juga.
Alih-alih memeluk, Arthur hanya duduk di pinggir ranjang. Mengusap kepala Nathalie lembut.
''Namanya Ara, dia orang yang baik, jangan takut padanya. Tidak apa-apa, aku ada di sini.''
Ara mengernyitkan dahinya. Merasa asing mendengar nada bicara Arthur yang menurutnya terlalu lembut. Baru kali ini ia melihat Arthur berbicara lembut selain dengannya dan juga ibunya.
''Kulitnya tampak terawat, aku yakin dia berasal dari keluarga terpandang. Apa kau mau aku menyelidikinya? Aku punya banyak teman yang bisa membantu.''
''Aku tidak mau tau identitas dia, karena aku tidak yakin akan tetap memeliharanya jika aku tahu dia punya keluarga yang mencari. Aku hanya ingin fokus pada penyembuhannya terlebih dahulu.''
''Baiklah,'' ucap Ara ringan sembari mengangkat kedua bahunya. Ia tersenyum pada Nathalie.
''Aku ingin mengobrol lama denganmu, Nathalie. Sayang sekali aku punya jadwal sesudah ini, aku akan mengunjungimu lain kali.''
KAMU SEDANG MEMBACA
Slave Bird
Romance"Aku memberimu kebebasan untuk mencintaiku, karena itulah tugasmu sebagai budak. Tapi ingat, jangan mengharapkan yang sebaliknya. Karena aku akan memberikanmu apapun itu, selain cinta." Nathalie berharap ia bisa melakukan hal itu, tapi nyatanya tida...